Pilihan dan Sikap Bahasa Masyarakat di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste
The border community in Malacca Regency, East Nusa Tenggara consists of two groups of people, namely indigenous groups who have lived for a long time and groups of people who choose to join the Unitary State of the Republic of Indonesia. The existence of social contact by people who live in border a...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
2020-12-01
|
Series: | Ranah: Jurnal Kajian Bahasa |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/2923 |
Summary: | The border community in Malacca Regency, East Nusa Tenggara consists of two groups of people, namely indigenous groups who have lived for a long time and groups of people who choose to join the Unitary State of the Republic of Indonesia. The existence of social contact by people who live in border areas certainly leads to language contact which allows them to choose a language to communicate. The purpose of this study was to determine the tendency of language choices and attitudes of the RI-RDTL border communities, namely what languages are actively used by border communities and how the attitudes of the community's language towards regional languages, Indonesian, foreign languages, and languages of neighboring countries. This research uses quantitative and qualitative research methods. Data analysis on language use was associated with language choice by the community. A language that is actively used indicates that the language is chosen by the speaker. The results show that Indonesian is the language chosen and most actively used in border areas and the language attitude of the border community towards Indonesian is still very positive compared to regional languages, foreign languages, and languages of neighboring countries.
Abstrak
Masyarakat perbatasan yang berada di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur terdiri atas dua kelompok masyarakat, yaitu kelompok masyarakat asli yang telah lama menetap dan kelompok masyarakat yang memilih bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adanya kontak sosial oleh masyarakat yang menetap di wilayah perbatasan tentunya menyebabkan terjadinya kontak bahasa yang memungkinkan mereka untuk memilih suatu bahasa dalam berkomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kecenderungan pilihan dan sikap bahasa masyarakat perbatasan RI-RDTL, yaitu bahasa apa yang aktif digunakan oleh masyarakat perbatasan dan bagaimana sikap bahasa masyarakat terhadap bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa negara tetangga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Analisis data pada penggunaan bahasa dikaitkan dengan pilihan bahasa oleh masyarakat. Suatu bahasa yang aktif digunakan menandakan bahwa bahasa itu dipilih oleh penutur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipilih dan paling aktif digunakan di wilayah perbatasan dan sikap bahasa masyarakat perbatasan terhadap bahasa Indonesia masih sangat positif dibandingkan dengan bahasa daerah, bahasa asing, dan bahasa negara tetangga. |
---|---|
ISSN: | 2338-8528 2579-8111 |