PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Land use conducted in accordance with its ability to protected areas or farm area in a watershed will provide benefits for the benefit of the water system and the welfare of society. Land use do not match the capabilities and purposes may increase the risk of floods. Balitbangda South Kalimantan (20...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Syarifuddin Kadir, Karta Sirang, Badaruddin Badaruddin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Lambung Mangkurat 2017-10-01
Series:Jurnal Hutan Tropis
Subjects:
Online Access:http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/3619
id doaj-6ddc4d9fc950463388a25067c4856504
record_format Article
spelling doaj-6ddc4d9fc950463388a25067c48565042020-11-24T22:26:02ZindUniversitas Lambung MangkuratJurnal Hutan Tropis2337-77712337-79922017-10-014325426410.20527/jht.v4i3.36193292PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATANSyarifuddin Kadir0Karta Sirang1Badaruddin Badaruddin2Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Jalan Jend.A.Yani Km 36,Banjarbaru Kalimantan Selatan IndonesiaFakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Jalan Jend.A.Yani Km 36,Banjarbaru Kalimantan Selatan IndonesiaFakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Jalan Jend.A.Yani Km 36,Banjarbaru Kalimantan Selatan IndonesiaLand use conducted in accordance with its ability to protected areas or farm area in a watershed will provide benefits for the benefit of the water system and the welfare of society. Land use do not match the capabilities and purposes may increase the risk of floods. Balitbangda South Kalimantan (2010) states that the period from 2007 to 2010, flood in Banjar regency as many as 10 districts and 65 villages. The purpose of this research is to know the land ability class become the reference for determining the direction of the use and the utilization of the land, While the expected benefits to be a reference for flood control measures for the short and long term. The determination of land capability class is done through spatial approach method by utilizing Geographic information system. The study results obtained: 1) domination of the land capability class parameters:  a) slope, > 65% area of 31.46%; b) drainage, either 94.2%; c) The volume of surface rocks, lots of 36.5%; d) the erosion was 49.7%; e) the soil depth in 66.6%; f) soil texture, subtle bit; sandy clay, clay 57.95%. 2) land capability class sub-watershed Riam Kiwa sub watershed Martapura III to VIII. 3) Flood control optimally through forest rehabilitation based on land capability class in the sub watershed Martapura. Banjir merupakan suatu kondisi aliran air sungai pada suatu DAS yang tingginya melebihi muka air sungai normal, sehingga melimpas dari palung sungai yang menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi kiri kanan sungai. Penggunaan lahanyang dilaksanakan sesuai dengan kemampuannya pada kawasan lindung dan atau kawasan budidaya pertanian pada suatu DAS akan memberikankeuntungan untuk kepentingan tata air  dan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan lahan yang dilakukan tidak sesuai dengan kemampuan dan peruntukannya dapat meningkatkan risiko bencana banjir. Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan (2010) menyatakan bahwa periode 2007-2010 terjadi bencana banjir di Kabupaten Banjar sebanyak 10 kecamatan dan 65 desa. Tujuan penelitian ini  mengetahui kelas kemampuan lahan menjadi acuan penentuan arahan penggunaan lahan, sedangkan manfaat yang diharapkan agar dapat menjadi acuan pengendalian kerawanan banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang.  Penentuan kelas kemampuan lahan dilakukan melalui metode pendekatan secara spasial dengan memanfaatkan sistem informasi Geografis. Hasil kajian diperoleh : 1) dominasi parameter kelas kemampuan lahan: a) kelerengan, > 65 % seluas 31,46 %; b) drainase, baik 94,2%; c) Volume Batuan Permukaan, banyak 36,5%; d) erosi sedang 49,7%; e) kedalaman tanah dalam 66,6%; f) tekstur tanah, Agak halus; liat berpasir, lempung 57,95%. 2) kelas kemampuan lahan sub-sub DAS Riam Kiwa sub DAS Martapura III sampai IV dan VI sampai VIII. 3)Pengendalian banjir secara optimal melalui rehabilitasi hutan dan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan di sub DAS Martapura Kabupaten Banjar.http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/3619Floodwatershedland CapabilitiesBanjirDAS Kemampuan lahan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Syarifuddin Kadir
