MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT

Abstrak Penelitian ini didasarkan pada premis bahwa kriteria dan ukuran rumah tangga miskin harus dikembalikan kepada masyarakat. Masyarakat memiliki kriteria dan ukuran sendiri, yang dipengaruhi oleh sistem nilai yang berakar pada daya dukung budaya, agama dan lingkungan. Kelembagaan lokal yang dim...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Erwin Erwin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 2015-09-01
Series:Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Online Access:https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/SosioKonsepsia/article/view/112
id doaj-87b51a7640394eafa6be788b0a51cf6f
record_format Article
spelling doaj-87b51a7640394eafa6be788b0a51cf6f2020-11-24T20:51:34ZindPusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan SosialSosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial2089-03382502-79212015-09-014211410.33007/ska.v4i2.112101MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUTErwin Erwin0Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas AndalasAbstrak Penelitian ini didasarkan pada premis bahwa kriteria dan ukuran rumah tangga miskin harus dikembalikan kepada masyarakat. Masyarakat memiliki kriteria dan ukuran sendiri, yang dipengaruhi oleh sistem nilai yang berakar pada daya dukung budaya, agama dan lingkungan. Kelembagaan lokal yang dimiliki masyarakat jika diperkuat dan diberdayakan akan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi menurut budaya masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kriteria dan indikator rumah tangga miskin dalam pandangan publik. (2) untuk menganalisis strategi rumah tangga miskin untuk memanfaatkan pada sumber daya ekonomi, alokasi tenaga kerja dalam rumah tangga. (3) untuk menganalisis profil program, pola implementasi yang telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi nonpemerintah. (4) Menganalisis energi sosial kreatif yang mencakup sistem nilai, norma, dan kepemimpinan kelembagaan dan modal sosial dapat digunakan untuk mewujudkan potensi inovatif kesejahteraan umum, baik di tingkat unit kekeluargaan atau unit lokalitas masyarakat terpencil adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi, metode dan teknik pengumpulan data kualitatif; observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Informan terdiri dari: kepala desa atau sekretaris desa, kepala pertemuan desa dan kepala desa, sedangkan informan biasa sebanyak 30 kepala keluarga yang termasuk dalam kategori penilaian masyarakat miskin. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (a) Masyarakat Mentawai memiliki kriteria dan ukuran sendiri tentang kemiskinan dani rumah tangga miskin. (b) Kelembagaan berbasis kekerabatan (suku) memiliki peran strategis, jika diberdayakan untuk memecahkan masalah kemiskinan. (c) Masyarakat Mentawai memiliki modal/energi sosial sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan, yang didasarkan pada (i) Tanah sebagai aset komunal yang belum digunakan dan dikelola untuk usaha produktif. (ii) Solidaritas sosial yang kuat (saling percaya, tolong menolong dan kerjasama yang saling menguntungkan) di tingkat keluarga dan masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan perumahan. Model pemberdayaan yang dapat dilakukan, antara lain dengan revitalisasi pertanian lokal (pertanian organik) kekerabatan kelembagaan berbasis (suku). Pemerintah Daerah diharapkan membangun pasar tradisional, lembaga keuangan mikro atau koperasi dan membuka isolasi desa dengan membuka sarana dan prasarana jalan yang menghubungkan desa-desa di pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kata kunci: kemiskinan, kelembagaan lokal, model pemberdayaan.https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/SosioKonsepsia/article/view/112
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Erwin Erwin
spellingShingle Erwin Erwin
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
author_facet Erwin Erwin
author_sort Erwin Erwin
title MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT
title_short MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT
title_full MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT
title_fullStr MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT
title_full_unstemmed MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT
title_sort model pemberdayaan masyarakat mentawai melalui penguatan kelembagaan lokal di pulau siberut
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
series Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
issn 2089-0338
2502-7921
publishDate 2015-09-01
description Abstrak Penelitian ini didasarkan pada premis bahwa kriteria dan ukuran rumah tangga miskin harus dikembalikan kepada masyarakat. Masyarakat memiliki kriteria dan ukuran sendiri, yang dipengaruhi oleh sistem nilai yang berakar pada daya dukung budaya, agama dan lingkungan. Kelembagaan lokal yang dimiliki masyarakat jika diperkuat dan diberdayakan akan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi menurut budaya masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kriteria dan indikator rumah tangga miskin dalam pandangan publik. (2) untuk menganalisis strategi rumah tangga miskin untuk memanfaatkan pada sumber daya ekonomi, alokasi tenaga kerja dalam rumah tangga. (3) untuk menganalisis profil program, pola implementasi yang telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi nonpemerintah. (4) Menganalisis energi sosial kreatif yang mencakup sistem nilai, norma, dan kepemimpinan kelembagaan dan modal sosial dapat digunakan untuk mewujudkan potensi inovatif kesejahteraan umum, baik di tingkat unit kekeluargaan atau unit lokalitas masyarakat terpencil adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi, metode dan teknik pengumpulan data kualitatif; observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Informan terdiri dari: kepala desa atau sekretaris desa, kepala pertemuan desa dan kepala desa, sedangkan informan biasa sebanyak 30 kepala keluarga yang termasuk dalam kategori penilaian masyarakat miskin. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (a) Masyarakat Mentawai memiliki kriteria dan ukuran sendiri tentang kemiskinan dani rumah tangga miskin. (b) Kelembagaan berbasis kekerabatan (suku) memiliki peran strategis, jika diberdayakan untuk memecahkan masalah kemiskinan. (c) Masyarakat Mentawai memiliki modal/energi sosial sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan, yang didasarkan pada (i) Tanah sebagai aset komunal yang belum digunakan dan dikelola untuk usaha produktif. (ii) Solidaritas sosial yang kuat (saling percaya, tolong menolong dan kerjasama yang saling menguntungkan) di tingkat keluarga dan masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan perumahan. Model pemberdayaan yang dapat dilakukan, antara lain dengan revitalisasi pertanian lokal (pertanian organik) kekerabatan kelembagaan berbasis (suku). Pemerintah Daerah diharapkan membangun pasar tradisional, lembaga keuangan mikro atau koperasi dan membuka isolasi desa dengan membuka sarana dan prasarana jalan yang menghubungkan desa-desa di pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kata kunci: kemiskinan, kelembagaan lokal, model pemberdayaan.
url https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/SosioKonsepsia/article/view/112
work_keys_str_mv AT erwinerwin modelpemberdayaanmasyarakatmentawaimelaluipenguatankelembagaanlokaldipulausiberut
_version_ 1716801800715108352