Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang

Perencanaan kapasitas produksi seharusnya menyesuaikan dengan kebutuhan permintaan. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan peramalan permintaan barang yang diproduksi. Sistem inferensi fuzzy Tsukamoto bisa diimplementasikan untuk peramalan. Salah satu permasalahan dalam penerapan metode fuzzy adalah...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rifki Setya Armanda, Wayan Firdaus Mahmudy
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2016-12-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/201
id doaj-74a02d243ffd4bf49c06d2f7c1ee487e
record_format Article
spelling doaj-74a02d243ffd4bf49c06d2f7c1ee487e2020-11-24T22:49:03ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792016-12-013316917310.25126/jtiik.201633201168Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan BarangRifki Setya ArmandaWayan Firdaus MahmudyPerencanaan kapasitas produksi seharusnya menyesuaikan dengan kebutuhan permintaan. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan peramalan permintaan barang yang diproduksi. Sistem inferensi fuzzy Tsukamoto bisa diimplementasikan untuk peramalan. Salah satu permasalahan dalam penerapan metode fuzzy adalah sulitnya menentukan batasan fungsi keanggotaan yang tepat. Pada tulisan ini diusulkan penggunaan algoritma genetika untuk memperbaiki batasan fungsi keanggotaan fuzzy sehingga didapatkan hasil peramalan yang lebih akurat. Percobaan komputasi membuktikan bahwa sistem inferensi fuzzy yang telah dioptimasi mampu memberikan hasil yang lebih akurat. Dalam hal ini penerapan algoritma genetika untuk penentuan batasan fungsi pada kasus peramalan permintaan barang dilakukan dengan menggunakan teknik extended intermediate crossover, mutasi dengan exchange point dan seleksi dengan menggunakan elitsm selection. Pada penelitian ini terdapat 4 tahapan dalam menentukan nilai error yang optimal dengan menggunakan algoritma genetika sebagai batasan fungsi keanggotaan fuzzy tsukamoto. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 permintaan produksi dalam satuan minggu selama tahun 2015. Solusi optimal diperoleh pada ukuran populasi sebanyak 80, jumlah generasi sebesar 120, dan kombinasi crossover rate dan mutation rate sebesar 0.3 dan 0.7 dengan fitness sebesar 6.863533684.http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/201
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Rifki Setya Armanda
Wayan Firdaus Mahmudy
spellingShingle Rifki Setya Armanda
Wayan Firdaus Mahmudy
Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
author_facet Rifki Setya Armanda
Wayan Firdaus Mahmudy
author_sort Rifki Setya Armanda
title Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang
title_short Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang
title_full Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang
title_fullStr Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang
title_full_unstemmed Penerapan Algoritma Genetika Untuk Penentuan Batasan Fungsi Kenggotaan Fuzzy Tsukamoto Pada Kasus Peramalan Permintaan Barang
title_sort penerapan algoritma genetika untuk penentuan batasan fungsi kenggotaan fuzzy tsukamoto pada kasus peramalan permintaan barang
publisher University of Brawijaya
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
issn 2355-7699
2528-6579
publishDate 2016-12-01
description Perencanaan kapasitas produksi seharusnya menyesuaikan dengan kebutuhan permintaan. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan peramalan permintaan barang yang diproduksi. Sistem inferensi fuzzy Tsukamoto bisa diimplementasikan untuk peramalan. Salah satu permasalahan dalam penerapan metode fuzzy adalah sulitnya menentukan batasan fungsi keanggotaan yang tepat. Pada tulisan ini diusulkan penggunaan algoritma genetika untuk memperbaiki batasan fungsi keanggotaan fuzzy sehingga didapatkan hasil peramalan yang lebih akurat. Percobaan komputasi membuktikan bahwa sistem inferensi fuzzy yang telah dioptimasi mampu memberikan hasil yang lebih akurat. Dalam hal ini penerapan algoritma genetika untuk penentuan batasan fungsi pada kasus peramalan permintaan barang dilakukan dengan menggunakan teknik extended intermediate crossover, mutasi dengan exchange point dan seleksi dengan menggunakan elitsm selection. Pada penelitian ini terdapat 4 tahapan dalam menentukan nilai error yang optimal dengan menggunakan algoritma genetika sebagai batasan fungsi keanggotaan fuzzy tsukamoto. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 permintaan produksi dalam satuan minggu selama tahun 2015. Solusi optimal diperoleh pada ukuran populasi sebanyak 80, jumlah generasi sebesar 120, dan kombinasi crossover rate dan mutation rate sebesar 0.3 dan 0.7 dengan fitness sebesar 6.863533684.
url http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/201
work_keys_str_mv AT rifkisetyaarmanda penerapanalgoritmagenetikauntukpenentuanbatasanfungsikenggotaanfuzzytsukamotopadakasusperamalanpermintaanbarang
AT wayanfirdausmahmudy penerapanalgoritmagenetikauntukpenentuanbatasanfungsikenggotaanfuzzytsukamotopadakasusperamalanpermintaanbarang
_version_ 1725677382173458432