TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN”
Abstrak Cerita Nini Anteh merupakan folklor lisan masyarakat Sunda. Folklor lisan ini mengalami transformasi dalam transgenre dan translingual. Novel Dongeng Nini Anteh karya A. S. Kesuma dan tayangan Opera Van Java (OVJ) episode Nyai Anteh Penjaga Bulan menjadi data dalam penelitian ini. Teori yan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Pendidikan Indonesia
2015-12-01
|
Series: | Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Online Access: | http://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/1240 |
id |
doaj-86c29f84dd9840a09b445a4fb59b0dcc |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-86c29f84dd9840a09b445a4fb59b0dcc2020-11-24T22:58:44ZengUniversitas Pendidikan IndonesiaJurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra1412-07122527-83122015-12-0115218319810.17509/bs_jpbsp.v15i2.12401005TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN”Yortiani Noor Asmi HariniAbstrak Cerita Nini Anteh merupakan folklor lisan masyarakat Sunda. Folklor lisan ini mengalami transformasi dalam transgenre dan translingual. Novel Dongeng Nini Anteh karya A. S. Kesuma dan tayangan Opera Van Java (OVJ) episode Nyai Anteh Penjaga Bulan menjadi data dalam penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori tentang transformasi yang dikemukakan oleh Riffaterre. Berdasarkan hasil penelusuran kedua karya ditemukan adanya ekspansi, konversi, modifikasi, dan irisan. Ekspansi dalam tayangan OVJ tidak tampak melalui alur dan pengaluran, tokoh, dan latar karena kisahnya lebih sederhana daripada kisah dalam novel. Oleh sebab itu, ekspansi tampak melalui adanya perbedaan media yang digunakan untuk membangun suasana yang dimanfaatkan untuk mengundang tawa penonton. Konversi yang terdapat dalam tayangan OVJ tampak melalui penyederhanaan alur dan pengaluran, tokoh, dan latar. Selain itu, konsep kecantikan Nyai Anteh yang terdapat dalam novel justru diputarbalikkan untuk memancing tawa penonton. Latar dalam novel yang bias gender berubah menjadi latar yang netral dalam tayangan OVJ. Meskipun kedua karya mengusung cerita yang berasal dari Sunda, kedua karya ini sama-sama menunjukkan ke-Indonesiaannya dengan cara memodifikasi kisah melalui keberadaan tokoh maupun peralatan modern sesuai dengan zaman ini. Jika dalam novel usaha membangun masa lampau yang kemudian dikaitkan dengan kehidupan masa kini dapat dipandang sebagai upaya ajakan melakukan refleksi, dalam tayangan modifikasi justru dilakukan untuk mengundang tawa penonton. Irisan kedua karya adalah adanya deskripsi mengenai perempuan yang karena cinta kemudian menetap di bulan. Aktivitas perempuan tersebut ketika di bulan adalah menenun. Irisan ini menunjukkan bahwa ada hal-hal yang ingin diwariskan bagi generasi setelahnya terutama mengenai kemandirian perempuan dengan memproduksi tekstil. Kata kunci: Novel Dongeng Nini Anteh, tayangan OVJ episode Nyai Anteh Penjaga Bulan, transformasi Abstract The story of Nini Anteh is an oral folklore of Sundanese, which has undergone a transformation into transgenre and translingual forms. Kesuma’s novel of “Nini Anteh” and an Opera Van Java (OVJ) episode of “Nyai Anteh Penjaga Bulan” were the data of this study. The theory used in this research is the theory of transformation proposed by Riffaterre. Analysis of the data reveals expansion, conversion, modification, and similarities. Expansion in the OVJ did not appear in the slot, characters, and background for the story was made simpler than that in the novel. Expansion appeared in the variety of media used to invite laughter. Conversion in the OVJ was evident in simplified plot, character, and setting. In addition, the concept of beauty of Nyai Anteh in the novel was entirely changed for entertainment purposes. A gender bias background in the novel was turned into a neutral background in the OVJ. Although both works carried a Sundanese story, they show the notion of Indonesian by modifying the story through the use of characters and equipment in accordance with the modern age. In the novel efforts to build past linked to the life of the present can be seen as an attempt to prompt reflection, while modifications in the OVJ were to invite laughter. Both works share the same description of a woman who then decided to reside on the Moon because of love. What she did on the moon was weaving. These similarities indicate that there are things that would be passed on to subsequent generations, especially regarding the independence of women in producing textiles. Keywords: Novel of Dongeng Nini Anteh, OVJ episode of Nyai Anteh Penjaga Bulan, transformationhttp://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/1240 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Yortiani Noor Asmi Harini |
spellingShingle |
