PENGARUH PENGERINGAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KAYU GALAM UNTUK BAHAN MEBEL
<p>Proses pengeringan kayu galam dilaksanakan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air, sehingga diperoleh kadar air sesuai yang dipersyaratkan untuk bahan mebel. Penelitian dilakukan menggunakan 2 metoda yaitu pengeringan alami menggunakan ruang pengering dan pengeringan buatan menggunakan a...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Balai Riset dan Standardisasi Industri Banj
2009-07-01
|
Series: | Jurnal Riset Industri Hasil Hutan |
Online Access: | http://ejournal.kemenperin.go.id/jrihh/article/view/859 |
Summary: | <p>Proses pengeringan kayu galam dilaksanakan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air, sehingga diperoleh kadar air sesuai yang dipersyaratkan untuk bahan mebel. Penelitian dilakukan menggunakan 2 metoda yaitu pengeringan alami menggunakan ruang pengering dan pengeringan buatan menggunakan alat <em>(temperatur humidity chamber</em>). Kedua pengeringan dilakukan dalam kondisi suhu 34 <sup>0</sup>c - 35 <sup>0</sup>c dan kelembaban 45%-70%. Hasil penelitian menunjukkan pengeringan alami selama 14 hari pada suhu 34<sup>0</sup>C – 42 <sup>0</sup>C dan kelembaban 69% - 47% diperoleh kadar air 9,10% - 14% (memenuhi syarat bahan mebel), penyusutan dimensi 1,9% - 10,45% dan jumlah cacat fisik lebih rendah daripada pengeringan menggunakan alat. Pengeringan buatan dengan menggunakan alat selama 21 hari pada suhu 35 <sup>0</sup>C – 45 <sup>0</sup>C dan kelembaban 55% - 45% diperoleh kadar air 18,76% - 26,38% (belum memenuhi syarat bahan mebel), penyusutan 1,02% - 5,29% dan cacat fisik.</p> |
---|---|
ISSN: | 2086-1400 2503-0779 |