Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perkiraan potensi debit airtanah, debit optimum yang tersedia dan mengetahui debit airtanah yang telah diambil atau dieksploitasi pada salah satu pelaku usaha di kota Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan adalah metode Pumping Test Theis Recovery, dengan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Islam Indonesia
2015-08-01
|
Series: | Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan |
Online Access: | http://journal.uii.ac.id/index.php/JSTL/article/view/3490 |
id |
doaj-7b06f61175ba421c80d7bfcb475e4e97 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-7b06f61175ba421c80d7bfcb475e4e972020-11-24T23:48:50ZengUniversitas Islam IndonesiaJurnal Sains & Teknologi Lingkungan2085-12272502-61192015-08-016213814910.20885/jstl.vol6.iss2.art73151Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara BerlebihanHarjito HarjitoTujuan studi ini adalah untuk mengetahui perkiraan potensi debit airtanah, debit optimum yang tersedia dan mengetahui debit airtanah yang telah diambil atau dieksploitasi pada salah satu pelaku usaha di kota Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan adalah metode Pumping Test Theis Recovery, dengan uji sumur dan uji akuifer. Berdasarkan uji sumur (well test) dan uji akuifer (aquifer test) berdasarkan hasil rekonstruksi litologi, maka potensi airtanah di daerah studi (Qp) adalah 69,65 liter/detik. Debit optimum (Qopt.) yang tersedia 5,8 liter/detik, sedangkan debit pengambilan atau debit operasi sumur yang terjadi berdasarkan data daerah studi (Qop) adalah 7,3108 liter/detik sehingga debit pemompaan tidak melebihi debit potensi airtanah. Pengaruh pengambilan airtanah yang berlebihan adalah penurunan permukaan airtanah yang berakibat buruk terhadap kondisi ketersediaan air. Langkah-langkah pengelolaan airtanah dan konservasinya antara lain menjaga kelestarian lingkungan dan mengendalikan eksplorasi airtanah serta memperhatikan pengaruh pemompaan dan penurunan muka airtanah, dengan menentukan jarak minimum (2R) antar titik sumur dan debit pemompaan tidak melebihi debit optimum yang tersedia. Dengan langkah-langkah pengelolaan seperti tersebut di atas diharapkan perubahan atau penurunan permukaan airtanah akibat pemompaan tidak melebihi titik batas yang seharusnya. Kata Kunci : Debit optimum, debit pengambilan, potensi airtanah, pumping test.http://journal.uii.ac.id/index.php/JSTL/article/view/3490 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Harjito Harjito |
spellingShingle |
Harjito Harjito Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan |
author_facet |
Harjito Harjito |
author_sort |
Harjito Harjito |
title |
Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan |
title_short |
Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan |
title_full |
Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan |
title_fullStr |
Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan |
title_full_unstemmed |
Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan |
title_sort |
metode pumping test sebagai kontrol untuk pengambilan airtanah secara berlebihan |
publisher |
Universitas Islam Indonesia |
series |
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan |
issn |
2085-1227 2502-6119 |
publishDate |
2015-08-01 |
description |
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perkiraan potensi debit airtanah, debit optimum yang tersedia dan mengetahui debit airtanah yang telah diambil atau dieksploitasi pada salah satu pelaku usaha di kota Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan adalah metode Pumping Test Theis Recovery, dengan uji sumur dan uji akuifer. Berdasarkan uji sumur (well test) dan uji akuifer (aquifer test) berdasarkan hasil rekonstruksi litologi, maka potensi airtanah di daerah studi (Qp) adalah 69,65 liter/detik. Debit optimum (Qopt.) yang tersedia 5,8 liter/detik, sedangkan debit pengambilan atau debit operasi sumur yang terjadi berdasarkan data daerah studi (Qop) adalah 7,3108 liter/detik sehingga debit pemompaan tidak melebihi debit potensi airtanah. Pengaruh pengambilan airtanah yang berlebihan adalah penurunan permukaan airtanah yang berakibat buruk terhadap kondisi ketersediaan air. Langkah-langkah pengelolaan airtanah dan konservasinya antara lain menjaga kelestarian lingkungan dan mengendalikan eksplorasi airtanah serta memperhatikan pengaruh pemompaan dan penurunan muka airtanah, dengan menentukan jarak minimum (2R) antar titik sumur dan debit pemompaan tidak melebihi debit optimum yang tersedia. Dengan langkah-langkah pengelolaan seperti tersebut di atas diharapkan perubahan atau penurunan permukaan airtanah akibat pemompaan tidak melebihi titik batas yang seharusnya. Kata Kunci : Debit optimum, debit pengambilan, potensi airtanah, pumping test. |
url |
http://journal.uii.ac.id/index.php/JSTL/article/view/3490 |
work_keys_str_mv |
AT harjitoharjito metodepumpingtestsebagaikontroluntukpengambilanairtanahsecaraberlebihan |
_version_ |
1725484287731433472 |