Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh
Abstrak. Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh memiliki jaringan irigasi permukaan teknis untuk mengairi 7.450 ha lahan sawah di Kabupaten Aceh Besar. Peningkatan tekanan pada sumber daya air yang tersedia untuk irigasi dan kebutuhan lainnya, terutama selama musim kemarau, membutuhkan jaringan irig...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Syiah Kuala University
2015-04-01
|
Series: | Rona Teknik Pertanian |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/2684 |
id |
doaj-95ee8429dd974c83bf1624deeb7dab51 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-95ee8429dd974c83bf1624deeb7dab512020-11-24T20:59:07ZengSyiah Kuala UniversityRona Teknik Pertanian2085-26142528-26542015-04-0181192810.17969/rtp.v8i1.26842534Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng AcehAndriani Asarah Bancin0Dewi Sri Jayanti1T. Ferijal2Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaProgram Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaProgram Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah KualaAbstrak. Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh memiliki jaringan irigasi permukaan teknis untuk mengairi 7.450 ha lahan sawah di Kabupaten Aceh Besar. Peningkatan tekanan pada sumber daya air yang tersedia untuk irigasi dan kebutuhan lainnya, terutama selama musim kemarau, membutuhkan jaringan irigasi yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk menyalirkan air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyaluran dan jumlah kehilangan air di saluran sekunder dan tersier dari jaringan irigasi pilihan yaitu Jaringan Lam Raya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyaluran rata-rata untuk BKA Kn 16 Lam Raya adalah 52,47%. Rata-rata kehilangan air dan efesiensi penyaluran air di saluran sekunder berturut-turut adalah 0.048 m3/dtk dan 81,11%. Kehilangan tersebut disebabkan oleh penguapan 2,73 x 10-7 m3/dtk, rembesan 0,00212 m3/dtk dan faktor lainnya 0,04548 m3/dtk. Kehilangan air rata-rata di saluran tersier adalah 0.01 m3/dtk yang merupakan kehilangan akibat adanya penguapan 5,046 x 10-8 m3/dtk, rembesan 0,00033m3/dtk dan faktor lainnya 0,00994 m3/dtk. Hal tersebut menyebabkan efisiensi penyaluran air di saluran tersier sekitar 71,88%. Namun, kinerja jaringan irigasi masih dikategorikan baik karena memiliki efisiensi penyaluran air yang lebih besar dari 60%. Kehilangan air di saluran tersier sebagian besar disebabkan oleh banyak bagian dinding dan dasar saluran yang rusak, dan adanya vegetasi dan sedimen pada saluran yang memperlambat aliran air. Conveyance Efficiency Of Irrigation Water At BKA Kn 16 Lam Raya Krueng Aceh Irrigation Area Abstract. Krueng Aceh Watershed has technical surface irrigation network to irrigate 7.450 ha of paddy fields in Aceh Besar District. Increasing pressure on available water resources for irrigation and other needs, particularly during dry season, requires an irrigation network having a higher level of efficiency to deliver irrigation water. This study aims to determine the delivery efficiencies and amount of water loss in secondary and tertiary channels of selected irrigation network. Lam Raya network was selected for the study area. Results showed that average delivery efficiency for BKA Kn 16 Lam Raya was 52.47%. The average water loss and water delivery efficiency in secondary channel were 0,048 and 81,11%, respectively. The loss was caused by evaporation 2.73 x 10-7 m3/s, seepage 0.00212 m3/s and other factors 0.04548 m3/s. The average water loss in tertiary channels was 0,01 m3/s contributed by losses from evaporation 5.046 x 10-8 m3/s, seepage 0.00033 m3/s and other factors 0.00994 m3/s. It caused tertiary channel's water delivery efficiency was approximately 71,88%. However, performance of irrigation network was classified as good since it has water delivery efficiency greater than 60%. Water loss in tertiary channel largely due to many parts of wall and base of the channels were broken, and the presence of vegetation and sediment in the channel slowed the water flow.http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/2684Efisiensi penyaluran airkehilangan airevaporasirembesanDaerah Irigasi Krueng AcehConveyance efficiencylost of waterevaporationseepageKrueng Aceh Irrigation Area |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Andriani Asarah Bancin Dewi Sri Jayanti T. Ferijal |
spellingShingle |
