KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA

Wana, salah satu suku di Sulawesi Tengah, memiliki kebiasaan membongkar rumah dan berpindah bila salah satu penghuninya meninggal dunia. Ini merupakan ekspresi atas ketakutan mereka terhadap kematian. Menurut teori, kegiatan kultural seputar kematian selalu terkait dengan konsep keagamaan. Peneliti...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ronaldy Dada, Ermin Alperiana Mosooli
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai 2019-12-01
Series:Visio Dei
Subjects:
Pue
Online Access:http://jurnal.sttstarslub.ac.id/index.php/js/article/view/54
id doaj-9b55de0ad0654c0ba7ea3069a7245fb2
record_format Article
spelling doaj-9b55de0ad0654c0ba7ea3069a7245fb22021-02-03T01:55:25ZindSekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk BanggaiVisio Dei2685-40152685-37952019-12-011210.35909/visiodei.v1i2.5454KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANARonaldy Dada0Ermin Alperiana Mosooli 1Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk BanggaiSekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai Wana, salah satu suku di Sulawesi Tengah, memiliki kebiasaan membongkar rumah dan berpindah bila salah satu penghuninya meninggal dunia. Ini merupakan ekspresi atas ketakutan mereka terhadap kematian. Menurut teori, kegiatan kultural seputar kematian selalu terkait dengan konsep keagamaan. Penelitian ini bertujuan menggali konsep religi di balik kebiasaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi etnografi dengan menggunakan teknik pengambilan data wawancara. Informan adalah orang suku Wana asli sebanyak 8 (delapan) orang. Data dianalisa dengan menggunakan teknik reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut terkait dengan konsep agama yang mereka anut mengenai kematian. Menurut orang Wana, kematian berkaitan dengan Pue, merupakan akhir dari segalanya, dan disebabkan oleh roh jahat. Tujuan membongkar rumah dan berpindah setelah terjadi kematian adalah untuk menjauhi pengaruh roh jahat terhadap orang yang masih hidup. Bagi kegiatan misi Kristen yang ingin ikut berkontribusi dalam pembangunan suku Wana, hasil penelitian ini menunjukkan perlu adanya transformasi dalam konsep keagamaan tersebut melalui suatu pendekatan yang kontekstual. http://jurnal.sttstarslub.ac.id/index.php/js/article/view/54agama sukusuku WananomadenPuekematian
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Ronaldy Dada
Ermin Alperiana Mosooli
spellingShingle Ronaldy Dada
Ermin Alperiana Mosooli
KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA
Visio Dei
agama suku
suku Wana
nomaden
Pue
kematian
author_facet Ronaldy Dada
Ermin Alperiana Mosooli
author_sort Ronaldy Dada
title KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA
title_short KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA
title_full KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA
title_fullStr KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA
title_full_unstemmed KONSEP AGAMA SUKU WANA TENTANG KEMATIAN, IMPLIKASINYA BAGI MISI KRISTEN DI WANA
title_sort konsep agama suku wana tentang kematian, implikasinya bagi misi kristen di wana
publisher Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai
series Visio Dei
issn 2685-4015
2685-3795
publishDate 2019-12-01
description Wana, salah satu suku di Sulawesi Tengah, memiliki kebiasaan membongkar rumah dan berpindah bila salah satu penghuninya meninggal dunia. Ini merupakan ekspresi atas ketakutan mereka terhadap kematian. Menurut teori, kegiatan kultural seputar kematian selalu terkait dengan konsep keagamaan. Penelitian ini bertujuan menggali konsep religi di balik kebiasaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi etnografi dengan menggunakan teknik pengambilan data wawancara. Informan adalah orang suku Wana asli sebanyak 8 (delapan) orang. Data dianalisa dengan menggunakan teknik reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut terkait dengan konsep agama yang mereka anut mengenai kematian. Menurut orang Wana, kematian berkaitan dengan Pue, merupakan akhir dari segalanya, dan disebabkan oleh roh jahat. Tujuan membongkar rumah dan berpindah setelah terjadi kematian adalah untuk menjauhi pengaruh roh jahat terhadap orang yang masih hidup. Bagi kegiatan misi Kristen yang ingin ikut berkontribusi dalam pembangunan suku Wana, hasil penelitian ini menunjukkan perlu adanya transformasi dalam konsep keagamaan tersebut melalui suatu pendekatan yang kontekstual.
topic agama suku
suku Wana
nomaden
Pue
kematian
url http://jurnal.sttstarslub.ac.id/index.php/js/article/view/54
work_keys_str_mv AT ronaldydada konsepagamasukuwanatentangkematianimplikasinyabagimisikristendiwana
AT erminalperianamosooli konsepagamasukuwanatentangkematianimplikasinyabagimisikristendiwana
_version_ 1724289534275878912