IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI
Pekerjaan pandai besi termasuk dalam pekerjaan yang berpotensi terkena gangguan musculoskeletal akibat dari postur kerja yang tidak ergonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko MSDs dan faktor apa saja yang mempengaruhi keluhan MSDs pada tenaga kerja di Sentra Indus...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Airlangga
2017-11-01
|
Series: | The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/3269 |
id |
doaj-72763beee9384a8c9ea55353da6b5122 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-72763beee9384a8c9ea55353da6b51222020-11-25T00:02:07ZindUniversitas AirlanggaThe Indonesian Journal of Occupational Safety and Health2301-80462540-78722017-11-0161788710.20473/ijosh.v6i1.2017.78-873628IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESIDimas Nindy Pratama0Airlangga UniversityPekerjaan pandai besi termasuk dalam pekerjaan yang berpotensi terkena gangguan musculoskeletal akibat dari postur kerja yang tidak ergonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko MSDs dan faktor apa saja yang mempengaruhi keluhan MSDs pada tenaga kerja di Sentra Industri Pandai Besi Kecamatan Bantaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan total populasi adalah seluruh pekerja pandai besi. Sumber data diperoleh dari pengamatan di lapangan, kuesioner dan wawancara langsung kepada pekerja. Variabel yang akan diteliti adalah keluhan musculoskeletal, faktor pekerjaan dan faktor individu yang meliputi umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok. Untuk menganalisis data penelitian digunakan tabulasi silang. Seluruh pekerja yang berjumlah 34 orang mengalami gangguan musculoskeletal dengan tingkat keluhan musculoskeletal sedang sebanyak (53%). Tingkat risiko ergonomi dihitung menggunakan metode REBA menghasilkan 21 orang berada pada risiko sedang yang bekerja sebagai penempa dan 13 orang berada pada risiko tinggi yang bekerja sebagai pengasah. Terdapat hubungan antara tingkat risiko MSDs dengan tingkat keluhan yang dirasakan oleh 13 pekerja dengan tingkat risiko maupun tingkat keluhan sedang dan 4 pekerja dengan tingkat risiko dan tingkat keluhan tinggi. Namun terdapat perbedaan terhadap 5 pekerja yang berada pada tingkat risiko tinggi yang memiliki tingkat keluhan sedang dan 4 orang yang berada pada tingkat risiko sedang yang memiliki tingkat keluhan tinggi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya musculoskeletal disorders yang paling berpengaruh adalah sikap kerja dan terdapat faktor lain yang mendukung seperti umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok. Kata kunci : ergonomi, gangguan musculoskeletal, sikap kerjahttps://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/3269 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Dimas Nindy Pratama |
spellingShingle |
Dimas Nindy Pratama IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health |
author_facet |
Dimas Nindy Pratama |
author_sort |
Dimas Nindy Pratama |
title |
IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI |
title_short |
IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI |
title_full |
IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI |
title_fullStr |
IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI |
title_full_unstemmed |
IDENTIFIKASI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS(MSDS) PADA PEKERJA PANDAI BESI |
title_sort |
identifikasi risiko musculoskeletal disorders(msds) pada pekerja pandai besi |
publisher |
Universitas Airlangga |
series |
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health |
issn |
2301-8046 2540-7872 |
publishDate |
2017-11-01 |
description |
Pekerjaan pandai besi termasuk dalam pekerjaan yang berpotensi terkena gangguan musculoskeletal akibat dari postur kerja yang tidak ergonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko MSDs dan faktor apa saja yang mempengaruhi keluhan MSDs pada tenaga kerja di Sentra Industri Pandai Besi Kecamatan Bantaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan total populasi adalah seluruh pekerja pandai besi. Sumber data diperoleh dari pengamatan di lapangan, kuesioner dan wawancara langsung kepada pekerja. Variabel yang akan diteliti adalah keluhan musculoskeletal, faktor pekerjaan dan faktor individu yang meliputi umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok. Untuk menganalisis data penelitian digunakan tabulasi silang. Seluruh pekerja yang berjumlah 34 orang mengalami gangguan musculoskeletal dengan tingkat keluhan musculoskeletal sedang sebanyak (53%). Tingkat risiko ergonomi dihitung menggunakan metode REBA menghasilkan 21 orang berada pada risiko sedang yang bekerja sebagai penempa dan 13 orang berada pada risiko tinggi yang bekerja sebagai pengasah. Terdapat hubungan antara tingkat risiko MSDs dengan tingkat keluhan yang dirasakan oleh 13 pekerja dengan tingkat risiko maupun tingkat keluhan sedang dan 4 pekerja dengan tingkat risiko dan tingkat keluhan tinggi. Namun terdapat perbedaan terhadap 5 pekerja yang berada pada tingkat risiko tinggi yang memiliki tingkat keluhan sedang dan 4 orang yang berada pada tingkat risiko sedang yang memiliki tingkat keluhan tinggi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya musculoskeletal disorders yang paling berpengaruh adalah sikap kerja dan terdapat faktor lain yang mendukung seperti umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok.
Kata kunci : ergonomi, gangguan musculoskeletal, sikap kerja |
url |
https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/3269 |
work_keys_str_mv |
AT dimasnindypratama identifikasirisikomusculoskeletaldisordersmsdspadapekerjapandaibesi |
_version_ |
1725439352898584576 |