Growth performance and survival of snakehead Channa striata juvenile with different stocking density reared in recirculation system
<p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="Paragraf">Snakehead <em>Channa striata</em> is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Asosiasi Sains Akuakultur Indonesia
2018-07-01
|
Series: | Jurnal Akuakultur Indonesia |
Online Access: | http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai/article/view/22775 |
Summary: | <p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="Paragraf">Snakehead <em>Channa striata</em> is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature because cultivation of snakehead is still underdeveloped. The main constraint in snakehead fish farming is high mortality on snakehead juvenile rearing phase. This study was conducted to determine the best stocking density on snakehead juvenile rearing to achieve optimal production. The treatments used in this study were stocking density of 1 juvenile/L, 2 juveniles/L, and 3 juveniles/L. Snakehead juveniles with a length of 3.41 ± 0.39 cm and weight 0.28 ± 0.07 g, were reared for 42 days in the aquarium sized 40×40×40 cm with a volume of 40 L. Fishes were fed by bloodworms in ad libitum<em> </em>method. The result showed that the treatments did not affect the survival, growth and the ratio of RNA/DNA of snakehead juvenile. Survival of juvenile snakehead ranged 92.5‒94.58% (P>0.05). The result of water quality measurement showed that it was on optimum condition to supporting snakehead growth at 3 juveniles/L stocking density. Furthermore, recirculation can be use to maintenance water quality for optimum condition. Thus, the rearing of snakehead fish juvenile in the recirculation system can use a stocking density of 3 juveniles/L, and the recirculation system could maintain the water quality in good condition.</p><p class="Paragraf"> </p><p>Keywords: growth, recirculation system, snakehead fish, stocking density, survival rate</p><p> </p><p> </p><p align="center"><strong>ABSTRAK </strong></p><p class="Paragraf">Ikan gabus <em>Channa striata</em> merupakan ikan spesifik lokal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini produksi ikan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya ikan gabus masih belum banyak berkembang. Kendala utama dalam budidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benih. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat tebar terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, dan 3 ekor/L. Benih ikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41± 0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28 ± 0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. Benih ikan gabus diberikan pakan berupa cacing sutera secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA benih ikan gabus (P>0,05). Sintasan benih ikan gabus pada akhir pemeliharaan berkisar antara 92,5‒94,58%. Hasil pengukuran terhadap kualitas air pada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan gabus sehingga sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus pada sistem resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan sistem resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik.</p><p class="Paragraf"> </p><p class="Paragraf">Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, padat tebar, sintasan, sistem resirkulasi.</p><p> </p> |
---|---|
ISSN: | 1412-5269 2354-6700 |