RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU
Abstract Adolescent with chronic illness such as thalassemia can increase the risk of behavioral changes. The purpose of this study is to identify the risk of behavioral changes in adolescents with thalassemia such as anxiety, social problem and attention deficits. This study used cross sectional. R...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Andalas
2016-04-01
|
Series: | NERS Jurnal Keperawatan |
Online Access: | http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/156 |
id |
doaj-7e2bab8089004934b0970a423a928496 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-7e2bab8089004934b0970a423a9284962020-11-25T02:12:20ZindUniversitas AndalasNERS Jurnal Keperawatan1907-686X2461-07472016-04-01121232710.25077/njk.12.1.23-27.2016134RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKUHalimah -Allenidekania -Fajar Tri WaluyantiAbstract Adolescent with chronic illness such as thalassemia can increase the risk of behavioral changes. The purpose of this study is to identify the risk of behavioral changes in adolescents with thalassemia such as anxiety, social problem and attention deficits. This study used cross sectional. Respondent consist of 43 adolescent (12-18 years old) and their parents to filled questionnaire about the related factors, anxiety, social problem, and attention deficits in thalassemia. The results shown that male adolescent have a risk to experience anxiety problem (OR 2,5), social problem (OR 1,264), and attention deficits (OR 1,185). Adolescents with Jawa and the other ethnic have a risk to experience anxiety problem (OR 0,001), social problem (0,001 and 0,365), and attention deficits (1,338 and 0,501). Another factor such as multitranfusion more than 5 years have a risk to experience anxiety problem (OR 0,001), low parent’s support with social problem (0,042), and low or middle of mother education increase attention deficits risk until 3,763 and 1,338. Nurses responsible to solve behavioral problem with current nursing intervention to prevent low quality of live in adult with thalassemia. Keywords : behavioral change, adolescent with thalassemia Abstrak Remaja dengan penyakit seperti talasemia sering teridentifikasi memiliki masalah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi besarnya resiko remaja talasemia terhadap terjadinya perubahan perilaku seperti kecemasan, masalah sosial, dan penurunan perhatian. Alat penelitian adalah kuesioner untuk orangtua dan remaja talasemia usia 12-18 tahun dengan metode potong lintang yang melibatkan 43 orang responden. Hasil analisis menyatakan bahwa remaja laki-laki beresiko mengalami kecemasan (OR 2,5), masalah sosial, (OR 1,264), dan penurunan perhatian (1,185). Remaja dengan suku jawa dan lain-lain beresiko mengalami kecemasan (OR 0,001), masalah sosial (0,001 dan 0,365), dan penurunan perhatian (1,338 dan 0,501). Faktor lain seperti multitransfusi lebih dari 5 tahun beresiko mengalami kecemasan (OR 0,001), keterlibatan orang tua rendah terhadap anaknya beresiko terhadap terjadinya masalah sosial (0,402), sedangkan pendidikan orang tua menengah dan rendah masing-masing meningkatkan resiko penurunan perhatian remaja sebesar 3,763 dan 1,338. Perawat bertanggung jawab untuk memberikan intervensi keperawatan yang tepat terhadap perubahan perilaku yang terjadi karena kualitas hidup saat dewasa dipengaruhi oleh baiknya kualitas saat remaja. Kata kunci : perubahan perilaku, remaja dengan talasemiahttp://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/156 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Halimah - Allenidekania - Fajar Tri Waluyanti |
spellingShingle |
Halimah - Allenidekania - Fajar Tri Waluyanti RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU NERS Jurnal Keperawatan |
author_facet |
Halimah - Allenidekania - Fajar Tri Waluyanti |
author_sort |
Halimah - |
title |
RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU |
title_short |
RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU |
title_full |
RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU |
title_fullStr |
RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU |
title_full_unstemmed |
RESIKO REMAJA THALASEMIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU |
title_sort |
resiko remaja thalasemia terhadap perubahan perilaku |
publisher |
Universitas Andalas |
series |
NERS Jurnal Keperawatan |
issn |
1907-686X 2461-0747 |
publishDate |
2016-04-01 |
description |
Abstract
Adolescent with chronic illness such as thalassemia can increase the risk of behavioral changes. The purpose of this study is to identify the risk of behavioral changes in adolescents with thalassemia such as anxiety, social problem and attention deficits. This study used cross sectional. Respondent consist of 43 adolescent (12-18 years old) and their parents to filled questionnaire about the related factors, anxiety, social problem, and attention deficits in thalassemia. The results shown that male adolescent have a risk to experience anxiety problem (OR 2,5), social problem (OR 1,264), and attention deficits (OR 1,185). Adolescents with Jawa and the other ethnic have a risk to experience anxiety problem (OR 0,001), social problem (0,001 and 0,365), and attention deficits (1,338 and 0,501). Another factor such as multitranfusion more than 5 years have a risk to experience anxiety problem (OR 0,001), low parent’s support with social problem (0,042), and low or middle of mother education increase attention deficits risk until 3,763 and 1,338. Nurses responsible to solve behavioral problem with current nursing intervention to prevent low quality of live in adult with thalassemia.
Keywords : behavioral change, adolescent with thalassemia
Abstrak
Remaja dengan penyakit seperti talasemia sering teridentifikasi memiliki masalah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi besarnya resiko remaja talasemia terhadap terjadinya perubahan perilaku seperti kecemasan, masalah sosial, dan penurunan perhatian. Alat penelitian adalah kuesioner untuk orangtua dan remaja talasemia usia 12-18 tahun dengan metode potong lintang yang melibatkan 43 orang responden. Hasil analisis menyatakan bahwa remaja laki-laki beresiko mengalami kecemasan (OR 2,5), masalah sosial, (OR 1,264), dan penurunan perhatian (1,185). Remaja dengan suku jawa dan lain-lain beresiko mengalami kecemasan (OR 0,001), masalah sosial (0,001 dan 0,365), dan penurunan perhatian (1,338 dan 0,501). Faktor lain seperti multitransfusi lebih dari 5 tahun beresiko mengalami kecemasan (OR 0,001), keterlibatan orang tua rendah terhadap anaknya beresiko terhadap terjadinya masalah sosial (0,402), sedangkan pendidikan orang tua menengah dan rendah masing-masing meningkatkan resiko penurunan perhatian remaja sebesar 3,763 dan 1,338. Perawat bertanggung jawab untuk memberikan intervensi keperawatan yang tepat terhadap perubahan perilaku yang terjadi karena kualitas hidup saat dewasa dipengaruhi oleh baiknya kualitas saat remaja.
Kata kunci : perubahan perilaku, remaja dengan talasemia |
url |
http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/156 |
work_keys_str_mv |
AT halimah resikoremajathalasemiaterhadapperubahanperilaku AT allenidekania resikoremajathalasemiaterhadapperubahanperilaku AT fajartriwaluyanti resikoremajathalasemiaterhadapperubahanperilaku |
_version_ |
1724909972096024576 |