Karta Sirang
Badaruddin Badaruddin
spellingShingle Syarifuddin Kadir
Karta Sirang
Badaruddin Badaruddin
PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Jurnal Hutan Tropis
Flood
watershed
land Capabilities
Banjir
DAS Kemampuan lahan
author_facet Syarifuddin Kadir
Karta Sirang
Badaruddin Badaruddin
author_sort Syarifuddin Kadir
title PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
title_short PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
title_full PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
title_fullStr PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
title_full_unstemmed PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUB DAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
title_sort pengendalian banjir berdasarkan kelas kemampuan lahan di sub das martapura kabupaten banjar kalimantan selatan
publisher Universitas Lambung Mangkurat
series Jurnal Hutan Tropis
issn 2337-7771
2337-7992
publishDate 2017-10-01
description Land use conducted in accordance with its ability to protected areas or farm area in a watershed will provide benefits for the benefit of the water system and the welfare of society. Land use do not match the capabilities and purposes may increase the risk of floods. Balitbangda South Kalimantan (2010) states that the period from 2007 to 2010, flood in Banjar regency as many as 10 districts and 65 villages. The purpose of this research is to know the land ability class become the reference for determining the direction of the use and the utilization of the land, While the expected benefits to be a reference for flood control measures for the short and long term. The determination of land capability class is done through spatial approach method by utilizing Geographic information system. The study results obtained: 1) domination of the land capability class parameters:  a) slope, > 65% area of 31.46%; b) drainage, either 94.2%; c) The volume of surface rocks, lots of 36.5%; d) the erosion was 49.7%; e) the soil depth in 66.6%; f) soil texture, subtle bit; sandy clay, clay 57.95%. 2) land capability class sub-watershed Riam Kiwa sub watershed Martapura III to VIII. 3) Flood control optimally through forest rehabilitation based on land capability class in the sub watershed Martapura. Banjir merupakan suatu kondisi aliran air sungai pada suatu DAS yang tingginya melebihi muka air sungai normal, sehingga melimpas dari palung sungai yang menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi kiri kanan sungai. Penggunaan lahanyang dilaksanakan sesuai dengan kemampuannya pada kawasan lindung dan atau kawasan budidaya pertanian pada suatu DAS akan memberikankeuntungan untuk kepentingan tata air  dan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan lahan yang dilakukan tidak sesuai dengan kemampuan dan peruntukannya dapat meningkatkan risiko bencana banjir. Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan (2010) menyatakan bahwa periode 2007-2010 terjadi bencana banjir di Kabupaten Banjar sebanyak 10 kecamatan dan 65 desa. Tujuan penelitian ini  mengetahui kelas kemampuan lahan menjadi acuan penentuan arahan penggunaan lahan, sedangkan manfaat yang diharapkan agar dapat menjadi acuan pengendalian kerawanan banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang.  Penentuan kelas kemampuan lahan dilakukan melalui metode pendekatan secara spasial dengan memanfaatkan sistem informasi Geografis. Hasil kajian diperoleh : 1) dominasi parameter kelas kemampuan lahan: a) kelerengan, > 65 % seluas 31,46 %; b) drainase, baik 94,2%; c) Volume Batuan Permukaan, banyak 36,5%; d) erosi sedang 49,7%; e) kedalaman tanah dalam 66,6%; f) tekstur tanah, Agak halus; liat berpasir, lempung 57,95%. 2) kelas kemampuan lahan sub-sub DAS Riam Kiwa sub DAS Martapura III sampai IV dan VI sampai VIII. 3)Pengendalian banjir secara optimal melalui rehabilitasi hutan dan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan di sub DAS Martapura Kabupaten Banjar.
topic Flood
watershed
land Capabilities
Banjir
DAS Kemampuan lahan
url http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/3619
work_keys_str_mv AT syarifuddinkadir pengendalianbanjirberdasarkankelaskemampuanlahandisubdasmartapurakabupatenbanjarkalimantanselatan
AT kartasirang pengendalianbanjirberdasarkankelaskemampuanlahandisubdasmartapurakabupatenbanjarkalimantanselatan
AT badaruddinbadaruddin pengendalianbanjirberdasarkankelaskemampuanlahandisubdasmartapurakabupatenbanjarkalimantanselatan
_version_ 1725755041257619456