Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy (DCM) adalah gangguan miokard yang didefinisikan oleh dilatasi dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri, atau kedua ventrikel, tanpa adanya penyakit arteri koroner, kelainan katup, atau penyakit perikard. Kejadian DCM yang dilaporkan bervasiasi s...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Putri Yeantesa, Yerizal Karani
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2018-07-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/841
id doaj-74ec983e08314e84af31e84f8140283d
record_format Article
spelling doaj-74ec983e08314e84af31e84f8140283d2020-11-25T01:40:10ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas 2301-74062018-07-017013514310.25077/jka.v7i0.841714Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati DilatasiPutri Yeantesa0Yerizal Karani1PPDS Kardiologi dan Kedokteran Vascular Fakultas Kedokteran UNAND/RSUP Dr. M. Djamil, PadangBagian Kardiologi dan Kedokteran Vascular Fakultas Kedokteran UNAND/RSUP Dr. M. Djamil, PadangKardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy (DCM) adalah gangguan miokard yang didefinisikan oleh dilatasi dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri, atau kedua ventrikel, tanpa adanya penyakit arteri koroner, kelainan katup, atau penyakit perikard. Kejadian DCM yang dilaporkan bervasiasi setiap tahunnya mulai dari lima hingga delapan kasus per 100.000 populasi. Kejadian sesungguhnya mungkin tidak diketahui karena tidak dilaporkan atau tidak terdeteksinya kasus DCM yang asimptomatis, yang dapat mengenai 50%-60% pasien. Kira-kira 50% dari kasus kardiomiopati dilatasi adalah penyakit idiopatik. Pada 20-30% pasien selebihnya berhubungan dengan fenomena genetik, inflamasi dan imunologi seperti miokarditis; sedangkan sisanya akibat penyakit jantung iskemik, hipertensi, infeksi HIV, toksik, dan beberapa penyebab lain. Jelas sekarang bahwa tidak hanya sistem saraf simpatik dan sistem renin-angiotensin-aldosteron yang penting bagi perkembangan gagal jantung pada DCM. Autoimunitas, cacat genetik, metallomatrixproteinase, peningkatan deposisi dan degradasi kolagen, beta2-adrenoreseptor dan banyak faktor lain juga tampaknya memainkan peran penting.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/841
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Putri Yeantesa
Yerizal Karani
spellingShingle Putri Yeantesa
Yerizal Karani
Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
Jurnal Kesehatan Andalas
author_facet Putri Yeantesa
Yerizal Karani
author_sort Putri Yeantesa
title Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
title_short Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
title_full Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
title_fullStr Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
title_full_unstemmed Etiologi dan Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi
title_sort etiologi dan patofisiologi kardiomiopati dilatasi
publisher Universitas Andalas
series Jurnal Kesehatan Andalas
issn 2301-7406
publishDate 2018-07-01
description Kardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy (DCM) adalah gangguan miokard yang didefinisikan oleh dilatasi dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri, atau kedua ventrikel, tanpa adanya penyakit arteri koroner, kelainan katup, atau penyakit perikard. Kejadian DCM yang dilaporkan bervasiasi setiap tahunnya mulai dari lima hingga delapan kasus per 100.000 populasi. Kejadian sesungguhnya mungkin tidak diketahui karena tidak dilaporkan atau tidak terdeteksinya kasus DCM yang asimptomatis, yang dapat mengenai 50%-60% pasien. Kira-kira 50% dari kasus kardiomiopati dilatasi adalah penyakit idiopatik. Pada 20-30% pasien selebihnya berhubungan dengan fenomena genetik, inflamasi dan imunologi seperti miokarditis; sedangkan sisanya akibat penyakit jantung iskemik, hipertensi, infeksi HIV, toksik, dan beberapa penyebab lain. Jelas sekarang bahwa tidak hanya sistem saraf simpatik dan sistem renin-angiotensin-aldosteron yang penting bagi perkembangan gagal jantung pada DCM. Autoimunitas, cacat genetik, metallomatrixproteinase, peningkatan deposisi dan degradasi kolagen, beta2-adrenoreseptor dan banyak faktor lain juga tampaknya memainkan peran penting.
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/841
work_keys_str_mv AT putriyeantesa etiologidanpatofisiologikardiomiopatidilatasi
AT yerizalkarani etiologidanpatofisiologikardiomiopatidilatasi
_version_ 1725046723161620480