Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City

Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk meli...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Swandari Paramita, Evi Fitriany, M. Surya Tiyantara, Aditiya Setyorini, Trikortea E. Cahyasit
Format: Article
Language:English
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2018-12-01
Series:Health Science Journal of Indonesia
Subjects:
Online Access:https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsji/article/view/1080
id doaj-775003999b4444e68d415e6909469efa
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Swandari Paramita
Evi Fitriany
M. Surya Tiyantara
Aditiya Setyorini
Trikortea E. Cahyasit
spellingShingle Swandari Paramita
Evi Fitriany
M. Surya Tiyantara
Aditiya Setyorini
Trikortea E. Cahyasit
Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
Health Science Journal of Indonesia
adherence
herbal medicine
hypertension
lempake public health center samarinda city
author_facet Swandari Paramita
Evi Fitriany
M. Surya Tiyantara
Aditiya Setyorini
Trikortea E. Cahyasit
author_sort Swandari Paramita
title Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
title_short Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
title_full Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
title_fullStr Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
title_full_unstemmed Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
title_sort comparison of adherence to the use of herbal medicine with conventional medicine in hypertensive patients at lempake public health center, samarinda city
publisher Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
series Health Science Journal of Indonesia
issn 2087-7021
2338-3437
publishDate 2018-12-01
description Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017. Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untuk hipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumis sativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik (p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebih rendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda Abstract Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August 2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension. Conclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education for hypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Keywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda City
topic adherence
herbal medicine
hypertension
lempake public health center samarinda city
url https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsji/article/view/1080
work_keys_str_mv AT swandariparamita comparisonofadherencetotheuseofherbalmedicinewithconventionalmedicineinhypertensivepatientsatlempakepublichealthcentersamarindacity
AT evifitriany comparisonofadherencetotheuseofherbalmedicinewithconventionalmedicineinhypertensivepatientsatlempakepublichealthcentersamarindacity
AT msuryatiyantara comparisonofadherencetotheuseofherbalmedicinewithconventionalmedicineinhypertensivepatientsatlempakepublichealthcentersamarindacity
AT aditiyasetyorini comparisonofadherencetotheuseofherbalmedicinewithconventionalmedicineinhypertensivepatientsatlempakepublichealthcentersamarindacity
AT trikorteaecahyasit comparisonofadherencetotheuseofherbalmedicinewithconventionalmedicineinhypertensivepatientsatlempakepublichealthcentersamarindacity
_version_ 1724346773747531776
spelling doaj-775003999b4444e68d415e6909469efa2021-01-07T03:40:32ZengBadan Penelitian dan Pengembangan KesehatanHealth Science Journal of Indonesia2087-70212338-34372018-12-0192828610.22435/hsji.v9i2.10801080Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda CitySwandari ParamitaEvi FitrianyM. Surya TiyantaraAditiya SetyoriniTrikortea E. CahyasitLatar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017. Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untuk hipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumis sativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik (p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebih rendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda Abstract Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August 2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension. Conclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education for hypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Keywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda Cityhttps://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsji/article/view/1080adherenceherbal medicinehypertensionlempake public health center samarinda city