kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )

<!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> <p><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">Penelitian mengenai ekologi pemangsaan ikan oskar (</span></span></span&g...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Karyadi Baskoro, A Sjarmidi, A Rustama
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2009-03-01
Series:Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education
Online Access:https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/article/view/41
id doaj-80209fe738a44fa5a64b82a601b8339b
record_format Article
spelling doaj-80209fe738a44fa5a64b82a601b8339b2020-11-24T22:50:19ZengUniversitas Negeri SemarangBiosaintifika: Journal of Biology & Biology Education2085-191X2338-76102009-03-011110.15294/biosaintifika.v1i1.4140kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )Karyadi BaskoroA SjarmidiA Rustama<!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> <p><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">Penelitian mengenai ekologi pemangsaan ikan oskar (</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"><em>Astronotus ocellatus </em></span></span></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">Agassiz) ini bertujuan untuk mengetahui pola waktu makan, pengaruh ukuran mangsa terhadap tingkat pemangsaan, pengaruh kepadatan mangsa terhadap tingkat pemangsaan, perilaku pemangsaan, dan mengkaji potensi dampak introduksi ikan oskar. Penelitian dilaksanakan di Danau Rawa Pening, Ambarawa, dan di Laboratorium Biologi Universitas Diponegoro. Pola waktu makan diuji dengan mencatat jumlah mangsa yang dikonsumsi setiap 2 jam. Pengujian pengaruh ukuran mangsa terhadap tingkat pemangsaan oskar dilakukan dengan memberi mangsa berbagai ukuran. Pengujian pengaruh kepadatan mangsa terhadap tingkat pemangsaan untuk uji satu mangsa, dilakukan dengan memberi mangsa secara bertahap sampai tercapai jumlah optimum. Untuk uji dua mangsa, jumlah mangsa diberikan dalam berbagai proporsi (16:4, 12:8, 10:10, 8:12, 4:16). Sifat pemangsaan ikan oskar diuji dengan mendedahkannya selama 1 hari di stasiun lapangan, kemudian dilakukan analisis saluran pencernaan. Sedangkan di laboratorium dicatat tingkat konsumsi tujuh jenis mangsa setiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan oskar bersifat diurnal. Ukuran mangsa (hambatan morfologi), mempengaruhi tingkat pemangsaan ditunjukkan dengan konsumsi mangsa yang berukuran lebih kecil dari ukuran mulut ikan oskar (&lt; 1,4 cm). Tingkat pemangsaan dipengaruhi secara nyata oleh pertambahan tingkat kepadatan mangsa (y = -0,0233x</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"> + 1,4471x – 1,6357; r</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"> = 0,959; p&gt;0,05 dan y = -0,0348x</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"> + 1,9155x–4,7821; r</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">=0,855; p&gt;0,05) dan menunjukkan adanya respon fungsional (I dan II). Ikan oskar menunjukkan sifat pergeseran mangsa dari proporsi mangsa (16:4) ke (4:16), mengikuti kepadatan mangsa yang lebih tinggi. Ikan oskar mengkonsumsi semua jenis mangsa (tujuh jenis) sehingga dapat disebut sebagai karnivora generalis. Berdasarkan hasil percobaan dan studi literatur, dapat dinyatakan bahwa ikan oskar berpotensi untuk menjadi mantap dan invasif, dan menimbulkan gangguan terhadap komponen biotik lokal pada komunitas perairan.</span></span></span></p> <p lang="sv-SE"><span style="color: #ff0000; font-size: x-small;">Kata Kunci : jenis introduksi, pemangsaan, oskar</span></p>https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/article/view/41
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Karyadi Baskoro
A Sjarmidi
A Rustama
spellingShingle Karyadi Baskoro
A Sjarmidi
A Rustama
kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education
author_facet Karyadi Baskoro
A Sjarmidi
A Rustama
author_sort Karyadi Baskoro
title kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )
