STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA

Zona subduksi di sepanjang pantai barat dan sesar aktif yang berada di pulau Sumatera merupakan sumber gempa bumi yang aktif. Upaya peningkatan mitigasi di wilayah Sumatera menjadi bagian yang penting, untuk itu diperlukan suatu studi hazard seismik dan hubungannya dengan intensitas seismik di pulau...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Edy Santoso, Sri Widiyantoro, I Nyoman Sukanta
Format: Article
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2014-06-01
Series:Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Subjects:
PGA
Online Access:http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/93
id doaj-7f20a43c11924116bc969926577175ca
record_format Article
spelling doaj-7f20a43c11924116bc969926577175ca2020-11-24T23:21:32ZengPusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJurnal Meteorologi dan Geofisika1411-30822527-53722014-06-0112210.31172/jmg.v12i2.93100STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYAEdy Santoso0Sri Widiyantoro1I Nyoman Sukanta2Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Institut Teknologi Bandung (ITB)Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Zona subduksi di sepanjang pantai barat dan sesar aktif yang berada di pulau Sumatera merupakan sumber gempa bumi yang aktif. Upaya peningkatan mitigasi di wilayah Sumatera menjadi bagian yang penting, untuk itu diperlukan suatu studi hazard seismik dan hubungannya dengan intensitas seismik di pulau Sumatera dan sekitarnya. Studi ini menggunakan data dukung seperti data katalog gempa bumi, data sesar, data subduksi, data intensitas seismik dan data pga dari rekaman akselerograf BMKG. Berdasarkan hasil studi hazard seismik, diperoleh beberapa kota besar di Sumatra yang mempunyai hazard seismik tinggi seperti: Banda Aceh, Padang, Bengkulu dan Bandar Lampung. Hasil studi hubungan empiris antara nilai percepatan tanah maksimum (PGA) rata - rata dan data intensitas seismik (MMI) observasi diperoleh rumusan:  I (MMI) = 0.008 * PGA (gal) + 3.159. Berdasarkan pendekatan hasil studi sementara wilayah Sumatera dengan beberapa hasil penelitian para ahli luar negeri, maka rumusan empiris Wald et al. (1999) mempunyai hasil yang cukup dekat dengan hasil studi pada nilai PGA 0 -200 gal. Sedangkan rumusan empiris Lepolt (2008) untuk nilai PGA 200-1000 gal.   The existence of the subduction zone along the west coast and active faults in Sumatra is an active source of earthquakes. Increased mitigation efforts in the region became an important part of Sumatra. It required a study of seismic hazard and its relationship with seismic intensity on the island of Sumatra and surrounding areas. This study used data supporting such an earthquake catalog data, data delivery, data subduction, earthquake intensity data and PGA data from recording accelerograph BMKG based on the results of seismic hazard studies, acquired several major cities in Sumatra that have a high seismic hazard such as Banda Aceh, Padang, Bengkulu and Bandar Lampung. The results of an empirical study of the relationship between rate the value of maximum ground acceleration (PGA) and seismic intensity (MMI) observations obtained by the formula: I (MMI) = 0008 * PGA (gal) + 3159. Based on the approach to the study while the region of Sumatra by several findings by scientists abroad, then the empirical formulation of Wald et al. (1999) have results quite close to the results of studies on the PGA 0 -200 gal. While the empirical formula Lepolt (2008) for the PGA 200-1000 gal.http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/93Hazard seismikIntensitasPGASumatera
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Edy Santoso
Sri Widiyantoro
I Nyoman Sukanta
spellingShingle Edy Santoso
Sri Widiyantoro
I Nyoman Sukanta
STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA
Jurnal Meteorologi dan Geofisika
Hazard seismik
Intensitas
PGA
Sumatera
author_facet Edy Santoso
Sri Widiyantoro
I Nyoman Sukanta
author_sort Edy Santoso
title STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA
title_short STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA
title_full STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA
title_fullStr STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA
title_full_unstemmed STUDI HAZARD SEISMIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTENSITAS SEISMIK DI PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA
title_sort studi hazard seismik dan hubungannya dengan intensitas seismik di pulau sumatera dan sekitarnya
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
series Jurnal Meteorologi dan Geofisika
issn 1411-3082
2527-5372
publishDate 2014-06-01
description Zona subduksi di sepanjang pantai barat dan sesar aktif yang berada di pulau Sumatera merupakan sumber gempa bumi yang aktif. Upaya peningkatan mitigasi di wilayah Sumatera menjadi bagian yang penting, untuk itu diperlukan suatu studi hazard seismik dan hubungannya dengan intensitas seismik di pulau Sumatera dan sekitarnya. Studi ini menggunakan data dukung seperti data katalog gempa bumi, data sesar, data subduksi, data intensitas seismik dan data pga dari rekaman akselerograf BMKG. Berdasarkan hasil studi hazard seismik, diperoleh beberapa kota besar di Sumatra yang mempunyai hazard seismik tinggi seperti: Banda Aceh, Padang, Bengkulu dan Bandar Lampung. Hasil studi hubungan empiris antara nilai percepatan tanah maksimum (PGA) rata - rata dan data intensitas seismik (MMI) observasi diperoleh rumusan:  I (MMI) = 0.008 * PGA (gal) + 3.159. Berdasarkan pendekatan hasil studi sementara wilayah Sumatera dengan beberapa hasil penelitian para ahli luar negeri, maka rumusan empiris Wald et al. (1999) mempunyai hasil yang cukup dekat dengan hasil studi pada nilai PGA 0 -200 gal. Sedangkan rumusan empiris Lepolt (2008) untuk nilai PGA 200-1000 gal.   The existence of the subduction zone along the west coast and active faults in Sumatra is an active source of earthquakes. Increased mitigation efforts in the region became an important part of Sumatra. It required a study of seismic hazard and its relationship with seismic intensity on the island of Sumatra and surrounding areas. This study used data supporting such an earthquake catalog data, data delivery, data subduction, earthquake intensity data and PGA data from recording accelerograph BMKG based on the results of seismic hazard studies, acquired several major cities in Sumatra that have a high seismic hazard such as Banda Aceh, Padang, Bengkulu and Bandar Lampung. The results of an empirical study of the relationship between rate the value of maximum ground acceleration (PGA) and seismic intensity (MMI) observations obtained by the formula: I (MMI) = 0008 * PGA (gal) + 3159. Based on the approach to the study while the region of Sumatra by several findings by scientists abroad, then the empirical formulation of Wald et al. (1999) have results quite close to the results of studies on the PGA 0 -200 gal. While the empirical formula Lepolt (2008) for the PGA 200-1000 gal.
topic Hazard seismik
Intensitas
PGA
Sumatera
url http://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/view/93
work_keys_str_mv AT edysantoso studihazardseismikdanhubungannyadenganintensitasseismikdipulausumateradansekitarnya
AT sriwidiyantoro studihazardseismikdanhubungannyadenganintensitasseismikdipulausumateradansekitarnya
AT inyomansukanta studihazardseismikdanhubungannyadenganintensitasseismikdipulausumateradansekitarnya
_version_ 1725571357231546368