Analisis Kelayakan Finansial Agroindustri Kerupuk Kulit Menggunakan Mesin Peniris di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur

Salah satu agroindustri unggulan di Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu kerupuk kulit yang sebagian besar manajerialnya merupakan Usaha Kecil, Mikro, Menengah (UMKM).  UMKM tersebut rentan terhadap perubahan ekonomi dan berdampak besar terhadap keuangan industri tersebut. Analisis kelay...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Agriananta Fahmi Hidayat, Hary Kurniawan, Rucitra Widyasari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2021-06-01
Series:Agroteknika
Subjects:
Online Access:https://agroteknika.id/index.php/agtk/article/view/75
Description
Summary:Salah satu agroindustri unggulan di Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu kerupuk kulit yang sebagian besar manajerialnya merupakan Usaha Kecil, Mikro, Menengah (UMKM).  UMKM tersebut rentan terhadap perubahan ekonomi dan berdampak besar terhadap keuangan industri tersebut. Analisis kelayakan usaha sangat dibutuhkan untuk mempertimbangkan perubahan nilai mata uang (NPV), tingkat suku bunga (IRR), serta melihat perbandingan rasio biaya yang dikeluarkan dengan jumlah manfaat yang akan diperoleh (b/c ratio) serta perhitungan nilai investasi bila usaha ini akan dikembangkan (PP) dan analisis sensitivitas. Analisis dilakukan menggunakan metode eksperimental dan wawancara terhadap pelaku usaha. Metode eksperimental dilakukan dengan melihat perubahan produktivitas dari usaha kerupuk kulit yang mulanya enggan menggunakan mesin peniris, sedangkan perubahan ekonomi dilihat dari wawancara terhadap pelaku usaha terhadap penambahan mesin untuk produksi.  Hasil penelitian diperoleh nilai NPV lebih besar dari 0 yaitu Rp. 3.942.875.937. PP terhitung 2 tahun dibawah periode usaha. Rasio B/C lebih dari 1 yaitu 4,34 Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa agroindustri kerupuk kulit dengan mesin peniris layak dijalankan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa dengan inflasi 7,26% tidak berdampak signifikan terhadap usaha kerupuk kulit.
ISSN:2685-3353
2685-3450