Persepsi Mahasiswa dalam Mengurangi Fraud Akademik: Whistleblowing Sistem

Kecurangan akademik dikalangan mahasiswa masih sering terjadi dikarenakan dua faktor yaitu faktor internal karena dorongan dalam diri pribadi untuk melakukan tindakan kecurangan seperti ingin mendapatkan pengakuan akan kemampuan sedangkan dari faktor eksternal bisa dikarenakan dari dosen yang membe...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nashirotun Nisa Nurharjanti
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Sebelas Maret 2017-02-01
Series:Jurnal Akuntansi dan Bisnis
Online Access:https://jab.fe.uns.ac.id/index.php/jab/article/view/218
Description
Summary:Kecurangan akademik dikalangan mahasiswa masih sering terjadi dikarenakan dua faktor yaitu faktor internal karena dorongan dalam diri pribadi untuk melakukan tindakan kecurangan seperti ingin mendapatkan pengakuan akan kemampuan sedangkan dari faktor eksternal bisa dikarenakan dari dosen yang memberikan tugas terlalu banyak. Bentuk dari kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa adalah menyontek, meniru, menyalin atau plagiarisme dan menitip presensi. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat diterapkan di kampus untuk dapat mengurangi kecurangan akademik yaitu whistleblowing sistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan implementasi whistleblowing sistem dalam mengurangi kecurangan akademik, untuk menjelaskan kecurangan akademik yang sering dilakukan dikalangan mahasiswa agar dapat dikurangi tingkat kecurangan tersebut, dan untuk memberikan gambaran proses kerja whistleblowing sistem Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa HIMATANSI Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil dari penelitian ini adalah Kecurangan yang terjadi ini dapat dikurangi dengan menerapkan whistleblowing sistem, karena whistleblowing sistem ini mempunyai banyak manfaatmya yang salah satu manfaatnya adalah kondisi kampus menjadi lebih kondusif, kualitas pembelajaran menjadi lebih baik sehingga output yang dihasilkan juga lebih baik dan meningkatkan kepatuhan mahasiswa terhadap peraturan yang diberlakukan di kampus. Persepsi mahasiswa mengenai sistem whistleblowing dapat diterapkan ketika ada: (1) peranan mahasiswa dalam melaporkan tindakan kecurangan yang terjadi di kampus, (2) peranan mahasiswa membantu dalam proses sosialisasi akan pentingnya whistleblowing sistem,(3) melaporkan apabila menemukan situasi yang mengarah kepada tindakan kecurangan akademik dan (4) menabantu dalam proses pemantauan apakah sistem ini berjalan. Sistem whistleblowing ini memiliki tahapan sistem kerja dimana dalam tahapannya tersebut memenuhi empat elemen kriteria yaitu anominitas, independensi, akses yang mudah, tindak lanjut. Sehingga diharapkan peranan mahasiswa ini dapat mengurangi tindakan kecurangan akademik dan dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai karakteristik pribadi yang beretika serta mempunyai keberanian untuk mengungkap kecurangan. Kata kunci: kecurangan akademik, whistleblowing sistem
ISSN:1412-0852
2580-5444