Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub

Tulisan ini bertujuan memaparkan cara Umbu Landu Paranggi dalam membina sastrawan Indonesia melalui komunitas Persada Studi Klub dengan perspektif sosiologi sastra. Pada tanggal 5 Maret 1969, Umbu Landu Parangi dan teman-temannya mendirikan komunitas sastra atau komunitas seni pada umumnya di Yogyak...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Atisah Atisah
Format: Article
Language:English
Published: Balai Bahasa Jawa Timur 2010-06-01
Series:Atavisme
Subjects:
Online Access:http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/146
id doaj-82f3a11979ea4d45967b5a3012bbb19e
record_format Article
spelling doaj-82f3a11979ea4d45967b5a3012bbb19e2020-11-25T02:20:50ZengBalai Bahasa Jawa TimurAtavisme1410-900X2503-52152010-06-01131899910.24257/atavisme.v13i1.146.89-99135Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi KlubAtisah Atisah0Pusat Bahasa, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta TimurTulisan ini bertujuan memaparkan cara Umbu Landu Paranggi dalam membina sastrawan Indonesia melalui komunitas Persada Studi Klub dengan perspektif sosiologi sastra. Pada tanggal 5 Maret 1969, Umbu Landu Parangi dan teman-temannya mendirikan komunitas sastra atau komunitas seni pada umumnya di Yogyakarta yang diberi nama Persada Studi Klub (PSK). Aggota PSK umumnya adalah penulis muda yang dapat menunjukkan karyanya atau sekurang-kurangnya mempunyai ketertarikan yang serius kepada seni. Setiap anggota PSK didorong untuk menjadi penulis yang berhasil. Umbu membina para pengarang pemula itu secara persuasif, disiplin, dan mandiri. Umumnya karya mereka dipublikasikan dalam dua rubrik surat kabar Pelopor Jogja, yaitu rubrik “Sabana” dan “Persada”. Kedua rubrik itu diasuh oleh Umbu Landu Paranggi. Jadi, sebagai anggota PSK, penulis muda tidak hanya mendapat kesempatan untuk meningkatkan dan mengeksplorasi kemampuannya melainkan juga memperoleh kesempatan untuk menerbitkan dan memperkenalkan karya-karyanya ke masyarakat luas. Abstract: This paper is aimed to describe Umbu Landu Paranggi method in Indonesian man of letters build through Persada Studi Klub community by sociology of literature perspectives. In March 5, 1969, Umbu Landu Paranggi and his colleagues founded literature community, or art in general, in Yogyakarta which is named Persada Studi Klub (PSK). The member of PSK are mostly young writer who can show their works or at least they have serious interest on the arts. Every PSK member was encouraged to be success writer. Umbu cultivate the beginner's authors persuasive, discipline, and independent. Mostly their works were published in two rubrics of Pelopor Jogja newspapers, i.e. “Sabana” and “Persada”. Both rubrics was hosted by Umbu Landu Paranggi himself. So, as the PSK member, the young writers not only have a chance to improve and explore their capability but also to publish and introduce their works to the wider community. Key Words: guiding young writer, persuation, communityhttp://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/146pembinaan penulis mudapersuasifkomunitas
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Atisah Atisah
spellingShingle Atisah Atisah
Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub
Atavisme
pembinaan penulis muda
persuasif
komunitas
author_facet Atisah Atisah
author_sort Atisah Atisah
title Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub
title_short Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub
title_full Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub
title_fullStr Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub
title_full_unstemmed Umbu Landu Paranggi dalam Pembinaan Sastrawan Indonesia: Studi Kasus Persada Studi Klub
title_sort umbu landu paranggi dalam pembinaan sastrawan indonesia: studi kasus persada studi klub
publisher Balai Bahasa Jawa Timur
series Atavisme
issn 1410-900X
2503-5215
publishDate 2010-06-01
description Tulisan ini bertujuan memaparkan cara Umbu Landu Paranggi dalam membina sastrawan Indonesia melalui komunitas Persada Studi Klub dengan perspektif sosiologi sastra. Pada tanggal 5 Maret 1969, Umbu Landu Parangi dan teman-temannya mendirikan komunitas sastra atau komunitas seni pada umumnya di Yogyakarta yang diberi nama Persada Studi Klub (PSK). Aggota PSK umumnya adalah penulis muda yang dapat menunjukkan karyanya atau sekurang-kurangnya mempunyai ketertarikan yang serius kepada seni. Setiap anggota PSK didorong untuk menjadi penulis yang berhasil. Umbu membina para pengarang pemula itu secara persuasif, disiplin, dan mandiri. Umumnya karya mereka dipublikasikan dalam dua rubrik surat kabar Pelopor Jogja, yaitu rubrik “Sabana” dan “Persada”. Kedua rubrik itu diasuh oleh Umbu Landu Paranggi. Jadi, sebagai anggota PSK, penulis muda tidak hanya mendapat kesempatan untuk meningkatkan dan mengeksplorasi kemampuannya melainkan juga memperoleh kesempatan untuk menerbitkan dan memperkenalkan karya-karyanya ke masyarakat luas. Abstract: This paper is aimed to describe Umbu Landu Paranggi method in Indonesian man of letters build through Persada Studi Klub community by sociology of literature perspectives. In March 5, 1969, Umbu Landu Paranggi and his colleagues founded literature community, or art in general, in Yogyakarta which is named Persada Studi Klub (PSK). The member of PSK are mostly young writer who can show their works or at least they have serious interest on the arts. Every PSK member was encouraged to be success writer. Umbu cultivate the beginner's authors persuasive, discipline, and independent. Mostly their works were published in two rubrics of Pelopor Jogja newspapers, i.e. “Sabana” and “Persada”. Both rubrics was hosted by Umbu Landu Paranggi himself. So, as the PSK member, the young writers not only have a chance to improve and explore their capability but also to publish and introduce their works to the wider community. Key Words: guiding young writer, persuation, community
topic pembinaan penulis muda
persuasif
komunitas
url http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/146
work_keys_str_mv AT atisahatisah umbulanduparanggidalampembinaansastrawanindonesiastudikasuspersadastudiklub
_version_ 1724869514229710848