Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) Terhadap Pengurangan Durasi Bermain Games Pada Individu Yang Mengalami Games Addiction
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam membantu individu mengurangi durasi bermain games pada individu yang mengalami games addiction. Teknik CBT yang digunakan a...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Islam Negeri
2013-06-01
|
Series: | Jurnal Psikologi |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/136 |
Summary: | Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam membantu individu mengurangi durasi bermain games pada individu yang mengalami games addiction. Teknik CBT yang digunakan adalah cognitive restructuring yang dikombinasikan teknik perilaku untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan. Treatment dilakukan selama 1 bulan yang terdiri dari 11 sesi. Partisipan dipilih berdasarkan purposive sampling (berdasarkan criteria) dan studi ini melibatkan 2 partisipan penelitian. Kriteria yang dipilih adalah pria/wanita berusia 18-30 tahun dan mengalami games addiction berdasarkan kriteria dari Delfabro & Griffiths (2010). Metode yang digunakan untuk mengambil data ada metode triangulasi (wawancara mendalam dengan observasi dan skala). Hasil penerapan CBT pada individu yang mengalami games addiction menunjukkan perubahan yang cukup signifikan pada kognisi, emosi dan perilaku kedua partisipan. Melalui teknik cognitive restructuring, kognisi kedua partisipan yang terdistorsi berubah menjadi lebih rasional. Partisipan pertama mampu untuk berpikir bahwa games bukan membuat dirinya menjadi berharga tetapi semakin menjauhkan dirinya dari orang tua dan dunia nyata. Partisipan kedua mampu untuk berpikir bahwa kehebatan dan pretasi yang diperoleh bukan dari dunia nyata tetapi hanya sebatas dunia maya. Adanya perubahan kognisi pada kedua partisipan mendorong berkurangnya perilaku bermain games. Dalam mendukung keberhasilan terapi pada kedua partisipan, sangat diperlukan adanya dukungan sosial, khususnya orang tua. |
---|---|
ISSN: | 1978-3655 2407-8786 |