STUDI PENCEGAHAN PENULARAN LEPTOSPIROSIS DI DAERAH PERSAWAHAN DI KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

<p>Abstrak<br />Suatu studi tindakan kedaruratan penanggulangan leptospirosis secara terpadu telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011. Studi dilakukan di Dusun Nogosari, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri dan Dusun Jurug, <br />Desa Jaten, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yo...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ristiyanto -, Bambang Heriyanto, Farida Dwi Handayani, Wiwik Trapsilowati, Ariyani Pujiati, Arief Nugroho
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013-12-01
Series:Vektora
Subjects:
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3336
Description
Summary:<p>Abstrak<br />Suatu studi tindakan kedaruratan penanggulangan leptospirosis secara terpadu telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011. Studi dilakukan di Dusun Nogosari, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri dan Dusun Jurug, <br />Desa Jaten, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta sebagai daerah perlakuan dan Dusun Tembi, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, sebagai daerah pembanding. Tujuan studi adalah mencegah terjadinya peningkatan kasus leptospirosis. Studi ini merupakan studi eksperimental semu. <br />Kegiatan intervensi untuk pencegahan penularan leptospirosis pada masyarakat berupa penyebaran leaflet/poster, baliho dan penyuluhan. Pada tempat penampungan air dan genangan air diberi sodium hipoklorit <br />dan pengendalian tikus di dalam rumah menggunakan perangkap kawat (100 perangkap) dan luar rumah (sawah) meggunakan LTBS (linier trap barrier system). Hasil tindakan kedaruratan pencegahan penularan <br />leptospirosis berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mencegah penularan leptospirosis (129 responden)  dengan  persentase  31,78%  untuk  gejala  leptospirosis,  21,33%  untuk  pengetahuan  penyebab leptospiosis, 28,68% tentang pengetahuan cara penularan, 24,66% pengetahuan jenis hewan penular, 3,10% untuk tempat pengobatan leptospirosis dan 37,21% untuk pencegahan penularan leptospirosis. Pemberian sodium hipoklorin di tempat penampungan air meningkatkan kadar chlorin rata-rata 2,5 mg/l. Penggunaan <br />LTBS dapat menurangi tikus sawah (R. argentiventer).</p><p>Abstract<br />A  study  of  integrated  control  of  leptospirosis  was  conducted  in  May-July  2011. The  studies  conducted  in Nogosari Hamlet, Wukirsari Village, Imogiri Sub District and Jurug Hamlet, Jaten Village, Sedayu Sub district, and Jurug Hamlet, Timbulharjo Village, Sewon Sub District, Bantul District, D.I Yogyakarta. Nogosari hamlet as the treatment area, and Jurug hamlet as a control area. The aim of this study was to prevent an increasing of leptospirosis cases. The Design of study was quasi experimental. The interventions of study were distributed the leaflets/posters, billboards and promotion of health. At the ponds, and water puddles were given sodium hypochlorine. Rodent control in the indoor was applied the live traps (100 traps), and rodent control in the <br />rice field was used the LTBS (linear trap barrier system). The result of study showed that the knowledge of respondent (129 respondent) was increased 31,78% for the knowledge of leptospirosis symtom, 21,33% for <br />the the knowledge of leptospirosis agent, 28,68% for the knowledge of leptospirosis transmssion, 24,66% for the species of leptospirosis reservoir, 3,10% for the treatment of leptospirosis and 37,21% for the prevent of leptospirosis transmission. The giving of disinfectant (sodium hipochlorine) in the water reservoirs can increase of the level of chlorine 2,5 mg/l. Application of LTBS in the rice field can reduce of the rice field rat (R. argentiventer).</p>
ISSN:2085-868X
2354-8789