Optimasi Pengatur Siklus Waktu Lampu Lalu-Lintas Dinamik menggunakan metode Optimasi Goal Programming dengan Java dan OpenCV untuk meminimalisir kesenjangan kepadatan Lalu-Lintas

<p class="Abstract">Peningkatan jumlah kepadatan lalu-lintas sedang menjadi perhatian khusus saat ini. Salah satu faktor signifikan yang mempengaruhi kepadatan lalu-lintas adalah sistem pengaturan siklus waktu lampu lintas. Perbaikan dalam sistem pengaturan siklus waktu lampu lintas...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rizky Praditya, Wiwik Anggraeni
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2017-01-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/16868
Description
Summary:<p class="Abstract">Peningkatan jumlah kepadatan lalu-lintas sedang menjadi perhatian khusus saat ini. Salah satu faktor signifikan yang mempengaruhi kepadatan lalu-lintas adalah sistem pengaturan siklus waktu lampu lintas. Perbaikan dalam sistem pengaturan siklus waktu lampu lintas yang mampu mengatur waktu siklusnya secara dinamis dan optimal akan menjadi suatu hal yang cukup penting di masa depan. Kami menggunakan metode Goal Programming yang dapat menyelesaikan permasalahan dengan fungsi tujuan beragam dan banyak. Kami menggunakan metode <em>Haar Feature Cascade Classifier</em> dalam mengidentifikasi objek kendaraan yang melewati persimpangan tersebut dan menggunakan machine vision OpenCV dalam memproses hasil training cascade tersebut. Hasil optimasi dengan menggunakan model <em>Goal Programming</em> didapatkan durasi lampu hijau optimal dibandingkan dengan kondisi realita  pada setiap jalur pada persimpangan sesuai kondisi lalu-lintas dengan memperhatikan redudansi kendaraan dan waktu tunggu serta batasan-batasan yang dimilikinya. Hasil optimasi lebih baik dibandingkan realita dengan melihat aspek Penurunan Redudansi kendaraan sebesar 45.95%, Percepatan Waktu Tunggu sebesar 39.43%, Penurunan Kendaraan Tersisa sebesar 29.88% dan Penurunan kendaraan Tersisa Terakhir sebesar 52.55%, namun lebih buruk pada aspek Peningkatan Kendaraan Melintas sebesar 41.50% dikarenakan oleh beberapa kondisi.</p>
ISSN:2301-9271
2337-3539