PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Gaya bahasa masyarakat Cirebon dan pesisir berdasarkan watak dan letak geografisnya yang panas, cenderung apa adanya, lugas, ceplas-ceplos, keras nada dan intonasinya, dan terkesan kasar. Dalam menyele...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
2016-06-01
|
Series: | Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI |
Online Access: | http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtida/article/view/576 |
id |
doaj-78dde3cd6b904b31826739490807700d |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-78dde3cd6b904b31826739490807700d2020-11-25T01:34:22ZengInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati CirebonAl Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI2442-51332527-72272016-06-013110.24235/al.ibtida.snj.v3i1.576466PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBONSyibli Maufur0IAIN Syekh Nurjati Cirebon<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Gaya bahasa masyarakat Cirebon dan pesisir berdasarkan watak dan letak geografisnya yang panas, cenderung apa adanya, lugas, ceplas-ceplos, keras nada dan intonasinya, dan terkesan kasar. Dalam menyelesaikan suatu masalah juga cenderung tidak suka berbelit-belit. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan masyarakat pedalaman yang penuh tatakrama, halus, dan tidak bernada tinggi. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan kehidupan dan mengerti watak masyarakat pesisir, gaya bahasa seperti ini mungkin akan terdengar tidak santun. Akan tetapi, bagi penggunanya, gaya babasa yang keras dan lugas ini tidak berarti membuat bahasa masyarakat pesisir tidak santun.</em><em></em></p><p><em>Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian tentang Penerapan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Sopan Santun Berbahasa di Kalangan Masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengungkapkan rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimanakah bentuk penerapan prinsip kerja sama yang digunakan oleh masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon, (2) Bagaimanakah bentuk penerapan prinsip sopan santun yang digunakan oleh masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon, dan (3) Apakah strategi yang digunakan masyarakat kampung pesisir kota cirebon dalam merealisasikan prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan.</em></p><p><em>Untuk menjawab pertanyaan, penulis menggunakan pendekatan pragmatik dengan desain penelitian kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dari latar alamiah dengan metode observasi, catatan lapangan, wawancara, dan perekaman.</em><em> </em><em>Berkenanan dengan dengan rumusan masalah pertama, analisis data menghasilkan sejumlah kesimpulan. Bentuk kerja sama yang tercermin dalam komunikasi masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon adalah (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim hubungan, dan (4) maksim cara.</em><em> </em><em>Selanjutnya, berkenaan dengan maslah kedua menunjukkan bentuk sopan santun berbahasa yang tercermin dalam komunikasi masyarakat kampung pesisir adalah (1) maksim kedermawanan, (2) maksim kearifan, (3) maksim pujian, (4) maksim kesetujuan, (5) maksim simpati, dan (6) maksim kerendahan hati. </em></p><p><em>Terakhir, strategi yang digunakan dalam merealisasikan maksim kerja sama dan sopan santun adalah (1) menggunakan kalimat langsung, dan (2) menggunakan kalimat tidak langsung. Selanjutnya, penggunaan kalimat tidak langsung direalisasikan melalui (1) menyetujui dan (2) menyindir.</em><em></em></p><p><strong><em>Keyword</em></strong><em> :</em> Gaya bahasa, Kesantunan, Kerja sama</p>http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtida/article/view/576 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Syibli Maufur |
spellingShingle |
Syibli Maufur PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI |
author_facet |
Syibli Maufur |
author_sort |
Syibli Maufur |
title |
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON |
title_short |
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON |
title_full |
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON |
title_fullStr |
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON |
title_full_unstemmed |
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN BERBAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT KAMPUNG PESISIR KOTA CREBON |
title_sort |
penerapan prinsip kerja sama dan prinsip sopan santun berbahasa di kalangan masyarakat kampung pesisir kota crebon |
publisher |
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon |
series |
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI |
issn |
2442-5133 2527-7227 |
publishDate |
2016-06-01 |
description |
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Gaya bahasa masyarakat Cirebon dan pesisir berdasarkan watak dan letak geografisnya yang panas, cenderung apa adanya, lugas, ceplas-ceplos, keras nada dan intonasinya, dan terkesan kasar. Dalam menyelesaikan suatu masalah juga cenderung tidak suka berbelit-belit. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan masyarakat pedalaman yang penuh tatakrama, halus, dan tidak bernada tinggi. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan kehidupan dan mengerti watak masyarakat pesisir, gaya bahasa seperti ini mungkin akan terdengar tidak santun. Akan tetapi, bagi penggunanya, gaya babasa yang keras dan lugas ini tidak berarti membuat bahasa masyarakat pesisir tidak santun.</em><em></em></p><p><em>Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian tentang Penerapan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Sopan Santun Berbahasa di Kalangan Masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengungkapkan rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimanakah bentuk penerapan prinsip kerja sama yang digunakan oleh masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon, (2) Bagaimanakah bentuk penerapan prinsip sopan santun yang digunakan oleh masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon, dan (3) Apakah strategi yang digunakan masyarakat kampung pesisir kota cirebon dalam merealisasikan prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan.</em></p><p><em>Untuk menjawab pertanyaan, penulis menggunakan pendekatan pragmatik dengan desain penelitian kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dari latar alamiah dengan metode observasi, catatan lapangan, wawancara, dan perekaman.</em><em> </em><em>Berkenanan dengan dengan rumusan masalah pertama, analisis data menghasilkan sejumlah kesimpulan. Bentuk kerja sama yang tercermin dalam komunikasi masyarakat Kampung Pesisir Kota Cirebon adalah (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim hubungan, dan (4) maksim cara.</em><em> </em><em>Selanjutnya, berkenaan dengan maslah kedua menunjukkan bentuk sopan santun berbahasa yang tercermin dalam komunikasi masyarakat kampung pesisir adalah (1) maksim kedermawanan, (2) maksim kearifan, (3) maksim pujian, (4) maksim kesetujuan, (5) maksim simpati, dan (6) maksim kerendahan hati. </em></p><p><em>Terakhir, strategi yang digunakan dalam merealisasikan maksim kerja sama dan sopan santun adalah (1) menggunakan kalimat langsung, dan (2) menggunakan kalimat tidak langsung. Selanjutnya, penggunaan kalimat tidak langsung direalisasikan melalui (1) menyetujui dan (2) menyindir.</em><em></em></p><p><strong><em>Keyword</em></strong><em> :</em> Gaya bahasa, Kesantunan, Kerja sama</p> |
url |
http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtida/article/view/576 |
work_keys_str_mv |
AT syiblimaufur penerapanprinsipkerjasamadanprinsipsopansantunberbahasadikalanganmasyarakatkampungpesisirkotacrebon |
_version_ |
1725072729618513920 |