Yortiani Noor Asmi Harini TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra |
author_facet |
Yortiani Noor Asmi Harini |
author_sort |
Yortiani Noor Asmi Harini |
title |
TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN” |
title_short |
TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN” |
title_full |
TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN” |
title_fullStr |
TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN” |
title_full_unstemmed |
TRANSFORMASI NOVEL DONGENG “NINI ANTEH” KARYA A.S. KESUMA KE TAYANGAN OPERA VAN JAVA EPISODE “NYAI ANTEH PENJAGA BULAN” |
title_sort |
transformasi novel dongeng “nini anteh” karya a.s. kesuma ke tayangan opera van java episode “nyai anteh penjaga bulan” |
publisher |
Universitas Pendidikan Indonesia |
series |
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra |
issn |
1412-0712 2527-8312 |
publishDate |
2015-12-01 |
description |
Abstrak
Cerita Nini Anteh merupakan folklor lisan masyarakat Sunda. Folklor lisan ini mengalami transformasi dalam transgenre dan translingual. Novel Dongeng Nini Anteh karya A. S. Kesuma dan tayangan Opera Van Java (OVJ) episode Nyai Anteh Penjaga Bulan menjadi data dalam penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori tentang transformasi yang dikemukakan oleh Riffaterre. Berdasarkan hasil penelusuran kedua karya ditemukan adanya ekspansi, konversi, modifikasi, dan irisan. Ekspansi dalam tayangan OVJ tidak tampak melalui alur dan pengaluran, tokoh, dan latar karena kisahnya lebih sederhana daripada kisah dalam novel. Oleh sebab itu, ekspansi tampak melalui adanya perbedaan media yang digunakan untuk membangun suasana yang dimanfaatkan untuk mengundang tawa penonton. Konversi yang terdapat dalam tayangan OVJ tampak melalui penyederhanaan alur dan pengaluran, tokoh, dan latar. Selain itu, konsep kecantikan Nyai Anteh yang terdapat dalam novel justru diputarbalikkan untuk memancing tawa penonton. Latar dalam novel yang bias gender berubah menjadi latar yang netral dalam tayangan OVJ. Meskipun kedua karya mengusung cerita yang berasal dari Sunda, kedua karya ini sama-sama menunjukkan ke-Indonesiaannya dengan cara memodifikasi kisah melalui keberadaan tokoh maupun peralatan modern sesuai dengan zaman ini. Jika dalam novel usaha membangun masa lampau yang kemudian dikaitkan dengan kehidupan masa kini dapat dipandang sebagai upaya ajakan melakukan refleksi, dalam tayangan modifikasi justru dilakukan untuk mengundang tawa penonton. Irisan kedua karya adalah adanya deskripsi mengenai perempuan yang karena cinta kemudian menetap di bulan. Aktivitas perempuan tersebut ketika di bulan adalah menenun. Irisan ini menunjukkan bahwa ada hal-hal yang ingin diwariskan bagi generasi setelahnya terutama mengenai kemandirian perempuan dengan memproduksi tekstil.
Kata kunci: Novel Dongeng Nini Anteh, tayangan OVJ episode Nyai Anteh Penjaga Bulan, transformasi
Abstract
The story of Nini Anteh is an oral folklore of Sundanese, which has undergone a transformation into transgenre and translingual forms. Kesuma’s novel of “Nini Anteh” and an Opera Van Java (OVJ) episode of “Nyai Anteh Penjaga Bulan” were the data of this study. The theory used in this research is the theory of transformation proposed by Riffaterre. Analysis of the data reveals expansion, conversion, modification, and similarities. Expansion in the OVJ did not appear in the slot, characters, and background for the story was made simpler than that in the novel. Expansion appeared in the variety of media used to invite laughter. Conversion in the OVJ was evident in simplified plot, character, and setting. In addition, the concept of beauty of Nyai Anteh in the novel was entirely changed for entertainment purposes. A gender bias background in the novel was turned into a neutral background in the OVJ. Although both works carried a Sundanese story, they show the notion of Indonesian by modifying the story through the use of characters and equipment in accordance with the modern age. In the novel efforts to build past linked to the life of the present can be seen as an attempt to prompt reflection, while modifications in the OVJ were to invite laughter. Both works share the same description of a woman who then decided to reside on the Moon because of love. What she did on the moon was weaving. These similarities indicate that there are things that would be passed on to subsequent generations, especially regarding the independence of women in producing textiles.
Keywords: Novel of Dongeng Nini Anteh, OVJ episode of Nyai Anteh Penjaga Bulan, transformation |
url |
http://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/1240 |
work_keys_str_mv |
AT yortianinoorasmiharini transformasinoveldongengniniantehkaryaaskesumaketayanganoperavanjavaepisodenyaiantehpenjagabulan |
_version_ |
1725646581252751360 |