DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL

Many felt political Communications should be used to tell voters why they shouldvote for a particular candidate—or why they should vote at all—as opposed to why anothercandidate might be an inappropriate choice. As adolescent, they become uncertain about theself, and the need to belong and to find o...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Juwono Tri Atmodjo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Mercu Buana Jakarta 2014-11-01
Series:Jurnal Visi Komunikasi
Subjects:
Online Access:http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/1659
id doaj-72e7dd3174b84da5a8b8e1d636e2ea0f
record_format Article
spelling doaj-72e7dd3174b84da5a8b8e1d636e2ea0f2020-11-24T22:40:40ZindUniversitas Mercu Buana JakartaJurnal Visi Komunikasi1412-30372581-23352014-11-0113228129510.22441/jvk.v13i2.16591394DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIALJuwono Tri Atmodjo0Mahasiswa Doktoral Jurusan Komunikasi Universitas PadjajaranMany felt political Communications should be used to tell voters why they shouldvote for a particular candidate—or why they should vote at all—as opposed to why anothercandidate might be an inappropriate choice. As adolescent, they become uncertain about theself, and the need to belong and to find one’s unique identity as a person becomes veryimportant. This paper to understand how political communications and interpersonalcommunication on social media can be increase participation New Voters in legislative andexcecutive elections. New Voters (teens through) social media participation is very low, onlyat the stage know and pleasure. Banyak yang merasa Komunikasi politik harus digunakan untuk memberitahupemilih mengapa mereka harus memilih calon - atau khusus mengapa mereka harus memilihsama sekali - sebagai lawan mengapa calon lain mungkin menjadi pilihan yang tidak pantas .Sebagai remaja , mereka menjadi tidak pasti tentang diri , dan kebutuhan untuk milik danuntuk menemukan identitas yang unik seseorang sebagai seseorang menjadi sangat penting .Tulisan ini untuk memahami komunikasi bagaimana politik dan komunikasi interpersonal dimedia sosial dapat meningkatkan partisipasi pemilih baru di pemilu legislatif dan excecutive .Pemilih baru ( remaja melalui ) partisipasi media sosial sangat rendah , hanya pada tahap tahudan kesenangan .http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/1659social media, political education, new voters.
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Juwono Tri Atmodjo
spellingShingle Juwono Tri Atmodjo
DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
Jurnal Visi Komunikasi
social media, political education, new voters.
author_facet Juwono Tri Atmodjo
author_sort Juwono Tri Atmodjo
title DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
title_short DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
title_full DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
title_fullStr DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
title_full_unstemmed DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL
title_sort dinamika partisipasi politik remaja melalui media sosial
publisher Universitas Mercu Buana Jakarta
series Jurnal Visi Komunikasi
issn 1412-3037
2581-2335
publishDate 2014-11-01
description Many felt political Communications should be used to tell voters why they shouldvote for a particular candidate—or why they should vote at all—as opposed to why anothercandidate might be an inappropriate choice. As adolescent, they become uncertain about theself, and the need to belong and to find one’s unique identity as a person becomes veryimportant. This paper to understand how political communications and interpersonalcommunication on social media can be increase participation New Voters in legislative andexcecutive elections. New Voters (teens through) social media participation is very low, onlyat the stage know and pleasure. Banyak yang merasa Komunikasi politik harus digunakan untuk memberitahupemilih mengapa mereka harus memilih calon - atau khusus mengapa mereka harus memilihsama sekali - sebagai lawan mengapa calon lain mungkin menjadi pilihan yang tidak pantas .Sebagai remaja , mereka menjadi tidak pasti tentang diri , dan kebutuhan untuk milik danuntuk menemukan identitas yang unik seseorang sebagai seseorang menjadi sangat penting .Tulisan ini untuk memahami komunikasi bagaimana politik dan komunikasi interpersonal dimedia sosial dapat meningkatkan partisipasi pemilih baru di pemilu legislatif dan excecutive .Pemilih baru ( remaja melalui ) partisipasi media sosial sangat rendah , hanya pada tahap tahudan kesenangan .
topic social media, political education, new voters.
url http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/1659
work_keys_str_mv AT juwonotriatmodjo dinamikapartisipasipolitikremajamelaluimediasosial
_version_ 1725703983790555136