Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi

Paper ini menyajikan hasil analisis wilayah yang berpotensi terkena genangan banjir apabila Bendungan Ciawi mengalami kegagalan dan membuat peta daerah bahaya bencana banjir. Analisis wilayah tergenang dan perilaku banjir dalam studi ini menerapkan program ZhongXing HY-21 untuk membuat hidrograf ali...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dandi Wirustyastuko, Joko Nugroho
Format: Article
Language:English
Published: Institut Teknologi Bandung 2013-08-01
Series:Jurnal Teknik Sipil
Subjects:
Online Access:http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2850/1437
id doaj-82a080c272c144658a5192a67c1c3462
record_format Article
spelling doaj-82a080c272c144658a5192a67c1c34622020-11-25T04:10:41ZengInstitut Teknologi BandungJurnal Teknik Sipil0853-29822549-26592013-08-0120212113210.5614/jts.2013.20.2.5Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan CiawiDandi Wirustyastuko0Joko Nugroho 1Institut Teknologi BandungInstitut Teknologi BandungPaper ini menyajikan hasil analisis wilayah yang berpotensi terkena genangan banjir apabila Bendungan Ciawi mengalami kegagalan dan membuat peta daerah bahaya bencana banjir. Analisis wilayah tergenang dan perilaku banjir dalam studi ini menerapkan program ZhongXing HY-21 untuk membuat hidrograf aliran keluar dari bendungan, menganalisis tinggi genangan dan cepat rambatan banjir serta mengetahui sebaran wilayah yang terkena genangan. Selanjutnya dari parameter tersebut akan dilakukan analisis resiko genangan dengan penentuan klasifikasi resiko bencana untuk daerah hilir bendungan ditinjau dari tinggi genangan dan penduduk terkena resiko bencana. Debit outflow maksimum terjadi pada rekahan akibat keruntuhan Bendungan untuk skenario kasus piping yaitu 83690,9 m3 /s (pada waktu ±0,52 jam saat proses keruntuhan). J umlah wilayah terbesar yang terkena dampak genangan mencapai 21 Kecamatan dari 6 Kabupaten untuk skenario kasus overtopping. Klasifikasi tingkat resiko untuk daerah hilir Bendungan Ciawi secara umum termasuk dalam kategori dengan nilai 3 (Tingkat Resiko Menengah) dan kategori Daerah Bahaya Bencana 3 (tinggi genangan > 2 m). http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2850/1437keruntuhan bendunganklasifikasi resiko bencanazhongxing hy – 21
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Dandi Wirustyastuko
Joko Nugroho
spellingShingle Dandi Wirustyastuko
Joko Nugroho
Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
Jurnal Teknik Sipil
keruntuhan bendungan
klasifikasi resiko bencana
zhongxing hy – 21
author_facet Dandi Wirustyastuko
Joko Nugroho
author_sort Dandi Wirustyastuko
title Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
title_short Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
title_full Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
title_fullStr Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
title_full_unstemmed Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
title_sort analisis wilayah tergenang dan perilaku banjir pada simulasi kegagalan bendungan ciawi
publisher Institut Teknologi Bandung
series Jurnal Teknik Sipil
issn 0853-2982
2549-2659
publishDate 2013-08-01
description Paper ini menyajikan hasil analisis wilayah yang berpotensi terkena genangan banjir apabila Bendungan Ciawi mengalami kegagalan dan membuat peta daerah bahaya bencana banjir. Analisis wilayah tergenang dan perilaku banjir dalam studi ini menerapkan program ZhongXing HY-21 untuk membuat hidrograf aliran keluar dari bendungan, menganalisis tinggi genangan dan cepat rambatan banjir serta mengetahui sebaran wilayah yang terkena genangan. Selanjutnya dari parameter tersebut akan dilakukan analisis resiko genangan dengan penentuan klasifikasi resiko bencana untuk daerah hilir bendungan ditinjau dari tinggi genangan dan penduduk terkena resiko bencana. Debit outflow maksimum terjadi pada rekahan akibat keruntuhan Bendungan untuk skenario kasus piping yaitu 83690,9 m3 /s (pada waktu ±0,52 jam saat proses keruntuhan). J umlah wilayah terbesar yang terkena dampak genangan mencapai 21 Kecamatan dari 6 Kabupaten untuk skenario kasus overtopping. Klasifikasi tingkat resiko untuk daerah hilir Bendungan Ciawi secara umum termasuk dalam kategori dengan nilai 3 (Tingkat Resiko Menengah) dan kategori Daerah Bahaya Bencana 3 (tinggi genangan > 2 m).
topic keruntuhan bendungan
klasifikasi resiko bencana
zhongxing hy – 21
url http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2850/1437
work_keys_str_mv AT dandiwirustyastuko analisiswilayahtergenangdanperilakubanjirpadasimulasikegagalanbendunganciawi
AT jokonugroho analisiswilayahtergenangdanperilakubanjirpadasimulasikegagalanbendunganciawi
_version_ 1724419600215441408