العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية

Abstrak: Adil dalam Poligami Perspektif Filosofis, Yuridis-Normatif, Psikologis dan Sosiologis. Urgensitas keadilan dalam hubungan suami istri merupakan hal yang harus dilakukan, termasuk dalam poligami. Dalam perspektif psikologis, adanya keharusan berlaku adil dalam poligami merupakan terobosan pr...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Abdul Qadir Zaelani
Format: Article
Language:Arabic
Published: Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 2017-02-01
Series:Al 'Adalah: Jurnal Hukum Islam
Subjects:
Online Access:http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/220
id doaj-7993ad4297424966b156eb87f968820c
record_format Article
spelling doaj-7993ad4297424966b156eb87f968820c2020-11-25T02:18:37ZaraInstitut Agama Islam Negeri Raden Intan LampungAl 'Adalah: Jurnal Hukum Islam0854-12722614-171X2017-02-0112290391410.24042/adalah.v12i2.220220العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعيةAbdul Qadir Zaelani0Fakultas Syariah IAIN Raden Intan LampungAbstrak: Adil dalam Poligami Perspektif Filosofis, Yuridis-Normatif, Psikologis dan Sosiologis. Urgensitas keadilan dalam hubungan suami istri merupakan hal yang harus dilakukan, termasuk dalam poligami. Dalam perspektif psikologis, adanya keharusan berlaku adil dalam poligami merupakan terobosan progresif-futuristik, melakukan perubahan/reformasi secara radikal-fundamental. Dalam perspektif yuridis-normatif, persyaratan keadilan poligami telah termaktub dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang memuat kebolehan poligami dengan persyaratan tertentu, dan ayat Alquran [4: 3] yang intinya diperbolehkan poligami dengan berbagai catatan, salah satunya adalah adil. Dalam perspektif psikologis, adanya kebolehan poligami dengan persyaratan adil mempunyai dampak psikis begitu besar. Bila keadilan tidak terpenuhi kepada istri, dampak psikisnya akan timbul perasaan inferior, tidak percaya diri, minder, menyalahkan diri sendiri, istri merasa tindakan suaminya berpoligami akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi kebutuhan biologis suaminya, dan ketergantungan secara ekonomi kepada suami. Dalam perspektif sosiologis, eksistensi poligami bila tidak dilakukan sesuai prosedur regulasi yang belaku, akan mandapatkan label “miring” dari masyarakat bagi pelaku poligami. Bahkan bila suami tidak memberikan nafkah lahir batin bagi istri-istrinya, maka cibiran masyakarat pun semakin tajam.http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/220poligamifilosofisnormatif-yuridispsikologisosiologi
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Abdul Qadir Zaelani
spellingShingle Abdul Qadir Zaelani
العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
Al 'Adalah: Jurnal Hukum Islam
poligami
filosofis
normatif-yuridis
psikologi
sosiologi
author_facet Abdul Qadir Zaelani
author_sort Abdul Qadir Zaelani
title العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
title_short العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
title_full العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
title_fullStr العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
title_full_unstemmed العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
title_sort العدالة في قضية التعدد في نظر الفلسفية القانونية المعيارية، والنفسية والاجتماعية
publisher Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung
series Al 'Adalah: Jurnal Hukum Islam
issn 0854-1272
2614-171X
publishDate 2017-02-01
description Abstrak: Adil dalam Poligami Perspektif Filosofis, Yuridis-Normatif, Psikologis dan Sosiologis. Urgensitas keadilan dalam hubungan suami istri merupakan hal yang harus dilakukan, termasuk dalam poligami. Dalam perspektif psikologis, adanya keharusan berlaku adil dalam poligami merupakan terobosan progresif-futuristik, melakukan perubahan/reformasi secara radikal-fundamental. Dalam perspektif yuridis-normatif, persyaratan keadilan poligami telah termaktub dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang memuat kebolehan poligami dengan persyaratan tertentu, dan ayat Alquran [4: 3] yang intinya diperbolehkan poligami dengan berbagai catatan, salah satunya adalah adil. Dalam perspektif psikologis, adanya kebolehan poligami dengan persyaratan adil mempunyai dampak psikis begitu besar. Bila keadilan tidak terpenuhi kepada istri, dampak psikisnya akan timbul perasaan inferior, tidak percaya diri, minder, menyalahkan diri sendiri, istri merasa tindakan suaminya berpoligami akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi kebutuhan biologis suaminya, dan ketergantungan secara ekonomi kepada suami. Dalam perspektif sosiologis, eksistensi poligami bila tidak dilakukan sesuai prosedur regulasi yang belaku, akan mandapatkan label “miring” dari masyarakat bagi pelaku poligami. Bahkan bila suami tidak memberikan nafkah lahir batin bagi istri-istrinya, maka cibiran masyakarat pun semakin tajam.
topic poligami
filosofis
normatif-yuridis
psikologi
sosiologi
url http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/220
work_keys_str_mv AT abdulqadirzaelani ạlʿdạlẗfyqḍyẗạltʿddfynẓrạlflsfyẗạlqạnwnyẗạlmʿyạryẗwạlnfsyẗwạlạjtmạʿyẗ
_version_ 1724880931855007744