TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN
Tradisi sufisme dalam Islam masih diperdebatkan oleh para pakar. Sebagian menyebut sumber rujukan dari sufisme adalah paham emanasi Neo-Platonisme. Ada pula yang menyebutkan bahwa sumber utama ajaran sufi adalah riyâdah dan perilaku spiritual. Pengetahuan perspektif tasawuf adalah limpahan ilahiyah...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
2018-06-01
|
Series: | Jurnal Ushuluddin |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/4243 |
id |
doaj-956b5b4e95924fd4a7e639608e218af1 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-956b5b4e95924fd4a7e639608e218af12021-10-02T04:07:40ZengUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauJurnal Ushuluddin1412-09092407-82472018-06-01261445610.24014/jush.v26i1.42433150TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂNWahyudi Wahyudi0Institut Agama Islam Ma'arif NU Metro LampungTradisi sufisme dalam Islam masih diperdebatkan oleh para pakar. Sebagian menyebut sumber rujukan dari sufisme adalah paham emanasi Neo-Platonisme. Ada pula yang menyebutkan bahwa sumber utama ajaran sufi adalah riyâdah dan perilaku spiritual. Pengetahuan perspektif tasawuf adalah limpahan ilahiyah (al-fayd al-Ilahiyyah) yang bersifat transendental. Secara umum kontak sufisme dengan al-Qur’an berlangsung dalam aktivitas exegenis dan eisegesis sekaligus. Persinggungan ini memunculkan dua macam aliran tasawuf, nazari dan amali. Salah satu ulama yang berhasil membangun epistemologi ta’wil esoterik adalah al-Ghazâli. Ia menulis kitab Yaqut al-Ta'wîl fi Tafsir al-Tanzîl, namun kitab tersebut tidak dapat kita warisi. Epistemologi ta’wil al-Ghazâli terformulasikan dalam kitab Jawâhir al-Qur'ân. Ta'wîl al-Ghazâli berangkat dari pemahaman bahwa al-Qur’an memiliki sisi zahir dan batin. Dimensi lahir dalam istilah al-Ghazâli disebut dengan ‘ilm al- al-sadf. Sementara sisi batin al-Qur’an al-Ghazâli menyebutnya dengan ‘ilm al-lubâb. Penyeberangan dari ‘ilm al-sadf ke al-lubâb merupakan sistematika membumbung dari partikular ke universal. Jika ilmu masih mendekati kulit, maka nilainya kecil, sementara nilai ilmu akan bertambah jika menjauh dari kulit awal dan mendekati esensihttp://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/4243Tafsir SufiEpistemologiTa`wil dan al-Ghazâli |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Wahyudi Wahyudi |
spellingShingle |
Wahyudi Wahyudi TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN Jurnal Ushuluddin Tafsir Sufi Epistemologi Ta`wil dan al-Ghazâli |
author_facet |
Wahyudi Wahyudi |
author_sort |
Wahyudi Wahyudi |
title |
TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN |
title_short |
TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN |
title_full |
TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN |
title_fullStr |
TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN |
title_full_unstemmed |
TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN |
title_sort |
tafsir sufi: analisis epistemologi ta’wîl al-ghazâli dalam kitab jawâhir al-qur’ân |
publisher |
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau |
series |
Jurnal Ushuluddin |
issn |
1412-0909 2407-8247 |
publishDate |
2018-06-01 |
description |
Tradisi sufisme dalam Islam masih diperdebatkan oleh para pakar. Sebagian menyebut sumber rujukan dari sufisme adalah paham emanasi Neo-Platonisme. Ada pula yang menyebutkan bahwa sumber utama ajaran sufi adalah riyâdah dan perilaku spiritual. Pengetahuan perspektif tasawuf adalah limpahan ilahiyah (al-fayd al-Ilahiyyah) yang bersifat transendental. Secara umum kontak sufisme dengan al-Qur’an berlangsung dalam aktivitas exegenis dan eisegesis sekaligus. Persinggungan ini memunculkan dua macam aliran tasawuf, nazari dan amali. Salah satu ulama yang berhasil membangun epistemologi ta’wil esoterik adalah al-Ghazâli. Ia menulis kitab Yaqut al-Ta'wîl fi Tafsir al-Tanzîl, namun kitab tersebut tidak dapat kita warisi. Epistemologi ta’wil al-Ghazâli terformulasikan dalam kitab Jawâhir al-Qur'ân. Ta'wîl al-Ghazâli berangkat dari pemahaman bahwa al-Qur’an memiliki sisi zahir dan batin. Dimensi lahir dalam istilah al-Ghazâli disebut dengan ‘ilm al- al-sadf. Sementara sisi batin al-Qur’an al-Ghazâli menyebutnya dengan ‘ilm al-lubâb. Penyeberangan dari ‘ilm al-sadf ke al-lubâb merupakan sistematika membumbung dari partikular ke universal. Jika ilmu masih mendekati kulit, maka nilainya kecil, sementara nilai ilmu akan bertambah jika menjauh dari kulit awal dan mendekati esensi |
topic |
Tafsir Sufi Epistemologi Ta`wil dan al-Ghazâli |
url |
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/4243 |
work_keys_str_mv |
AT wahyudiwahyudi tafsirsufianalisisepistemologitawilalghazalidalamkitabjawahiralquran |
_version_ |
1716859388159852544 |