Summary: | Studi lanjut kandungan material perekat pada tiga benteng purba di kawasan Aceh Besar, yaitu Benteng Indrapatra (BIP), Benteng Inong Balee (BIB), dan Benteng Kuta Lubok (BKL) telah dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mineral yang terkandung di dalam material perekat pada benteng purba tersebut. Identifikasi awal menggunakan XRF menunjukkan bahwa unsur yang paling dominan yang terkandung dalam material perekat benteng purba di kawasan Aceh Besar adalah unsur kalsium dan diduga sebagai unsur penyusun dari senyawa batu kapur. Hal ini didapatkan berdasarkan pencocokan dengan komponen penyusun batu kapur dari lima daerah yang berbeda di Sumatra. Hasil uji XRD diperoleh mendukung hasil XRF sebelumnya bahwa benteng purba di kawasan Aceh Besar menggunakan material perekat dari batu kapur yang berjenis Kalsit (CaCO3).
Study about adhesive material in the three ancient fortress at Aceh Besar, namely Fortress Indra patra (BIP), Inong Balee (BIB), and Kuta Lubok (BKL) has been done using X-Ray Diffraction (XRD). Preliminary study has been done by investigating the compound material on adhesive material use XRF indicate that the major elements in the adhesive material forts in Aceh Besar is Calcium. This element of Calcium suspected as the composer of limestone, it is based on matching with the composition of limestone from five different areas in Sumatra. The result of XRD in consistent with the result of XRF that ancient fort in Aceh Besar district uses an adhesive material of Calcite (CaCO3).
Keywords: Benteng purba, material perekat, X-Ray Diffraction (XRD), batu kapur Kalsit (CaCO3).
|