Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System
Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan produktivitas induk kambing lokal Kejobong dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan (bukan genetik) yang berpengaruh terhadap produktivitasnya. Penelitian lapang pada sistim produksi ternak ruminansia kecil melibatkan 212 ekor induk kambing. Kole...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Faculty of Animal Science
2007-09-01
|
Series: | Animal Production |
Online Access: | http://animalproduction.net/index.php/JAP/article/view/167 |
id |
doaj-71ba913836bf4e889857ca6bc5a062eb |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-71ba913836bf4e889857ca6bc5a062eb2020-11-24T20:41:57Zeng Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Faculty of Animal ScienceAnimal Production2541-58752541-58752007-09-0193154Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production SystemA SodiqB HaryantoPenelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan produktivitas induk kambing lokal Kejobong dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan (bukan genetik) yang berpengaruh terhadap produktivitasnya. Penelitian lapang pada sistim produksi ternak ruminansia kecil melibatkan 212 ekor induk kambing. Koleksi data meliputi jumlah kepemilikan, identifikasi induk, jumlah cempe saat lahir dan sapih, jarak beranak, bobot sapih cempe, dan produktivitas induk. Prosedur General Linear Model (GLM) melalui bentuk fixed model diterapkan untuk menguji faktor tipe kelahiran dan paritas terhadap penampilan produktivitas induk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah cempe saat disapih 1,6 ekor, jarak beranak 268 hari, dan produktivitas induk 26,65 kg/induk/tahun. Faktor non genetik (tipe kelahiran dan paritas) nyata berpengaruh terhadap penampilan produktivitas induk kambing. Jumlah cempe saat disapih beserta produktivitas induk nyata meningkat hingga paritas keempat kemudian berangsur menurun kembali, dan juga meningkat pada tipe kelahiran kembar dua dan tiga. Jarak beranak nyata lebih pendek pada tipe kelahiran tunggal dibanding pada kelahiran kembar dua maupun tiga, demikian pula peningkatan paritas nyata memperpendek jarak beranak. Peningkatkan produktivitas induk kambing direkomendasikan melalui usaha perbaikan pengelolaan, utamanya adalah memperpendek jarak beranak dan meningkatkan jumlah cempe hidup hingga disapih. (Animal Production 9(2): 123-128 (2007) Kata Kunci: Produktivitas induk kambing, jarak beranak, jumlah cempe saat disapih, tipe kelahiran, paritashttp://animalproduction.net/index.php/JAP/article/view/167 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
A Sodiq B Haryanto |
spellingShingle |
A Sodiq B Haryanto Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System Animal Production |
author_facet |
A Sodiq B Haryanto |
author_sort |
A Sodiq |
title |
Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System |
title_short |
Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System |
title_full |
Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System |
title_fullStr |
Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System |
title_full_unstemmed |
Non-Genetic Factors Influence on Doe Productivity Performance of Local Kejobong Goat under Village Production System |
title_sort |
non-genetic factors influence on doe productivity performance of local kejobong goat under village production system |
publisher |
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Faculty of Animal Science |
series |
Animal Production |
issn |
2541-5875 2541-5875 |
publishDate |
2007-09-01 |
description |
Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan produktivitas induk kambing lokal Kejobong dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan (bukan genetik) yang berpengaruh terhadap produktivitasnya. Penelitian lapang pada sistim produksi ternak ruminansia kecil melibatkan 212 ekor induk kambing. Koleksi data meliputi jumlah kepemilikan, identifikasi induk, jumlah cempe saat lahir dan sapih, jarak beranak, bobot sapih cempe, dan produktivitas induk. Prosedur General Linear Model (GLM) melalui bentuk fixed model diterapkan untuk menguji faktor tipe kelahiran dan paritas terhadap penampilan produktivitas induk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah cempe saat disapih 1,6 ekor, jarak beranak 268 hari, dan produktivitas induk 26,65 kg/induk/tahun. Faktor non genetik (tipe kelahiran dan paritas) nyata berpengaruh terhadap penampilan produktivitas induk kambing. Jumlah cempe saat disapih beserta produktivitas induk nyata meningkat hingga paritas keempat kemudian berangsur menurun kembali, dan juga meningkat pada tipe kelahiran kembar dua dan tiga. Jarak beranak nyata lebih pendek pada tipe kelahiran tunggal dibanding pada kelahiran kembar dua maupun tiga, demikian pula peningkatan paritas nyata memperpendek jarak beranak. Peningkatkan produktivitas induk kambing direkomendasikan melalui usaha perbaikan pengelolaan, utamanya adalah memperpendek jarak beranak dan meningkatkan jumlah cempe hidup hingga disapih. (Animal Production 9(2): 123-128 (2007)
Kata Kunci: Produktivitas induk kambing, jarak beranak, jumlah cempe saat disapih, tipe kelahiran, paritas |
url |
http://animalproduction.net/index.php/JAP/article/view/167 |
work_keys_str_mv |
AT asodiq nongeneticfactorsinfluenceondoeproductivityperformanceoflocalkejobonggoatundervillageproductionsystem AT bharyanto nongeneticfactorsinfluenceondoeproductivityperformanceoflocalkejobonggoatundervillageproductionsystem |
_version_ |
1716823719945437184 |