Andriani Asarah Bancin Dewi Sri Jayanti T. Ferijal Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh Rona Teknik Pertanian Efisiensi penyaluran air kehilangan air evaporasi rembesan Daerah Irigasi Krueng Aceh Conveyance efficiency lost of water evaporation seepage Krueng Aceh Irrigation Area |
author_facet |
Andriani Asarah Bancin Dewi Sri Jayanti T. Ferijal |
author_sort |
Andriani Asarah Bancin |
title |
Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh |
title_short |
Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh |
title_full |
Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh |
title_fullStr |
Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh |
title_full_unstemmed |
Efisiensi Penyaluran Air Irigasi BKA Kn 16 Lam Raya Daerah Irigasi Krueng Aceh |
title_sort |
efisiensi penyaluran air irigasi bka kn 16 lam raya daerah irigasi krueng aceh |
publisher |
Syiah Kuala University |
series |
Rona Teknik Pertanian |
issn |
2085-2614 2528-2654 |
publishDate |
2015-04-01 |
description |
Abstrak. Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh memiliki jaringan irigasi permukaan teknis untuk mengairi 7.450 ha lahan sawah di Kabupaten Aceh Besar. Peningkatan tekanan pada sumber daya air yang tersedia untuk irigasi dan kebutuhan lainnya, terutama selama musim kemarau, membutuhkan jaringan irigasi yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk menyalirkan air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyaluran dan jumlah kehilangan air di saluran sekunder dan tersier dari jaringan irigasi pilihan yaitu Jaringan Lam Raya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyaluran rata-rata untuk BKA Kn 16 Lam Raya adalah 52,47%. Rata-rata kehilangan air dan efesiensi penyaluran air di saluran sekunder berturut-turut adalah 0.048 m3/dtk dan 81,11%. Kehilangan tersebut disebabkan oleh penguapan 2,73 x 10-7 m3/dtk, rembesan 0,00212 m3/dtk dan faktor lainnya 0,04548 m3/dtk. Kehilangan air rata-rata di saluran tersier adalah 0.01 m3/dtk yang merupakan kehilangan akibat adanya penguapan 5,046 x 10-8 m3/dtk, rembesan 0,00033m3/dtk dan faktor lainnya 0,00994 m3/dtk. Hal tersebut menyebabkan efisiensi penyaluran air di saluran tersier sekitar 71,88%. Namun, kinerja jaringan irigasi masih dikategorikan baik karena memiliki efisiensi penyaluran air yang lebih besar dari 60%. Kehilangan air di saluran tersier sebagian besar disebabkan oleh banyak bagian dinding dan dasar saluran yang rusak, dan adanya vegetasi dan sedimen pada saluran yang memperlambat aliran air.
Conveyance Efficiency Of Irrigation Water At BKA Kn 16 Lam Raya Krueng Aceh Irrigation Area
Abstract. Krueng Aceh Watershed has technical surface irrigation network to irrigate 7.450 ha of paddy fields in Aceh Besar District. Increasing pressure on available water resources for irrigation and other needs, particularly during dry season, requires an irrigation network having a higher level of efficiency to deliver irrigation water. This study aims to determine the delivery efficiencies and amount of water loss in secondary and tertiary channels of selected irrigation network. Lam Raya network was selected for the study area. Results showed that average delivery efficiency for BKA Kn 16 Lam Raya was 52.47%. The average water loss and water delivery efficiency in secondary channel were 0,048 and 81,11%, respectively. The loss was caused by evaporation 2.73 x 10-7 m3/s, seepage 0.00212 m3/s and other factors 0.04548 m3/s. The average water loss in tertiary channels was 0,01 m3/s contributed by losses from evaporation 5.046 x 10-8 m3/s, seepage 0.00033 m3/s and other factors 0.00994 m3/s. It caused tertiary channel's water delivery efficiency was approximately 71,88%. However, performance of irrigation network was classified as good since it has water delivery efficiency greater than 60%. Water loss in tertiary channel largely due to many parts of wall and base of the channels were broken, and the presence of vegetation and sediment in the channel slowed the water flow. |
topic |
Efisiensi penyaluran air kehilangan air evaporasi rembesan Daerah Irigasi Krueng Aceh Conveyance efficiency lost of water evaporation seepage Krueng Aceh Irrigation Area |
url |
http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/2684 |
work_keys_str_mv |
AT andrianiasarahbancin efisiensipenyaluranairirigasibkakn16lamrayadaerahirigasikruengaceh AT dewisrijayanti efisiensipenyaluranairirigasibkakn16lamrayadaerahirigasikruengaceh AT tferijal efisiensipenyaluranairirigasibkakn16lamrayadaerahirigasikruengaceh |
_version_ |
1716783728105095168 |