Apakah Tingkat Pendidikan Kepala Rumah Tangga Mempengaruhi Kesejahteraan Rumah Tangga? Studi Kasus Data Rumah Tangga Indonesia (IFLS)

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh antara tingkat pendidikan kepala rumah tangga terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia. Model regresi logistic multinomial telah diperkirakan dengan peluang rumah tangga meraih kesejahteraan sebagai variable dependen dan satu set...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Kukuh Arisetyawan, Sasongko Sasongko, Rachmad Kresna Sakti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Surabaya 2019-10-01
Series:Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan
Subjects:
Online Access:https://journal.unesa.ac.id/index.php/jepk/article/view/5169
Description
Summary:ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh antara tingkat pendidikan kepala rumah tangga terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia. Model regresi logistic multinomial telah diperkirakan dengan peluang rumah tangga meraih kesejahteraan sebagai variable dependen dan satu set tingkat pendidikan yang ditempuh semua rumah tangga sebagai variable penjelas. Data diperoleh dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) dengan penggunaan data longitudinal, IFLS 2000, 2007, dan 2014. Salah satu hasil utama adalah probabilitas rumah tangga meraih kesejahteraan lebih dapat diterima oleh rumah tangga dengan pendidikan SMA ke bawah. Resiko tidak sejahtera justru dimiliki oleh kepala rumah tangga yang berpendidikan SMA hingga perguruan tinggi. Hasil penting lainnya sesuai dengan analisa statistiknya adalah pengeluaran tertinggi terletak pada kepala rumah tangga berpendidikan SD dan yang ke dua ialah kepala rumah tangga berpendidikan SMA.   Kata Kunci: Pendidikan, Ekonomi, Rumah Tangga, Pengeluaran dan Kesejahteraan Rumah Tangga   ABSTRACT This study aims to analyze the influence of the level of education of the head of the household on the welfare of households in Indonesia. The multinomial logistic regression model has been estimated with the opportunity for households to achieve well-being as the dependent variable and a set of education levels taken by all households as explanatory variables. Data were obtained from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) with the use of longitudinal data, IFLS 2000, 2007, and 2014. One of the main results was the probability of households achieving welfare more acceptable to households with lower secondary education. The risk of not being welfare is actually owned by the head of the household who has a high school education to college. Other important results according to the statistical analysis are the highest expenditure lies in the head of the household with elementary education and the second is the head of the household with high school education.   Keywords: Education, Economics, Household, Expenditure and Household Welfare.
ISSN:2303-324X
2579-387X