Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C
Latar belakang. Sindrom Guillain Barre (SGB) adalah salah satu kelainan immune-mediated peripheral neuropathy karena gangguan sistem imun dengan ciri paralisis akut. Penelitian peran Hsp47 pada jaringan saraf pasien SGB tidak mungkin dilakukan pada manusia sehingga perlu model, experimental autoimmu...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/638 |
id |
doaj-8636a47ff4ef44e6b2e7d12659a823f0 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-8636a47ff4ef44e6b2e7d12659a823f02020-11-24T20:58:43ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-0110529630110.14238/sp10.5.2009.296-301587Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/CRuslan Muhyi0Bagian Anak RSUD Ulin Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat BanjarmasinLatar belakang. Sindrom Guillain Barre (SGB) adalah salah satu kelainan immune-mediated peripheral neuropathy karena gangguan sistem imun dengan ciri paralisis akut. Penelitian peran Hsp47 pada jaringan saraf pasien SGB tidak mungkin dilakukan pada manusia sehingga perlu model, experimental autoimmune neuritis (EAN) adalah animal model yang mirip SGB pada manusia. Ekspresi Hsp47 merupakan biomarker prospektif untuk deteksi prognosis SGB sehingga kelumpuhan dapat dicegah tetapi imunopatogesis peran Hsp47 pada perubahan perjalanan penyakit SGB belum jelas. Tujuan. Membuktikan peran Hsp47 sebagai faktor prediktor prognosis perjalanan penyakit SGB. Metode. Penelitian eksperimental, sampel 30 mencit mus musculus Balb/C terdiri kelompok satu 10 sampel dengan pemberian myelin protein dosis 75 μg, kelompok dua 10 sampel pemberian myelin protein 25 μg, dan kelompok tiga 10 sampel diberi CFA (complete freud ajuvant) sebagai kontrol. Kemudian dibandingkan kadar HSP47 setiap kelompok berdasarkan derajat kelumpuhan yang dianalisis dengan uji Manova. Hasil. Kelompok satu terjadi 4 mencit lumpuh berat, 6 lumpuh ringan, sedang kelompok dua dan tiga tidak tidak terjadi kelumpuhan. Pada mencit yang lumpuh berat terjadi peningkatan ekspresi Hsp47, Il-2, INF- dan TNF-. Pada lumpuh ringan terjadi peningkatan ekspresi Il-5 dan Il-10. Uji statistik menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar HSP47 antara kelompok perlakuan dengan kontrol. Kesimpulan. Ekspresi Hsp47 meningkat pada lumpuh berat, sehingga HSP47 dapat digunakan sebagai faktor prediktor prognosis SGBhttps://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/638experimental autoimmune neuritis (EAN)Sindrom Guillain Barre (SGB)Hsp47 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ruslan Muhyi |
spellingShingle |
Ruslan Muhyi Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C Sari Pediatri experimental autoimmune neuritis (EAN) Sindrom Guillain Barre (SGB) Hsp47 |
author_facet |
Ruslan Muhyi |
author_sort |
Ruslan Muhyi |
title |
Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C |
title_short |
Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C |
title_full |
Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C |
title_fullStr |
Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C |
title_full_unstemmed |
Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor PrognosisExperimental Autoimmune Neuritis Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C |
title_sort |
peran heat shock protein 47 sebagai faktor prediktor prognosisexperimental autoimmune neuritis studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit sindrom guillain barre menggunakan mencit mus musculus balb/c |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2016-11-01 |
description |
Latar belakang. Sindrom Guillain Barre (SGB) adalah salah satu kelainan immune-mediated peripheral
neuropathy karena gangguan sistem imun dengan ciri paralisis akut. Penelitian peran Hsp47 pada jaringan
saraf pasien SGB tidak mungkin dilakukan pada manusia sehingga perlu model, experimental autoimmune
neuritis (EAN) adalah animal model yang mirip SGB pada manusia. Ekspresi Hsp47 merupakan biomarker
prospektif untuk deteksi prognosis SGB sehingga kelumpuhan dapat dicegah tetapi imunopatogesis peran
Hsp47 pada perubahan perjalanan penyakit SGB belum jelas.
Tujuan. Membuktikan peran Hsp47 sebagai faktor prediktor prognosis perjalanan penyakit SGB.
Metode. Penelitian eksperimental, sampel 30 mencit mus musculus Balb/C terdiri kelompok satu 10 sampel
dengan pemberian myelin protein dosis 75 μg, kelompok dua 10 sampel pemberian myelin protein 25 μg,
dan kelompok tiga 10 sampel diberi CFA (complete freud ajuvant) sebagai kontrol. Kemudian dibandingkan
kadar HSP47 setiap kelompok berdasarkan derajat kelumpuhan yang dianalisis dengan uji Manova.
Hasil. Kelompok satu terjadi 4 mencit lumpuh berat, 6 lumpuh ringan, sedang kelompok dua dan tiga tidak
tidak terjadi kelumpuhan. Pada mencit yang lumpuh berat terjadi peningkatan ekspresi Hsp47, Il-2, INF-
dan TNF-. Pada lumpuh ringan terjadi peningkatan ekspresi Il-5 dan Il-10. Uji statistik menyatakan bahwa
terdapat perbedaan bermakna kadar HSP47 antara kelompok perlakuan dengan kontrol.
Kesimpulan. Ekspresi Hsp47 meningkat pada lumpuh berat, sehingga HSP47 dapat digunakan sebagai
faktor prediktor prognosis SGB |
topic |
experimental autoimmune neuritis (EAN) Sindrom Guillain Barre (SGB) Hsp47 |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/638 |
work_keys_str_mv |
AT ruslanmuhyi peranheatshockprotein47sebagaifaktorprediktorprognosisexperimentalautoimmuneneuritisstudieksperimentaluntukmempelajariperjalananpenyakitsindromguillainbarremenggunakanmencitmusmusculusbalbc |
_version_ |
1716784841477849088 |