TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN

This paper discusses the potential use of solar energy in building as an alternative solution of energy resources to reduce the negative impact in burning fossil fuels to the environment. It higlights the positive aspects in environment by generating solar energy and also discusses the aesthetical v...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Tri Harso Karyono
Format: Article
Language:English
Published: Petra Christian University 2003-01-01
Series:Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment
Subjects:
Online Access:http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/15789
id doaj-7343151046f84b6e8e9e9a2ea9b56a1d
record_format Article
spelling doaj-7343151046f84b6e8e9e9a2ea9b56a1d2020-11-24T22:10:49ZengPetra Christian UniversityDimensi: Journal of Architecture and Built Environment0126-219X2003-01-01311TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGANTri Harso KaryonoThis paper discusses the potential use of solar energy in building as an alternative solution of energy resources to reduce the negative impact in burning fossil fuels to the environment. It higlights the positive aspects in environment by generating solar energy and also discusses the aesthetical values in employing solar panels on buildings. Abstract in Bahasa Indonesia : Isue mengenai pemanasan bumi yang diakibatkan oleh produksi gas karbon dioksida sebagai akibat pembakaran bahan bakar minyak (minyak bumi, batu bara, gas alam) memaksa ilmuwan, pakar energi, akhli lingkungan, serta pihak-pihak lain yang terkait untuk ikut memikirkan penggunaan energi alternatif yang aman. Tenaga nuklir yang tidak menghasilkan gas buang semacam karbon dioksida, ternyata bukan merupakan solusi energi alternatif yang baik karena meninggalkan sampah radioaktif yang belum ada solusi pembuangan yang diangap aman untuk masa yang akan datang. Tenaga surya, yang umumnya sudah digunakan secara tradisional sejak ratusan abad yang silam, perlu mendapat perhatian. Pemanfaatan tenaga surya baik secara pasif maupun aktif bagi bangunan perlu mendapat perhatian dari para arsitek. Pemanfaatan tenaga surya secara aktif, dimana tenaga surya dikonversikan terlebih dahulu menjadi tenaga listrik dengan solar sel, seyogyanya tidak berdiri sendiri, perlu diintegrasikan dengan aplikasi perancangan secara pasif. Perancangan secara aktif bertujuan untuk mengurangi beban listrik yang berasal dari minyak bumi - secara langsung mengurangi jumlah gas karbon dioksida yang dibuang ke udara, sedangkan perancangan pasif bertujuan untuk mengurangi beban penggunaan energi listrik - yang berasal dari sumber listrik apapun - di dalam bangunan. Makalah ini membahas isue yang diutarakan diatas, dimana pada akhirnya memberikan contoh dari suatu karya arsitektur yang dianggap berhasil dalam mengaplikasikan strategi perancangan secara aktif (menggunakan solar sel) serta tidak meninggalkan sterategi perancangan secara pasif. Kata kunci: bangunan, karbon dioksida, minyak bumi, pemanasan bumi, photovoltaic (solar sel), rancangan aktif, rancangan pasif, tenaga surya http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/15789active systembuildingcarbon dioxidefossil fuelsglobal warmingphotovoltaicpassive systemsolar energy
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Tri Harso Karyono
spellingShingle Tri Harso Karyono
TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment
active system
building
carbon dioxide
fossil fuels
global warming
photovoltaic
passive system
solar energy
author_facet Tri Harso Karyono
author_sort Tri Harso Karyono
title TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN
title_short TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN
title_full TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN
title_fullStr TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN
title_full_unstemmed TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN
title_sort tenaga surya dan arsitektur: suatu analisis lingkungan dan perancangan
publisher Petra Christian University
series Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment
issn 0126-219X
publishDate 2003-01-01
description This paper discusses the potential use of solar energy in building as an alternative solution of energy resources to reduce the negative impact in burning fossil fuels to the environment. It higlights the positive aspects in environment by generating solar energy and also discusses the aesthetical values in employing solar panels on buildings. Abstract in Bahasa Indonesia : Isue mengenai pemanasan bumi yang diakibatkan oleh produksi gas karbon dioksida sebagai akibat pembakaran bahan bakar minyak (minyak bumi, batu bara, gas alam) memaksa ilmuwan, pakar energi, akhli lingkungan, serta pihak-pihak lain yang terkait untuk ikut memikirkan penggunaan energi alternatif yang aman. Tenaga nuklir yang tidak menghasilkan gas buang semacam karbon dioksida, ternyata bukan merupakan solusi energi alternatif yang baik karena meninggalkan sampah radioaktif yang belum ada solusi pembuangan yang diangap aman untuk masa yang akan datang. Tenaga surya, yang umumnya sudah digunakan secara tradisional sejak ratusan abad yang silam, perlu mendapat perhatian. Pemanfaatan tenaga surya baik secara pasif maupun aktif bagi bangunan perlu mendapat perhatian dari para arsitek. Pemanfaatan tenaga surya secara aktif, dimana tenaga surya dikonversikan terlebih dahulu menjadi tenaga listrik dengan solar sel, seyogyanya tidak berdiri sendiri, perlu diintegrasikan dengan aplikasi perancangan secara pasif. Perancangan secara aktif bertujuan untuk mengurangi beban listrik yang berasal dari minyak bumi - secara langsung mengurangi jumlah gas karbon dioksida yang dibuang ke udara, sedangkan perancangan pasif bertujuan untuk mengurangi beban penggunaan energi listrik - yang berasal dari sumber listrik apapun - di dalam bangunan. Makalah ini membahas isue yang diutarakan diatas, dimana pada akhirnya memberikan contoh dari suatu karya arsitektur yang dianggap berhasil dalam mengaplikasikan strategi perancangan secara aktif (menggunakan solar sel) serta tidak meninggalkan sterategi perancangan secara pasif. Kata kunci: bangunan, karbon dioksida, minyak bumi, pemanasan bumi, photovoltaic (solar sel), rancangan aktif, rancangan pasif, tenaga surya
topic active system
building
carbon dioxide
fossil fuels
global warming
photovoltaic
passive system
solar energy
url http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/15789
work_keys_str_mv AT triharsokaryono tenagasuryadanarsitektursuatuanalisislingkungandanperancangan
_version_ 1725806748886892544