Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia

Vaksin Hib mulai digunakan pada Pogram Imunisasi Nasional sejak tahun 2013 secara bertahap dan di seluruh Indonesia mulai tahun 2014 dalam bentuk vaksin kombinasi DTP/HB/Hib (Pentabio®), yang memberikan  kekebalan terhadap difteria, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b....

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Julitasari Sundoro, Kusnandi Rusmil, Mei Neni Sitaresmi, Arhana, I.G.G. Djelantik, Sri Rezeki Hadinegoro, Hindra Irawan Satari, Syafriyal, Novilia Sjafri Bachtiar, Rini Mulia Sari
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Padjajaran 2017-06-01
Series:Majalah Kedokteran Bandung
Subjects:
Online Access:http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/1052
id doaj-8d31af6e6abb42f18804a49e7d311710
record_format Article
spelling doaj-8d31af6e6abb42f18804a49e7d3117102020-11-24T21:02:17ZengUniversitas PadjajaranMajalah Kedokteran Bandung0126-074X2338-62232017-06-0149210.15395/mkb.v49n2.1052Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di IndonesiaJulitasari Sundoro Kusnandi RusmilMei Neni SitaresmiArhanaI.G.G. DjelantikSri Rezeki HadinegoroHindra Irawan SatariSyafriyalNovilia Sjafri Bachtiar Rini Mulia SariVaksin Hib mulai digunakan pada Pogram Imunisasi Nasional sejak tahun 2013 secara bertahap dan di seluruh Indonesia mulai tahun 2014 dalam bentuk vaksin kombinasi DTP/HB/Hib (Pentabio®), yang memberikan  kekebalan terhadap difteria, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b. Studi ini menilai reaksi sitemik, reaksi lokal, dan reaksi yang serius pascaimunisasi dengan Pentabio®. Sebanyak 4.000 bayi penerima vaksin Pentabio®bergabung dalam studi ini. Reaksi yang timbul dicatat pada kartu harian oleh petugas yang sudah dilatih. Vaksin Pentabio®yang diamati pada PMS ini menggunakan vaksin rutin dari Program Imunisasi Nasional dalam waktu pengamatan 28 hari di empat propinsi, yaitu Nusa Tenggara Barat, Bali, Yogyakarta, dan Jawa Barat pada periode Mei–Desember 2014. Sebanyak 3.978 data dapat dianalisis karena 22 di antaranya tidak memberikan informasi yang valid. Reaksi sistemik yang paling banyak timbul adalah demam 0,85% pada 30 menit pertama, dan meningkat menjadi 14,03% pada satu hari pascaimunisasi, kemudian sembuh pada hari berikutnya. Reaksi lokal yang paling sering timbul adalah nyeri pada tempat suntikan pada 67,6% subjek pada 30 menit setelah imunisasi, dan meningkat menjadi 87,23% pada 1 hari pascaimunisasi namun sembuh pada hari berikutnya. Mayoritas nyeri yang timbul adalah kategori ringan. Tidak ditemukan kejadian ikutan pascaimunisasi serius selama pengamatan. Simpulan, reaksi lokal dan sistemik pascaimunisasi dengan Pentabio® dapat ditoleransi pada bayi.http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/1052BayiPentabio®post marketing surveillancereaksi lokal
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Julitasari Sundoro
Kusnandi Rusmil
Mei Neni Sitaresmi
Arhana
I.G.G. Djelantik
Sri Rezeki Hadinegoro
Hindra Irawan Satari
Syafriyal
Novilia Sjafri Bachtiar
Rini Mulia Sari
spellingShingle Julitasari Sundoro
Kusnandi Rusmil
Mei Neni Sitaresmi
Arhana
I.G.G. Djelantik
Sri Rezeki Hadinegoro
Hindra Irawan Satari
Syafriyal
Novilia Sjafri Bachtiar
Rini Mulia Sari
Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia
Majalah Kedokteran Bandung
Bayi
Pentabio®
post marketing surveillance
reaksi lokal
author_facet Julitasari Sundoro
Kusnandi Rusmil
Mei Neni Sitaresmi
Arhana
I.G.G. Djelantik
Sri Rezeki Hadinegoro
Hindra Irawan Satari
Syafriyal
Novilia Sjafri Bachtiar
Rini Mulia Sari
author_sort Julitasari Sundoro
title Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia
title_short Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia
title_full Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia
title_fullStr Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia
title_full_unstemmed Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia
title_sort profil keamanan setelah pemberian dosis primer vaksin pentabio® pada bayi di indonesia
publisher Universitas Padjajaran
series Majalah Kedokteran Bandung
issn 0126-074X
2338-6223
publishDate 2017-06-01
description Vaksin Hib mulai digunakan pada Pogram Imunisasi Nasional sejak tahun 2013 secara bertahap dan di seluruh Indonesia mulai tahun 2014 dalam bentuk vaksin kombinasi DTP/HB/Hib (Pentabio®), yang memberikan  kekebalan terhadap difteria, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b. Studi ini menilai reaksi sitemik, reaksi lokal, dan reaksi yang serius pascaimunisasi dengan Pentabio®. Sebanyak 4.000 bayi penerima vaksin Pentabio®bergabung dalam studi ini. Reaksi yang timbul dicatat pada kartu harian oleh petugas yang sudah dilatih. Vaksin Pentabio®yang diamati pada PMS ini menggunakan vaksin rutin dari Program Imunisasi Nasional dalam waktu pengamatan 28 hari di empat propinsi, yaitu Nusa Tenggara Barat, Bali, Yogyakarta, dan Jawa Barat pada periode Mei–Desember 2014. Sebanyak 3.978 data dapat dianalisis karena 22 di antaranya tidak memberikan informasi yang valid. Reaksi sistemik yang paling banyak timbul adalah demam 0,85% pada 30 menit pertama, dan meningkat menjadi 14,03% pada satu hari pascaimunisasi, kemudian sembuh pada hari berikutnya. Reaksi lokal yang paling sering timbul adalah nyeri pada tempat suntikan pada 67,6% subjek pada 30 menit setelah imunisasi, dan meningkat menjadi 87,23% pada 1 hari pascaimunisasi namun sembuh pada hari berikutnya. Mayoritas nyeri yang timbul adalah kategori ringan. Tidak ditemukan kejadian ikutan pascaimunisasi serius selama pengamatan. Simpulan, reaksi lokal dan sistemik pascaimunisasi dengan Pentabio® dapat ditoleransi pada bayi.
topic Bayi
Pentabio®
post marketing surveillance
reaksi lokal
url http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/1052
work_keys_str_mv AT julitasarisundoro profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT kusnandirusmil profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT meinenisitaresmi profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT arhana profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT iggdjelantik profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT srirezekihadinegoro profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT hindrairawansatari profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT syafriyal profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT noviliasjafribachtiar profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
AT rinimuliasari profilkeamanansetelahpemberiandosisprimervaksinpentabiopadabayidiindonesia
_version_ 1716775918277492736