MODEL KONSELING SELF-DISCLOSURE PADA REMAJA (STUDY KASUS ORANG TUA BERCERAI)

Dalam pengungkapan-diri (Self-Disclosure) ini, konselor menjelaskan bagaimana ia pernah merasakan seperti yang dirasakan oleh klien dengan mengutip sebuah contoh dari kehidupan pribadinya. konselor tidak masuk ke datail dan mempertahankan fokusnya tetap pada klien.Sehingga klien mengerti bahwa konse...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Maya Amelisa
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018-05-01
Series:Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam
Online Access:http://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/hisbah/article/view/1293
Description
Summary:Dalam pengungkapan-diri (Self-Disclosure) ini, konselor menjelaskan bagaimana ia pernah merasakan seperti yang dirasakan oleh klien dengan mengutip sebuah contoh dari kehidupan pribadinya. konselor tidak masuk ke datail dan mempertahankan fokusnya tetap pada klien.Sehingga klien mengerti bahwa konselor pernah memiliki pengalaman serupa dan benar-benar memahami bagaimana perasaannya. Dalam pengungkapan-diri ini, konselor menjelaskan bagaimana ia pernah merasakan seperti yang dirasakan oleh klien dengan mengutip sebuah contoh dari kehidupan pribadinya. konselor tidak masuk ke datail dan mempertahankan fokusnya tetap pada klien. klien sekarang mengerti bahwa konselor pernah memiliki pengalaman serupa dan benar-benar memahami bagaimana perasaannya. tulisan ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan keterbukaan diri dan manfaat keterbukaan diri bagi remaja.   Kata Kunci : Self disclosure, Remaja Orang Tua Bercerai.
ISSN:1412-1743
2581-0618