FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA
Abstrak Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat yang penutur aslinya adalah suku Minangkabau. Komunitas Seni Sakato merupakan komunitas yang berasal dari suku Minangkabau yang cukup aktif dan berpengaruh di Kota Yogyakarta. Kedekatan antar...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
FKIP Unswagati Press
2017-08-01
|
Series: | Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Online Access: | http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/515 |
id |
doaj-8f8568a4fcdb4f91abd03f622bd5cfb4 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-8f8568a4fcdb4f91abd03f622bd5cfb42020-11-24T20:55:05ZindFKIP Unswagati PressDeiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia2355-66332548-54902017-08-0142388FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTAShintia Dwi AlikaAbstrak Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat yang penutur aslinya adalah suku Minangkabau. Komunitas Seni Sakato merupakan komunitas yang berasal dari suku Minangkabau yang cukup aktif dan berpengaruh di Kota Yogyakarta. Kedekatan antaranggota Sakato sangat mendalam karena mereka sangat akrab dan berasal dari satu daerah yang sama. Oleh sebab itu, penelitian ini difokuskan dalam ranah kekariban. Walaupun berada jauh dari daerah asalnya Sakato tetap menggunakan bahasa Minangkabau di tengah masyarakat bersuku Jawa. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor pemertahanan bahasa kajian sosiolinguistik. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan wawancara. Faktor pemertahanan bahasa dianalisis menggunakan teori Miles dan Huberman (pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan). Berdasarkan hasil analisis data, faktor pemertahanan bahasa Minangkabau ragam nonformal dalam ranah kekariban pada komunitas seni sakato di Kota Yogyakarta meliputi faktor keluarga, faktor pergaulan, faktor intensitas komunikasi, kator kegiatan, dan faktor keinginan. Kata Kunci : Pemertahanan bahasa, bahasa Minangkabau, faktor pemertahanan bahasa Minangkabau, komunitas seni sakato.http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/515 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Shintia Dwi Alika |
spellingShingle |
Shintia Dwi Alika FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
author_facet |
Shintia Dwi Alika |
author_sort |
Shintia Dwi Alika |
title |
FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA |
title_short |
FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA |
title_full |
FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA |
title_fullStr |
FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA |
title_full_unstemmed |
FAKTOR PEMERTAHANAN BAHASA MINANGKABAU RAGAM NONFORMAL DALAM RANAH KEKARIBAN PADA KOMUNITAS SENI SAKATO DI KOTA YOGYAKARTA |
title_sort |
faktor pemertahanan bahasa minangkabau ragam nonformal dalam ranah kekariban pada komunitas seni sakato di kota yogyakarta |
publisher |
FKIP Unswagati Press |
series |
Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
issn |
2355-6633 2548-5490 |
publishDate |
2017-08-01 |
description |
Abstrak
Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat yang penutur aslinya adalah suku Minangkabau. Komunitas Seni Sakato merupakan komunitas yang berasal dari suku Minangkabau yang cukup aktif dan berpengaruh di Kota Yogyakarta. Kedekatan antaranggota Sakato sangat mendalam karena mereka sangat akrab dan berasal dari satu daerah yang sama. Oleh sebab itu, penelitian ini difokuskan dalam ranah kekariban. Walaupun berada jauh dari daerah asalnya Sakato tetap menggunakan bahasa Minangkabau di tengah masyarakat bersuku Jawa. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor pemertahanan bahasa kajian sosiolinguistik. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan wawancara. Faktor pemertahanan bahasa dianalisis menggunakan teori Miles dan Huberman (pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan). Berdasarkan hasil analisis data, faktor pemertahanan bahasa Minangkabau ragam nonformal dalam ranah kekariban pada komunitas seni sakato di Kota Yogyakarta meliputi faktor keluarga, faktor pergaulan, faktor intensitas komunikasi, kator kegiatan, dan faktor keinginan.
Kata Kunci : Pemertahanan bahasa, bahasa Minangkabau, faktor pemertahanan bahasa Minangkabau, komunitas seni sakato. |
url |
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/515 |
work_keys_str_mv |
AT shintiadwialika faktorpemertahananbahasaminangkabauragamnonformaldalamranahkekaribanpadakomunitassenisakatodikotayogyakarta |
_version_ |
1716792603517648896 |