ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB

Jawa, Bali dan NTB merupakan wilayah rawan bencana gempa. Untuk meminimalisasi dampak bencana tersebut, upaya mitigasi perlu dilakukan secara optimal. Salah satunya melalui penelitian hazard kegempaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hazard gempa dan isoseismal daerah penelitian. Tahapan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Jimmi Nugraha
Format: Article
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2015-01-01
Series:Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Subjects:
Online Access:http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/168
id doaj-8f966bb8d0214682a9d855b90af18458
record_format Article
spelling doaj-8f966bb8d0214682a9d855b90af184582020-11-24T23:48:56ZengPusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJurnal Meteorologi dan Geofisika1411-30822527-53722015-01-0115110.31172/jmg.v15i1.168169ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTBJimmi Nugraha0Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG)Jawa, Bali dan NTB merupakan wilayah rawan bencana gempa. Untuk meminimalisasi dampak bencana tersebut, upaya mitigasi perlu dilakukan secara optimal. Salah satunya melalui penelitian hazard kegempaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hazard gempa dan isoseismal daerah penelitian. Tahapan penelitian meliputi studi literatur, pengumpulan dan pengolahan data gempa, pemodelan dan karakterisasi sumber gempa serta analisis hazard gempa dan isoseismal. Analisis hazard gempa dilakukan dengan menggunakan teori probabilitas total dan pemodelan sumber gempa tiga dimensi. Penelitian ini menggunakan katalog BMKG tahun 1903 – 2010, kedalaman 0 – 300 km dan Mw ≥5 serta data PGA yang tercatat di jaringan BMKG. Hasil analisis hazard gempa menunjukkan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) di batuan dasar Pulau Jawa, Bali dan NTB  bervariasi dari 0,05 g - 0,5 g. Secara umum, rentang nilai percepatan tersebut relatif hampir sama dengan Peta Gempa Indonesia 2010. Kurva hazard gempa di beberapa kota besar di Pulau Jawa menunjukkan gempa dalam sangat berpengaruh di Kota Serang, Jakarta dan Surabaya. Sumber gempa sesar dominan mempengaruhi hazard di Kota Bandung, Yogyakarta dan Semarang. Analisis isoseismal gempa Tasikmalaya 2 September 2009 dan 26 Juni 2010 menunjukkan daerah di selatan Pulau Jawa bagian barat mengalami guncangan yang cukup kuat sekitar VII – VIII MMI (0,25 g – 0,3 g) yang bersesuaian dengan peta hazard hasil combine source.   Java, Bali and NTB are earthquake prone areas. One mitigation efforts to minimize the disaster impact is carried out through seismic hazard research. The purpose of this study is to analyze the earthquake hazard and isoseismal for the study area. The stages of the research include the literature study, collecting and processing seismic data, seismic sources modeling and characterization, earthquake hazard and isoseismal analysis. Seismic hazard analysis for the 10% probability of exceedance in 50 years was carried out using the total probability theory and three dimensional earthquake source modeling. This study used BMKG catalog from 1903 – 2010, 0-300 km depth, Mw ≥ 5 and PGA data recorded at BMKG network. The results of this study shows the PGA values ​​varied from 0.05 to 0.5 g.  In general, the acceleration ranges relatively close to the Indonesian Earthquake Map 2010. Seismic hazard curves in some big cities in Java showed that the deep earthquake was very influential in Serang, Jakarta and Surabaya. The fault source dominant influence in Bandung, Yogyakarta and Semarang. Isoseismal analysis of Tasikmalaya earthquakes on September 2, 2009 and June 26, 2010 shows the area in the south western part of Java experience strong shocks around VII - VIII MMI (0.25 - 0.3 g) which corresponds to the hazard maps result of combine source.http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/168analisis hazard gempa, isoseismal, PSHA, PGA, kurva hazard
