DESENTRALISASI FISKAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI : SEBELUM DAN SESUDAH ERA DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA

<p class="Abstract1">The regional autonomy in Indonesia gives the implication to the shift of authority between the center and local government in many sectors. The regional autonomy also makes the decentralization that related with the local financing management, the economy plannin...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Bayu Kharisma
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2013-10-01
Series:Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan
Subjects:
Online Access:https://journal.umy.ac.id/index.php/esp/article/view/1249
Description
Summary:<p class="Abstract1">The regional autonomy in Indonesia gives the implication to the shift of authority between the center and local government in many sectors. The regional autonomy also makes the decentralization that related with the local financing management, the economy planning including the local planning and other planning that shifted from the central government to the local government. The study aims to know the effect of fiscal decentralization from the income and spending aspect towards the local economic development in Indonesia (gas and oil nationally). The method analysis in this study is the panel data from 1995-2000 and 2001-2004.The result shows that before decentralization on the year of 1995-2000, the fiscal decentralization whether from income or spending aspect has negative influence to the economy growth. Coming into decentralization from 2001-2004, the fiscal decentralization on supporting the economy development, whether from government income or spending is increasing. But the fiscal decentralization is exceeding the spending aspect compare to the income, whether in national level, with oil and gas or without oil and gas, inside Java or outside Java.</p><p class="Keyword1"> </p><p class="Abstract2"><strong></strong>Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia membawa implikasi pada pelimpahan kewenangan antara pusat dan daerah dalam berbagai bidang. Adanya otonomi daerah maka terjadi desentralisasi yang menyangkut pengelolaan keuangan daerah, perencanaan ekonomi termasuk menyusun program-program pembangunan daerah dan perencanaan lainnya yang dilimpahkan dari pusat ke daerah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal dari sisi penerimaan dan pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi daerah provinsi di Indonesia (nasional dengan migas dan tanpa migas, di Jawa dan di luar Jawa). Metode analisis yang digunakan dalam penulisan studi ini menggunakan data panel secara terpisah pada periode 1995-2000 dan 2001-2004. Hasil analisa menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan era desentralisasi periode 1995-2000, pengaruh desentralisasi fiskal dari sisi penerimaan dan pengeluaran berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik untuk tingkat nasional dengan migas dan tanpa migas, di Jawa dan di luar Jawa. Memasuki era desentralisasi selama kurun waktu 2001-2004, pengaruh desentralisasi fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, baik melalui sisi penerimaan maupun pengeluaran mengalami peningkatan dibandingkan sebelum era desentralisasi. Namun pengaruh desentralisasi fiskal tersebut jauh lebih besar melalui sisi pengeluaran dibandingkan sisi penerimaan daerah, baik di tingkat nasional dengan migas dan tanpa migas, di jawa maupun di luar Jawa.</p><p class="Keyword1"> </p>
ISSN:1411-9900
2541-5506