Degradasi Bahan Organik dan Pertumbuhan Biomassa Konsorsium pada Air Limbah Olahan Babi dengan Lumpur Aktif Anoksik
Produksi daging babi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan permintaan dan pasar. Hasil samping dari kegiatan tersebut adalah air limbah olahan babi yang mengandung bahan organik dan lemak yang sangat tinggi sehingga sulit untuk diolah. Pengolahan air yang mudah dan murah perlu diaplikasikan,...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Politeknik Negeri Malang
2019-04-01
|
Series: | Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan |
Subjects: | |
Online Access: | http://jtkl.polinema.ac.id/index.php/jtkl/article/view/88 |
Summary: | Produksi daging babi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan permintaan dan pasar. Hasil samping dari kegiatan tersebut adalah air limbah olahan babi yang mengandung bahan organik dan lemak yang sangat tinggi sehingga sulit untuk diolah. Pengolahan air yang mudah dan murah perlu diaplikasikan, mengingat pelaku usaha ini didominasi industri rumah tangga. Lumpur aktif adalah salah satu teknologi konvensional yang umum digunakan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses degradasi bahan organik dan pertumbuhan mikroorganisme konsorsium dalam reaktor pengolahan sequencing batch reactors (SBR) anoksik. Proses pengolahan dibagi menjadi 4 tahap yaitu aklimatisasi tahap 1, 2 dan 3 serta proses pengolahan. Nilai oksigen terlarut (DO) tetap dijaga agar tetap berada dalam rentang 0,1-1 mg/L agar berada dalam suasana anoksik. Aklimatisasi tahap 1, 2 dan 3 berhasil menyisihkan COD 94,3%; 66,7% dan 58,1% dan pertumbuhan biomassa yang baik. Karakteristik awal air limbah olahan babi memiliki nilai BOD5/COD sebesar 0,52 sehingga proses biologis dapat diaplikasikan. Nilai C/N dalam air limbah hanya 0,86. Proses pengolahan air limbah oalahan babi dilakukan dalam waktu 12 hari. Penyisihan COD dalam waktu 12 hari sebesar 54,5% sedangkan penyisihan total kjeldahl nitrogen (TKN) sebesar 73,32%. Pertumbuhan biomassa pada hari terakhir pengolahan 1,284 g/L. Nilai pH dalam proses pengolahan tidak berubah secara signifikan.
Pork production in Indonesia is increasing with demand and markets. The result of this activity is piggery wastewater containing organic matter and very high fat is difficult to treat. Easy and inexpensive wastewater treatment needs to be applied, considering that home industries most dominate this business. Activated sludge is one of the conventional technologie applied in Indonesia. The objective of this study was to determine the degradation process of organic matter and the growth of consortium microorganisms in anoxic sequencing batch reactor (SBR). The processing process is divided into 4 stages, acclimatization of stages 1, 2, 3 and piggery wastewater treatment. Dissolved oxygen (DO) values are maintained to the range of 0.1-1 mg/L to be in an anoxic condition. Acclimatization 1, 2 and 3 successfully remove COD 94.3%; 66.7% and 58.1% and good biomass growth. The initial characteristics of piggery wastewater having a BOD5/COD value of 0.52 can be applied in biological process. The C/N value is only 0.86. The process of piggery wastewater treatment is carried out within 12 days. Removal of COD within 12 days was 54.5% while Removal fof TKN was 73.32%. Biomass growth on the last day of processing 1,284 g/L. The pH value did not change significantly. |
---|---|
ISSN: | 2579-8537 2579-9746 |