title_short kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )
title_full kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )
title_fullStr kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )
title_full_unstemmed kologi Pemangsaan Ikan Oskar dan Potensi Dampak Introduksinya ( Trichoderma harzianum Potency as a Biofungicide on Tomato Plant )
title_sort kologi pemangsaan ikan oskar dan potensi dampak introduksinya ( trichoderma harzianum potency as a biofungicide on tomato plant )
publisher Universitas Negeri Semarang
series Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education
issn 2085-191X
2338-7610
publishDate 2009-03-01
description <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> <p><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">Penelitian mengenai ekologi pemangsaan ikan oskar (</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"><em>Astronotus ocellatus </em></span></span></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">Agassiz) ini bertujuan untuk mengetahui pola waktu makan, pengaruh ukuran mangsa terhadap tingkat pemangsaan, pengaruh kepadatan mangsa terhadap tingkat pemangsaan, perilaku pemangsaan, dan mengkaji potensi dampak introduksi ikan oskar. Penelitian dilaksanakan di Danau Rawa Pening, Ambarawa, dan di Laboratorium Biologi Universitas Diponegoro. Pola waktu makan diuji dengan mencatat jumlah mangsa yang dikonsumsi setiap 2 jam. Pengujian pengaruh ukuran mangsa terhadap tingkat pemangsaan oskar dilakukan dengan memberi mangsa berbagai ukuran. Pengujian pengaruh kepadatan mangsa terhadap tingkat pemangsaan untuk uji satu mangsa, dilakukan dengan memberi mangsa secara bertahap sampai tercapai jumlah optimum. Untuk uji dua mangsa, jumlah mangsa diberikan dalam berbagai proporsi (16:4, 12:8, 10:10, 8:12, 4:16). Sifat pemangsaan ikan oskar diuji dengan mendedahkannya selama 1 hari di stasiun lapangan, kemudian dilakukan analisis saluran pencernaan. Sedangkan di laboratorium dicatat tingkat konsumsi tujuh jenis mangsa setiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan oskar bersifat diurnal. Ukuran mangsa (hambatan morfologi), mempengaruhi tingkat pemangsaan ditunjukkan dengan konsumsi mangsa yang berukuran lebih kecil dari ukuran mulut ikan oskar (&lt; 1,4 cm). Tingkat pemangsaan dipengaruhi secara nyata oleh pertambahan tingkat kepadatan mangsa (y = -0,0233x</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"> + 1,4471x – 1,6357; r</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"> = 0,959; p&gt;0,05 dan y = -0,0348x</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"> + 1,9155x–4,7821; r</span></span></span><span style="color: #ff0000;"><sup><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">2</span></span></sup></span><span style="color: #ff0000;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE">=0,855; p&gt;0,05) dan menunjukkan adanya respon fungsional (I dan II). Ikan oskar menunjukkan sifat pergeseran mangsa dari proporsi mangsa (16:4) ke (4:16), mengikuti kepadatan mangsa yang lebih tinggi. Ikan oskar mengkonsumsi semua jenis mangsa (tujuh jenis) sehingga dapat disebut sebagai karnivora generalis. Berdasarkan hasil percobaan dan studi literatur, dapat dinyatakan bahwa ikan oskar berpotensi untuk menjadi mantap dan invasif, dan menimbulkan gangguan terhadap komponen biotik lokal pada komunitas perairan.</span></span></span></p> <p lang="sv-SE"><span style="color: #ff0000; font-size: x-small;">Kata Kunci : jenis introduksi, pemangsaan, oskar</span></p>
url https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/article/view/41
work_keys_str_mv AT karyadibaskoro kologipemangsaanikanoskardanpotensidampakintroduksinyatrichodermaharzianumpotencyasabiofungicideontomatoplant
AT asjarmidi kologipemangsaanikanoskardanpotensidampakintroduksinyatrichodermaharzianumpotencyasabiofungicideontomatoplant
AT arustama kologipemangsaanikanoskardanpotensidampakintroduksinyatrichodermaharzianumpotencyasabiofungicideontomatoplant
_version_ 1725673025216446464