Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi

Daphnia (udang-udangan) merupakan hewan standar Internasional yang layak dan sering digunakan dalam pengujian kualitas air. Salah satu persyaratan sebagai hewan uji diantaranya adalah, bahwa hewan tersebut dapat dikultur dalam kondisi laboratorium. Oleh sebab itu diperlukan studi awal tentang kultur...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Hertien Koosbandiah Surtikanti, Rahardian Juansah, Diah Frisda
Format: Article
Language:English
Published: UIN Sunan Gunung Djati 2017-11-01
Series:Jurnal Biodjati
Subjects:
Online Access:http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati/article/view/1571
id doaj-940531036e5e41acb133018db44a9d02
record_format Article
spelling doaj-940531036e5e41acb133018db44a9d022020-11-24T22:10:05ZengUIN Sunan Gunung DjatiJurnal Biodjati2541-42082548-16062017-11-0122838810.15575/biodjati.v2i2.15711169Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam EkotoksikologiHertien Koosbandiah Surtikanti0Rahardian Juansah1Diah Frisda2Program Studi Biologi, Departemen Pendidikan Biologi, FPMIPA UPIDepartemen Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi no 229 BandungDepartemen Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi no 229 BandungDaphnia (udang-udangan) merupakan hewan standar Internasional yang layak dan sering digunakan dalam pengujian kualitas air. Salah satu persyaratan sebagai hewan uji diantaranya adalah, bahwa hewan tersebut dapat dikultur dalam kondisi laboratorium. Oleh sebab itu diperlukan studi awal tentang kultur Daphnia di Laboratorium Riset Lingkungan di FPMIPA, UPI. Studi ini bertujuan untuk (1) menentukan jumlah neonate (umur < 24 jam) yang dihasilkan oleh satu gravid female Daphnia dalam 250 ml medium dan (2) menentukan tingkat kesintasan 10 neonate selama 3 hari dalam 3 medium (10 mL) yang berbeda (air tawar buatan, air sumur dan air PDAM). Experimen ini dilakukan masing-masing dengan 5 kali ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah neonate yang dihasilkan dari satu induk Daphnia pada hari ke 2 dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM berturut-turut adalah 14; 13; dan 11. Sedangkan rata-rata jumlah neonate yang mampu bertahan dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM adalah 8.5-10 ekor. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Daphnia dapat dikultur di laboratorium dan neonate yang dihasilkan mengalami tingkat kesintasan lebih dari 80% hingga hari ke 3 dengan menggunakan ketiga medium yang berbeda. Sehingga neonate layak digunakan dalam uji hayati metode statis tanpa pakan dan oksigen.http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati/article/view/1571Neonate, Daphnia, kultur, medium
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Hertien Koosbandiah Surtikanti
Rahardian Juansah
Diah Frisda
spellingShingle Hertien Koosbandiah Surtikanti
Rahardian Juansah
Diah Frisda
Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
Jurnal Biodjati
Neonate, Daphnia, kultur, medium
author_facet Hertien Koosbandiah Surtikanti
Rahardian Juansah
Diah Frisda
author_sort Hertien Koosbandiah Surtikanti
title Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
title_short Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
title_full Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
title_fullStr Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
title_full_unstemmed Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi
title_sort optimalisasi kultur daphnia yang berperan sebagai hewan uji dalam ekotoksikologi
publisher UIN Sunan Gunung Djati
series Jurnal Biodjati
issn 2541-4208
2548-1606
publishDate 2017-11-01
description Daphnia (udang-udangan) merupakan hewan standar Internasional yang layak dan sering digunakan dalam pengujian kualitas air. Salah satu persyaratan sebagai hewan uji diantaranya adalah, bahwa hewan tersebut dapat dikultur dalam kondisi laboratorium. Oleh sebab itu diperlukan studi awal tentang kultur Daphnia di Laboratorium Riset Lingkungan di FPMIPA, UPI. Studi ini bertujuan untuk (1) menentukan jumlah neonate (umur < 24 jam) yang dihasilkan oleh satu gravid female Daphnia dalam 250 ml medium dan (2) menentukan tingkat kesintasan 10 neonate selama 3 hari dalam 3 medium (10 mL) yang berbeda (air tawar buatan, air sumur dan air PDAM). Experimen ini dilakukan masing-masing dengan 5 kali ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah neonate yang dihasilkan dari satu induk Daphnia pada hari ke 2 dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM berturut-turut adalah 14; 13; dan 11. Sedangkan rata-rata jumlah neonate yang mampu bertahan dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM adalah 8.5-10 ekor. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Daphnia dapat dikultur di laboratorium dan neonate yang dihasilkan mengalami tingkat kesintasan lebih dari 80% hingga hari ke 3 dengan menggunakan ketiga medium yang berbeda. Sehingga neonate layak digunakan dalam uji hayati metode statis tanpa pakan dan oksigen.
topic Neonate, Daphnia, kultur, medium
url http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/biodjati/article/view/1571
work_keys_str_mv AT hertienkoosbandiahsurtikanti optimalisasikulturdaphniayangberperansebagaihewanujidalamekotoksikologi
AT rahardianjuansah optimalisasikulturdaphniayangberperansebagaihewanujidalamekotoksikologi
AT diahfrisda optimalisasikulturdaphniayangberperansebagaihewanujidalamekotoksikologi
_version_ 1725809370623639552