STATUS PEMANFAATAN IKAN DI SELAT ALAS PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
Upaya untuk pengelolaan perikanan tangkap yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif adalah dengan menentukan status pemanfaaatan ikan, khususnya ikan yang bernilai ekonomi penting sebagai tahap awal. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan status pema...
Main Authors: | , , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan
2015-06-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi/article/view/161 |
Summary: | Upaya untuk pengelolaan perikanan tangkap yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif adalah dengan menentukan status pemanfaaatan ikan, khususnya ikan yang bernilai ekonomi penting sebagai tahap awal. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan status pemanfaatan ikan khususnya ikan-ikan yang bernilai ekonomi penting di Selat Alas Propinsi NTB. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat pemanfaatan adalah dengan menggunakan potensi maksimum lestari dari Schaefer. Penelitian dilakukan di desadesa nelayan di sekitar Selat Alas Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Status pemanfaatan cumi-cumi (Loligo edulis) adalah sebesar 140,4%, tongkol (Euthynnus affinis) sebesar 156,6%, dan kerapu sebesar (Ephinephelus sp) 197,2% tergolong status over exploited. Sedangkan ikan cakalang (Katsuwanus pelamis) 72,6%, dan kakap merah (Lutjanus campechanus) sebesar
65,7% berada dalam status moderately exploited.
The effort of capture fisheries management which is based on the concept of efficiency is to achieve comparative and competitive advantages is by determine the status of utilization of fish, particularly fish its worth economy important as the early stage. The aim of this research is to determine utilization status fish catch, particularly fish its worth economy important in the Alas Strait of West Nusa Tenggara Province. The method has been used to determine the level of utilization of fish by using the maximum sustainable yield of Schaefer.The study was conducted in the fishing villages around the Alas Strait West Nusa Tenggara Province. Utilization status of squid (Loligo edulis) is 140,4%, small tuna (Euthynnus affinis) is 156,6%, and grouper (Ephinephelus sp) is 197,2 in the state of over exploited. While the utilization of status of skipjack tuna (Katsuwanus pelamis) is 72,6% and red snapper (Lutjanus campechanus) is 65,7% in the state of moderately exploited. |
---|---|
ISSN: | 0853-5884 2502-6542 |