Karakteristik Fisik dan Organoleptik Sosis Daging Sapi Disubstitusi Daging Itik Talang Benih (Anas plathyryncos)

ABSTRAK Itik Talang Benih merupakan itik lokal Bengkulu yang dagingnya belum banyak dimanfaatkan untuk produk olahan. Padahal daging itik memiliki potensi untuk menjadi produk olahan. Salah satu produk olahan yang cukup berkembang saat ini adalah sosis yang biasanya bahan bakunya adalah daging sapi...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dian Rahayu, Suharyanto Suharyanto, Warnoto Warnoto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: BPFP Universitas Bengkulu 2012-12-01
Series:Jurnal Sain Peternakan Indonesia
Online Access:https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jspi/article/view/371
Description
Summary:ABSTRAK Itik Talang Benih merupakan itik lokal Bengkulu yang dagingnya belum banyak dimanfaatkan untuk produk olahan. Padahal daging itik memiliki potensi untuk menjadi produk olahan. Salah satu produk olahan yang cukup berkembang saat ini adalah sosis yang biasanya bahan bakunya adalah daging sapi. Mengingat daging itik potensial dikembangkan maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat fisik dan organoleptik sosis daging sapi disubstitusi daging itik Talang Benih. Diduga daging itik Talang Benih dapat menggantikan daging sapi dalam pembuatan sosis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan P1 (Sosis daging Sapi 100%), P2 (Sosis daging sapi 75% disubstitusi daging itik talang benih 25%), P3 (Sosis daging sapi 50% disubstitusi daging itik talang benih 50%), P4 (Sosis daging sapi 25% disubstitusi daging itik talang benih 75%) dan P5 (Sosis daging itik Talang Benih 100%) dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Mengikat Air (DMA) sosis tidak berbeda nyata (P>0,05) dan pH sosis cenderung meningkat dengan peningkatan substitusi daging itik Talang Benih (P<0,05). Atribut organoleptik warna, rasa, dan tekstur sosis memperlihatkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan bau sosis yang mengandung daging itik lebih tinggi cenderung menjadi amis, yaitu skor 3,03 pada P5 (agak amis) dari skor 4,03 pada P1 (sedikit amis). Namun, secara umum sosis daging itik Talang benih dapat diterima oleh panelis. Kata Kunci: sosis, daging itik, organoleptik, pH, DMA
ISSN:1978-3000
2528-7109