OPTIMASI KONDISI KRISTALISASI PADA PEMBUATAN FRAKSI KAYA TOKOTRIENOL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT Optimizing Crystallization Conditions for Obtaining Tocotrienol Enriched Fraction from Palm Fatty Acid Distillate
Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) merupakan hasil samping pemurnian minyak sawit secar fisik pada tahapan deodorisasi. Distilat asam lemak minyak sawit merupakan sumber vitamin E yang sangat baik karena terdiri dari 70 % tokotrienol dan 30 % tokoferol. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptim...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2012-03-01
|
Series: | Agritech |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9742 |
Summary: | Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) merupakan hasil samping pemurnian minyak sawit secar fisik pada
tahapan deodorisasi. Distilat asam lemak minyak sawit merupakan sumber vitamin E yang sangat baik karena terdiri
dari 70 % tokotrienol dan 30 % tokoferol. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses kristalisasi pelarut
suhu untuk memperoleh fraksi kaya tokotrienol dari DALMS menggunakan metode permukaan respon. Faktor-faktor
yang diujikan adalah nisbah fraksi tidak tersabunkan : pelarut (X1 ), suhu kristalisasi (X2 ), dan waktu kristalisasi (X3 ).
Variabel respon (Y) tokotrienol total dalam fraksi kaya tokotrienol DALMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
DALMS mengandung 0,45 g/100 g atau 4500 ppm. Vitamin E terdiri dari α tokoferol 33,48 %, α tokotrienol 17,57 %, δ
tokotrienol 29,06 %, dan γ tokotrienol 19,89 %. Dibandingkan dengan DALMS, fraksi tidak tersabunkan mengandung
lebih rendah asam lemak bebas 95,75 % pada DALMS 7,99 % pada fraksi tidak tersabunkan. Rendemen fraksi tidak
tersabunkan dari proses saponifikasi DALMS sebesar 3,75 %. Hubungan nisbah fraksi tidak tersabunkan : pelarut (X1 ),
suhu kristalisasi (X2 ), dan waktu kristlisasi (X3 ) terhadap fraksi kaya tokotrienol (Y) mengikuti persamaan kuadratik
Y = 20,24746 X1 – 0,28627 X2 + 0,77099 X3 + 0,005575 X1X2 + 0,00545833 X1X3 – 0,00213333 X2 X3 -1,72362 X1 – 0,015438 X2 – 0,018297 X3 - 47,44392. Kondisi kristalisasi optimum dipperoleh pada nisbah fraksi tidak tersabunkan 5,89 : 1, suhu kristalisasi -9,7 oC, dan waktu kristalisasi 22,52 jam. Verifikasi pada kondisi optimum menunjukkan total tokotrienol pada fraksi tidak tersabunkan sebesar 21,813 g/100 g, aktivitas antioksidan 94,07 %, bilangan peroksida 0,86 mek/kg, dan asam lemak bebas 0,0913 %. Komposisi fraksi kaya tokotrienol adalah δ tokotrienol 45,84 %, γ tokotrienol 31,55 %, dan α tokotrienol 22,62 %.
Kata kunci: Distilat asam lemak minyak sawit, saponifikasi, fraksi tidak tersabunkan, tokotrienol, kristalisasi
ABSTRAK
Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) merupakan hasil samping pemurnian minyak sawit secar fisik pada tahapan deodorisasi. Distilat asam lemak minyak sawit merupakan sumber vitamin E yang sangat baik karena terdiri dari 70 % tokotrienol dan 30 % tokoferol. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses kristalisasi pelarut suhu untuk memperoleh fraksi kaya tokotrienol dari DALMS menggunakan metode permukaan respon. Faktor-faktor yang diujikan adalah nisbah fraksi tidak tersabunkan : pelarut (X ), suhu kristalisasi (X ), dan waktu kristalisasi (X ).
3
1 2 3 Variabel respon (Y) tokotrienol total dalam fraksi kaya tokotrienol DALMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1
DALMS mengandung 0,45 g/100 g atau 4500 ppm. Vitamin E terdiri dari α tokoferol 33,48 %, α tokotrienol 17,57 %, δ tokotrienol 29,06 %, dan γ tokotrienol 19,89 %. Dibandingkan dengan DALMS, fraksi tidak tersabunkan mengandung lebih rendah asam lemak bebas 95,75 % pada DALMS 7,99 % pada fraksi tidak tersabunkan. Rendemen fraksi tidak tersabunkan dari proses saponifikasi DALMS sebesar 3,75 %. Hubungan nisbah fraksi tidak tersabunkan : pelarut (X ), suhu kristalisasi (X ), dan waktu kristlisasi (X ) terhadap fraksi kaya tokotrienol (Y) mengikuti persamaan kuadratik
1
Y = 20,24746 X 2
2
3
– 0,28627 X + 0,77099 X
3
1
1
1
2
3
+ 0,005575 X X + 0,00545833 X X
– 0,00213333 X X
-1,72362 X 2 –
0,015438 X 2 – 0,018297 X 2 - 47,44392. Kondisi kristalisasi optimum dipperoleh pada nisbah fraksi tidak tersabunkan
2 3
5,89 : 1, suhu kristalisasi -9,7 oC, dan waktu kristalisasi 22,52 jam. Verifikasi pada kondisi optimum menunjukkan total
tokotrienol pada fraksi tidak tersabunkan sebesar 21,813 g/100 g, aktivitas antioksidan 94,07 %, bilangan peroksida
0,86 mek/kg, dan asam lemak bebas 0,0913 %. Komposisi fraksi kaya tokotrienol adalah δ tokotrienol 45,84 %, γ tokotrienol 31,55 %, dan α tokotrienol 22,62 %.
Kata kunci: Distilat asam lemak minyak sawit, saponifikasi, fraksi tidak tersabunkan, tokotrienol, kristalisasi
ABSTRACT
1
Palm fatty acid distilate (PFAD) is the by product of palm oil processing that produced by deodorization. PFAD is one of vitamin E sources. The excellence of PFAD as the source of vitamin E is that the most of vitamn E in the PFAD is tocotrienol (70 %) and the remaining was tocopherol (30 %). To date, there are limited sources of tocotrienol, therefore it is very important to explore PFAD as the source of tocotrienol. This research was objected to optimize low temperature solvent crystallization to obtain the highest tocotrienol content of PFAD fraction by using Response Surface Methodology. The tested factors were the ratio of solvent to unsaponifiable fraction (X ), crystallization temperature (X ), and time (X ). The optimized response was the total content of tocotrienol in tocotrienol enriched 2 3
fraction of PFAD. The results showed that PFAD contained vitamin E content of 0.45 g/100 g or 4500 ppm. It was
1
higher than |
---|---|
ISSN: | 0216-0455 2527-3825 |