COUNTER HEGEMONI ATAS OTORITAS AGAMA PADA FILM (ANALISIS WACANA KRITIS FAIRCLOUGH PADA FILM SANG PENCERAH)

Indonesia is a predominantly Muslim country. There are various kind of perceptions and ideas within Islam. Through the theory of Hegemony Gramsci, hegemony is an attempt to make the ruling elite dominate to lead the way of thinking, attitude, and assess the community to be in accordance with their w...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Syifaul Fauziyah, Kharisma Nasionalita
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2018-07-01
Series:Informasi
Subjects:
Online Access:https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/17397
Description
Summary:Indonesia is a predominantly Muslim country. There are various kind of perceptions and ideas within Islam. Through the theory of Hegemony Gramsci, hegemony is an attempt to make the ruling elite dominate to lead the way of thinking, attitude, and assess the community to be in accordance with their will. Hegemony occur through mass media, schools, preaching or dakwah. He also stated that the solution to oppose hegemony (counter hegemony) are focusing in education's field. This is very clear in the Sang Pencerah movie is shown how the Director create some discourse. This research aimed to find out the counter hegemony of Religious Authority in Sang Pencerah movie. Researchers used a qualitative approach, in which research is directed to inductive thinking by using Critical Discourse Analysis through microstructural (text analysis), mesostructural (discourse), and macrostructural (sociocultural practices) steps. The subject of this study is the discourse of counter hegemony against the Religious Authority, hile the object is the film Sang Pencerah. Researchers used a critical paradigm that is used to find out the real truth, to find out what is really going on behind the injustice or imbalance that exists. The results revealed, that the counter hegemony are conducted by the intellectuals against the Religious Authority. Agama menjadi alat untuk mendapatkan kekuasaan melalui media. Salah satunya tercermin dalam film Sang Pencerah yang produksi oleh Hanung Bramantyo. Melalui teori Gramsci, hegemoni merupakan upaya untuk membuat pihak elit penguasa mendominansi untuk menggiring cara berpikir, bersikap, dan menilai masyarakat agar sesuai dengan kehendaknya. Hegemoni dapat terjadi melalui media massa, pendidikan, bahkan melalui dakwah kaum religius. Ia juga menyatakan, solusi untuk melawan hegemoni (counter hegemoni) dengan menitikberatkan pada sektor pendidikan. Hal ini terlihat dengan jelas bagaimana counter hegemoni dalam film Sang Pencerah ditunjukkan kepada pembuat wacana. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui counter hegemoni terhadap Otoritas Agama dalam film Sang Pencerah. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk berfikir induktif dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis melalui tahap mikrostruktural (analisis teks), mesostruktural (praktik wacana), dan makrostruktural (praktik sosiokultural). Subjek dari penelitian ini yaitu wacana counter hegemoni terhadap Otoritas Agama. Sedangkan Objeknya adalah film Sang Pencerah. Peneliti menggunakan paradigma kritis yang digunakan untuk mencaritahu kebenaran yang sebenarnya terjadi, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik ketidakadilan atau ketidakseimbangan yang ada. Hasil penelitian pada tahap mikro menekankan pada kata “kafir”, meso penekanan pada counter (pertentangan arah kiblat), dan makro menekankan pada keterlibatan institusi, politik, dan pembuat wacana masuk ke dalam produksi media.
ISSN:0126-0650
2502-3837