Hiperbilirubinemia pada neonatus >35 minggu di Indonesia; pemeriksaan dan tatalaksana terkini
Pada bayi baru lahir terjadi kenaikan fisiologis kadar bilirubin dan 60% bayi >35 minggu akan terlihat ikterik. Namun, 3%-5% dari kejadian ikterik tersebut tidaklah fisiologis dan berisiko untuk terjadinya kerusakan neurologis bahkan kematian. Sebagai pencegahan hiperbilirubinemia berat yang dapa...
Main Authors: | Rinawati Rohsiswatmo, Radhian Amandito |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2018-10-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1351 |
Similar Items
-
Risiko Gangguan Pendengaran pada Neonatus Hiperbilirubinemia
by: Gatot Irawan Sarosa, et al.
Published: (2016-11-01) -
Dampak Lama Fototerapi Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin Total pada Hiperbilirubinemia Neonatal
by: M Sholeh Kosim, et al.
Published: (2016-11-01) -
Rasio Bilirubin Albumin pada Neonatus dengan Hiperbilirubinemia
by: Bugis Mardina Lubis, et al.
Published: (2016-11-01) -
Efektivitas Fototerapi Ganda dan Fototerapi Tunggal dengan Tirai Pemantul Sinar pada Neonatus yang Mengalami Jaundice
by: Emil Azlin
Published: (2016-11-01) -
Optimalisasi Pertumbuhan Bayi Prematur dan Pasca Prematur di Indonesia; Mengacu pada Pedoman Nutrisi Bayi Prematur di RSCM
by: Rinawati Rohsiswatmo, et al.
Published: (2020-01-01)