Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik

Ketika saya masih anak-anak, saya selalu diajar untuk berekonsiliasi dengan siapapun saya berkonflik, entah dengan saudara, saudara sepupu, ataupun dengan teman. Orang tua saya, orang-orang yang dituakan, guru-guru, semua mengajarkan untuk berjabat tangan dengan siapapun saya berseteru, sebagai sim...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ferry Yang
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Teologi SAAT 2007-04-01
Series:Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Subjects:
Online Access:https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/171
id doaj-721aedeccb1e4bd99b2ce35a14a0393e
record_format Article
spelling doaj-721aedeccb1e4bd99b2ce35a14a0393e2020-11-25T01:59:38ZengSekolah Tinggi Teologi SAATVeritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan1411-76492684-91942007-04-018110.36421/veritas.v8i1.171Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi KonflikFerry Yang Ketika saya masih anak-anak, saya selalu diajar untuk berekonsiliasi dengan siapapun saya berkonflik, entah dengan saudara, saudara sepupu, ataupun dengan teman. Orang tua saya, orang-orang yang dituakan, guru-guru, semua mengajarkan untuk berjabat tangan dengan siapapun saya berseteru, sebagai simbol rekonsiliasi, tanpa upaya mengejar kebenaran. Tujuan utamanya adalah untuk menghindari kerusakan yang lebih jauh dan untuk memelihara kedamaian. Di sisi lain, kebenaran hanya dikejar dengan tujuan keadilan, yang berarti yang bersalah dihukum. Akhirnya, saya bertumbuh dengan pengertian bahwa ada dua kemungkinan resolusi konflik: rekonsiliasi atau keadilan. Warisan budaya saya lebih mengetengahkan rekonsiliasi dibanding keadilan. Sebab di dalam rekonsiliasi hubungan dipelihara dan kita menghargai relasi lebih daripada kebenaran. Dalam hal ini, rekonsiliasi dipandang berada di luar keadilan. https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/171Reconciliation -- Religious aspects -- Christianity.
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Ferry Yang
spellingShingle Ferry Yang
Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik
Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Reconciliation -- Religious aspects -- Christianity.
author_facet Ferry Yang
author_sort Ferry Yang
title Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik
title_short Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik
title_full Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik
title_fullStr Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik
title_full_unstemmed Refleksi Teologis tentang Rekonsiliasi sebagai Tujuan Resolusi Konflik
title_sort refleksi teologis tentang rekonsiliasi sebagai tujuan resolusi konflik
publisher Sekolah Tinggi Teologi SAAT
series Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
issn 1411-7649
2684-9194
publishDate 2007-04-01
description Ketika saya masih anak-anak, saya selalu diajar untuk berekonsiliasi dengan siapapun saya berkonflik, entah dengan saudara, saudara sepupu, ataupun dengan teman. Orang tua saya, orang-orang yang dituakan, guru-guru, semua mengajarkan untuk berjabat tangan dengan siapapun saya berseteru, sebagai simbol rekonsiliasi, tanpa upaya mengejar kebenaran. Tujuan utamanya adalah untuk menghindari kerusakan yang lebih jauh dan untuk memelihara kedamaian. Di sisi lain, kebenaran hanya dikejar dengan tujuan keadilan, yang berarti yang bersalah dihukum. Akhirnya, saya bertumbuh dengan pengertian bahwa ada dua kemungkinan resolusi konflik: rekonsiliasi atau keadilan. Warisan budaya saya lebih mengetengahkan rekonsiliasi dibanding keadilan. Sebab di dalam rekonsiliasi hubungan dipelihara dan kita menghargai relasi lebih daripada kebenaran. Dalam hal ini, rekonsiliasi dipandang berada di luar keadilan.
topic Reconciliation -- Religious aspects -- Christianity.
url https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/171
work_keys_str_mv AT ferryyang refleksiteologistentangrekonsiliasisebagaitujuanresolusikonflik
_version_ 1724963495219298304