Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di SMP Santa Ursula Jakarta
Intisari. Kemerosotan moral merupakan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini. Menipisnya perilaku prososial bukan saja terjadi pada orang dewasa namun juga pada remaja, oleh karena itu pendidikan karakter penting untuk diberikan kepada murid-murid sebagai upaya untuk mengatasi kemerosotan mo...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2015-09-01
|
Series: | Persona |
Online Access: | http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/415 |
Summary: | Intisari. Kemerosotan moral merupakan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini. Menipisnya perilaku prososial bukan saja terjadi pada orang dewasa namun juga pada remaja, oleh karena itu pendidikan karakter penting untuk diberikan kepada murid-murid sebagai upaya untuk mengatasi kemerosotan moral ini. Kurikulum 2013 dianggap sebagai kurikulum yang mampu menjawab kebutuhan untuk mengatasi masalah karakter generasi muda. Sebagai konsekuensi dari implementasi kurikulum ini, maka kegiatan kepramukaan diberlakukan sebagai ekstrakurikuler yang wajib diikuti murid. Alasannya adalah kegiatan kepramukaan mendidik karakter murid sehingga menjadi pribadi yang prososial dan cinta tanah air. Menanggapi hal ini, peneliti melakukan penelitian eksperimen untuk menguji pengaruh kegiatan kepramukaan terhadap perilaku prososial remaja di SMP Santa Ursula Jakarta. Subyek penelitian terdiri dari kelompok eksperimen (N=34) dan kelompok control (N=34). Kelompok eksperimen diberi treatment berupa kegiatan kepramukaan sebanyak 11 kali pertemuan, sedangkan kelompok control tidak diberi perlakuan. Sesudah treatment dilakukan, kedua kelompok diukur perilaku prososialnya dengan menggunakan kuesioner berisi pernyataan-pernyataan tentang perilaku prososial. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan sangat signifikan antara perilaku prososial kelompok eksperimen dengan kelompok control. Rata-rata perilaku prososial kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok control. Aspek-aspek perilaku prososial juga diuji dalam penelitian ini. Perilaku menolong, berbagi dan memberi penguatan, mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain, menghargai dan kompromi memberi hasil berbeda sangat signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok control. Rata-rata perilaku di aspek-aspek ini untuk kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok control. Perilaku dermawan berbeda signifikan, kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok control. Sedangkan rerata perilaku jujur dan bekerjasama menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok.
Kata kunci: perilaku prososial, kegiatan kepramukaan |
---|---|
ISSN: | 2301-5985 2615-5168 |