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Jimmi Nugraha
spellingShingle Jimmi Nugraha
ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB
Jurnal Meteorologi dan Geofisika
analisis hazard gempa, isoseismal, PSHA, PGA, kurva hazard
author_facet Jimmi Nugraha
author_sort Jimmi Nugraha
title ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB
title_short ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB
title_full ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB
title_fullStr ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB
title_full_unstemmed ANALISIS HAZARD GEMPA DAN ISOSEISMAL UNTUK WILAYAH JAWA-BALI-NTB
title_sort analisis hazard gempa dan isoseismal untuk wilayah jawa-bali-ntb
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
series Jurnal Meteorologi dan Geofisika
issn 1411-3082
2527-5372
publishDate 2015-01-01
description Jawa, Bali dan NTB merupakan wilayah rawan bencana gempa. Untuk meminimalisasi dampak bencana tersebut, upaya mitigasi perlu dilakukan secara optimal. Salah satunya melalui penelitian hazard kegempaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hazard gempa dan isoseismal daerah penelitian. Tahapan penelitian meliputi studi literatur, pengumpulan dan pengolahan data gempa, pemodelan dan karakterisasi sumber gempa serta analisis hazard gempa dan isoseismal. Analisis hazard gempa dilakukan dengan menggunakan teori probabilitas total dan pemodelan sumber gempa tiga dimensi. Penelitian ini menggunakan katalog BMKG tahun 1903 – 2010, kedalaman 0 – 300 km dan Mw ≥5 serta data PGA yang tercatat di jaringan BMKG. Hasil analisis hazard gempa menunjukkan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) di batuan dasar Pulau Jawa, Bali dan NTB  bervariasi dari 0,05 g - 0,5 g. Secara umum, rentang nilai percepatan tersebut relatif hampir sama dengan Peta Gempa Indonesia 2010. Kurva hazard gempa di beberapa kota besar di Pulau Jawa menunjukkan gempa dalam sangat berpengaruh di Kota Serang, Jakarta dan Surabaya. Sumber gempa sesar dominan mempengaruhi hazard di Kota Bandung, Yogyakarta dan Semarang. Analisis isoseismal gempa Tasikmalaya 2 September 2009 dan 26 Juni 2010 menunjukkan daerah di selatan Pulau Jawa bagian barat mengalami guncangan yang cukup kuat sekitar VII – VIII MMI (0,25 g – 0,3 g) yang bersesuaian dengan peta hazard hasil combine source.   Java, Bali and NTB are earthquake prone areas. One mitigation efforts to minimize the disaster impact is carried out through seismic hazard research. The purpose of this study is to analyze the earthquake hazard and isoseismal for the study area. The stages of the research include the literature study, collecting and processing seismic data, seismic sources modeling and characterization, earthquake hazard and isoseismal analysis. Seismic hazard analysis for the 10% probability of exceedance in 50 years was carried out using the total probability theory and three dimensional earthquake source modeling. This study used BMKG catalog from 1903 – 2010, 0-300 km depth, Mw ≥ 5 and PGA data recorded at BMKG network. The results of this study shows the PGA values ​​varied from 0.05 to 0.5 g.  In general, the acceleration ranges relatively close to the Indonesian Earthquake Map 2010. Seismic hazard curves in some big cities in Java showed that the deep earthquake was very influential in Serang, Jakarta and Surabaya. The fault source dominant influence in Bandung, Yogyakarta and Semarang. Isoseismal analysis of Tasikmalaya earthquakes on September 2, 2009 and June 26, 2010 shows the area in the south western part of Java experience strong shocks around VII - VIII MMI (0.25 - 0.3 g) which corresponds to the hazard maps result of combine source.
topic analisis hazard gempa, isoseismal, PSHA, PGA, kurva hazard
url http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/168
work_keys_str_mv AT jimminugraha analisishazardgempadanisoseismaluntukwilayahjawabalintb
_version_ 1725483846466535424