ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU

Penggunaan heat exchanger pada sistem COG booster bertujuan untuk mendinginkan temperatur oli yang akan digunakan sebagai pelumasan dan pendinginan bearing. Semakin lama heat exchanger digunakan akan menyebabkan terjadinya fouling (pengotoran) di bagian dalam heat exchanger. Semakin besar fouling ya...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Jajat Sudrajat
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Mercu Buana 2017-11-01
Series:Jurnal Teknik Mesin
Online Access:http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/1967
id doaj-8b7764401bff448aa6da68ed19df334a
record_format Article
spelling doaj-8b7764401bff448aa6da68ed19df334a2020-11-25T00:53:01ZindUniversitas Mercu BuanaJurnal Teknik Mesin2089-72352549-28882017-11-016317418110.22441/jtm.v6i3.19671508ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAUJajat Sudrajat0Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu BuanaPenggunaan heat exchanger pada sistem COG booster bertujuan untuk mendinginkan temperatur oli yang akan digunakan sebagai pelumasan dan pendinginan bearing. Semakin lama heat exchanger digunakan akan menyebabkan terjadinya fouling (pengotoran) di bagian dalam heat exchanger. Semakin besar fouling yang terjadi akan menyebabkan terjadi penurunan kinerja heat exchanger seperti besarnya laju perpindahan panas aktual dan efektivitas. Oleh karena itu dilakukan analisis heat exchanger untuk mengetahui pengaruh fouling terhadap laju perpindahan panas aktual dan efektivitas heat exchanger dengan rentang waktu 1 tahun setelah booster beroperasi yang dibagi menjadi 2 periode. Analisis dilakukan dengan membuat perhitungan parameter-parameter yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan dan analisis, ditunjukan bahwa terjadi penurunan pada laju perpindahan panasnya hingga sebesar 0,411 kW atau 19,45%, setara dengan energi yang dihasilkan dari penggunaan solar sejumlah 0,036 liter selama satu jam. Fouling yang terjadi mengalami kenaikan hingga sebesar 0,561 m2.K/kW. Sedangkan efektivitasnya mengalami penurunan sebesar 3,7%.http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/1967
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Jajat Sudrajat
spellingShingle Jajat Sudrajat
ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU
Jurnal Teknik Mesin
author_facet Jajat Sudrajat
author_sort Jajat Sudrajat
title ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU
title_short ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU
title_full ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU
title_fullStr ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU
title_full_unstemmed ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL & TUBE PADA SISTEM COG BOOSTER DI INTEGRATED STEEL MILL KRAKATAU
title_sort analisis kinerja heat exchanger shell & tube pada sistem cog booster di integrated steel mill krakatau
publisher Universitas Mercu Buana
series Jurnal Teknik Mesin
issn 2089-7235
2549-2888
publishDate 2017-11-01
description Penggunaan heat exchanger pada sistem COG booster bertujuan untuk mendinginkan temperatur oli yang akan digunakan sebagai pelumasan dan pendinginan bearing. Semakin lama heat exchanger digunakan akan menyebabkan terjadinya fouling (pengotoran) di bagian dalam heat exchanger. Semakin besar fouling yang terjadi akan menyebabkan terjadi penurunan kinerja heat exchanger seperti besarnya laju perpindahan panas aktual dan efektivitas. Oleh karena itu dilakukan analisis heat exchanger untuk mengetahui pengaruh fouling terhadap laju perpindahan panas aktual dan efektivitas heat exchanger dengan rentang waktu 1 tahun setelah booster beroperasi yang dibagi menjadi 2 periode. Analisis dilakukan dengan membuat perhitungan parameter-parameter yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan dan analisis, ditunjukan bahwa terjadi penurunan pada laju perpindahan panasnya hingga sebesar 0,411 kW atau 19,45%, setara dengan energi yang dihasilkan dari penggunaan solar sejumlah 0,036 liter selama satu jam. Fouling yang terjadi mengalami kenaikan hingga sebesar 0,561 m2.K/kW. Sedangkan efektivitasnya mengalami penurunan sebesar 3,7%.
url http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/view/1967
work_keys_str_mv AT jajatsudrajat analisiskinerjaheatexchangershelltubepadasistemcogboosterdiintegratedsteelmillkrakatau
_version_ 1725239571005833216