STRATEGI KOMUNIKASI DAN PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS PADA UNIT PELAYANAN TEKNIS PELAYANAN SOSIAL BINJAI

Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis Binjai merupakan unit yang berada di bawah naungan Dinas Kesejahteraan Sosial Sumatera Utara yang bertugas melakukan rehabilitas terhadap gelandangan dan pengemis yang terjaring razia oleh petugas keamanan maupun yang diantarkan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Mutiawati Mutiawati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Medan 2018-02-01
Series:Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jpkp/article/view/1317
Description
Summary:Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis Binjai merupakan unit yang berada di bawah naungan Dinas Kesejahteraan Sosial Sumatera Utara yang bertugas melakukan rehabilitas terhadap gelandangan dan pengemis yang terjaring razia oleh petugas keamanan maupun yang diantarkan oleh keluarganya sendiri ke panti. Panti ini berdiri pada tahun 1983 yang pada awalnya di bawah naungan Kantor Wilayah Departemen Sosial. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya UPT Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis Binjai melalui strategi komunikasi dan pembinaan keagamaan kepada para gelandangan dan pengemis. Adapun kegiatan yang diberikan oleh pihak UPT Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis Binjai kepada gelandangan dan pengemis secara umum adalah pelayanan mental spiritual/pembinaan keagamaan, bimbingan keterampilan, pelayanan konsultasi pribadi, pelayanan kesehatan dan bimbingan sosial. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan diikuti oleh seluruh warga binaan sosial. Kegiatan tersebut dibimbing oleh pegawai panti dan dibantu oleh tenaga ahli dan penceramah dari luar panti. Perubahan yang dirasakan oleh warga binaan sosial setelah mengikuti seluruh kegiatan tersebut adalah sikap dan prilaku mereka jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka lebih taat menjalankan perintah agama agar lebih mendekatakan diri kepada Tuhan. Serta yang lebih penting adalah mereka semakin maju dan termotivasi kembali ke tengah-tengah masyarakat serta menjalankan kembali fungsi sosialnya dan bekerja dan berkarya agar tidak menjadi gelandangan dan pengemis lagi. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan datanya melalui studi kepustakaan, serta studi lapangan untuk mencari data dan fakta terkait penelitian ini. Teknik analisis data dengan mencari dan menata secara sistematis data dan catatan hasil wawancara dan observasi.
ISSN:1411-139X
2549-0176