KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR

Infeksi virus dan bakteri menjadi penyebab terbanyak infeksi saluran pernafasan di negara berkembang. Influenza Like Illness (ILI) merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ILI terdiri dari kurang lebih 300 jenis virus, bakteri, riketsia...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Eka Pratiwi, Lovendo Ilham Widodo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2020-03-01
Series:Indonesian Journal for Health Sciences
Subjects:
Online Access:http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/view/2293
id doaj-82fd55a668774d9f95a943b7cec86065
record_format Article
spelling doaj-82fd55a668774d9f95a943b7cec860652020-11-25T01:43:18ZindUniversitas Muhammadiyah PonorogoIndonesian Journal for Health Sciences2549-27212549-27482020-03-01411910.24269/ijhs.v4i1.22931149KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCREka Pratiwi0Lovendo Ilham Widodo1Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaFakultas Biologi, Universitas Jenderal SoedirmanInfeksi virus dan bakteri menjadi penyebab terbanyak infeksi saluran pernafasan di negara berkembang. Influenza Like Illness (ILI) merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ILI terdiri dari kurang lebih 300 jenis virus, bakteri, riketsia dan jamur. Deteksi penyebab kasus ILI saat ini mengalami beberapa kesulitan yaitu dalam menentukan etiologi ILI dari spesimen. Tahap awal dari metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dimulai dengan melakukan ekstraksi, yaitu  memisahkan asam nukleat dari komponen sel lainnya, sehingga asam nukleat yang diperoleh dapat dianalisis atau dimodifikasi lebih lanjut dengan teknik biologi molekular lainnya. Setelah ekstraksi, dilakukan kuantifikasi meliputi pengukuran konsentrasi asam nukleat menggunakan alat Qubit fluorometric didapatkan beberapa sampel  RNA nya < 20 ng/mL sehingga tidak dapat terukur alat ini dan hasil pengukuran DNA nya bervariasi dengan range 4,99 – 99,2 ng/mL. Alat  Nanovue Plus juga digunakan untuk pengukuran konsentrasi asam nukleat dan kemurnian, untuk nilai RNA didapatkan range 0,0564 – 0,1396ng/mL lalu konsentrasi DNA berada di kisaran 0,0875 – 0,1365 ng/mL. Pada pengukuran kemurnian menggunakan Nanovue Plus tidak didapatkan DNA yang murni dengan nilai >1,80 dan pengukuran RNA didapat beberapa sampel yang mempunyai kemurnian dengan nilai >2,00.http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/view/2293extraksiviruspernafasan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Eka Pratiwi
Lovendo Ilham Widodo
spellingShingle Eka Pratiwi
Lovendo Ilham Widodo
KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR
Indonesian Journal for Health Sciences
extraksi
virus
pernafasan
author_facet Eka Pratiwi
Lovendo Ilham Widodo
author_sort Eka Pratiwi
title KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR
title_short KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR
title_full KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR
title_fullStr KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR
title_full_unstemmed KUANTIFIKASI HASIL EKSTRAKSI GEN SEBAGAI FAKTOR KRITIS UNTUK KEBERHASILAN PEMERIKSAAN RT PCR
title_sort kuantifikasi hasil ekstraksi gen sebagai faktor kritis untuk keberhasilan pemeriksaan rt pcr
publisher Universitas Muhammadiyah Ponorogo
series Indonesian Journal for Health Sciences
issn 2549-2721
2549-2748
publishDate 2020-03-01
description Infeksi virus dan bakteri menjadi penyebab terbanyak infeksi saluran pernafasan di negara berkembang. Influenza Like Illness (ILI) merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ILI terdiri dari kurang lebih 300 jenis virus, bakteri, riketsia dan jamur. Deteksi penyebab kasus ILI saat ini mengalami beberapa kesulitan yaitu dalam menentukan etiologi ILI dari spesimen. Tahap awal dari metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dimulai dengan melakukan ekstraksi, yaitu  memisahkan asam nukleat dari komponen sel lainnya, sehingga asam nukleat yang diperoleh dapat dianalisis atau dimodifikasi lebih lanjut dengan teknik biologi molekular lainnya. Setelah ekstraksi, dilakukan kuantifikasi meliputi pengukuran konsentrasi asam nukleat menggunakan alat Qubit fluorometric didapatkan beberapa sampel  RNA nya < 20 ng/mL sehingga tidak dapat terukur alat ini dan hasil pengukuran DNA nya bervariasi dengan range 4,99 – 99,2 ng/mL. Alat  Nanovue Plus juga digunakan untuk pengukuran konsentrasi asam nukleat dan kemurnian, untuk nilai RNA didapatkan range 0,0564 – 0,1396ng/mL lalu konsentrasi DNA berada di kisaran 0,0875 – 0,1365 ng/mL. Pada pengukuran kemurnian menggunakan Nanovue Plus tidak didapatkan DNA yang murni dengan nilai >1,80 dan pengukuran RNA didapat beberapa sampel yang mempunyai kemurnian dengan nilai >2,00.
topic extraksi
virus
pernafasan
url http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/view/2293
work_keys_str_mv AT ekapratiwi kuantifikasihasilekstraksigensebagaifaktorkritisuntukkeberhasilanpemeriksaanrtpcr
AT lovendoilhamwidodo kuantifikasihasilekstraksigensebagaifaktorkritisuntukkeberhasilanpemeriksaanrtpcr
_version_ 1725032212242366464