PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA
Hubungan agama dan politik telah lama diperdebatkan. Bagi pandangan Integralistik memahami bahwa agama dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, namun bagi pandangan sekularisme memahami bahwa agama bersifat teologis dan privat sementara itu politik murni berbicara keduniawian. P...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Department of Political Science Ushuluddin Faculty and Philosophy Alauddin State Islamic University of Makassar
2019-06-01
|
Series: | JPP (Jurnal Politik Profetik) |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jpp/article/view/9386 |
id |
doaj-6c5e1c8360c84ba0aefb3ebc812ce8fa |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-6c5e1c8360c84ba0aefb3ebc812ce8fa2020-11-25T03:54:03ZindDepartment of Political Science Ushuluddin Faculty and Philosophy Alauddin State Islamic University of MakassarJPP (Jurnal Politik Profetik)2337-47562549-17842019-06-017113815610.24252/profetik.v7i1a75982PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIAAbduh WahidHubungan agama dan politik telah lama diperdebatkan. Bagi pandangan Integralistik memahami bahwa agama dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, namun bagi pandangan sekularisme memahami bahwa agama bersifat teologis dan privat sementara itu politik murni berbicara keduniawian. Perdebatan ini juga merangsek masuk dalam diskursus keislaman dan politik di Indonesia. Sejarah perjalanan politik Indonesia menunjukkan sebuah pergumulan yang sangat panjang dan variatif. Kenyataan tersebut, dapat dilihat sejak masa kesultanan, masa penjajahan, dan masa kemerdekaan dengan berbagai gerakan politik yang mewarnai masa-masa tertentu. Visi politik yang disodorkan paling tidak ada tiga model, yaitu: 1) Islam sebagai kultur politik, di mana simbol-simbol yang tidak terdapat dalam doktrin, tetapi diwariskan dari generasi terdahulu, 2) Islam sebagai etika politik di mana nilai-nilai etika yang terdapat dalam doktrin, dan 3) Islam sebagai ideologi politik, di mana Islam diperjuangkan menjadi dasar negara atau setidak-tidaknya syari’at Islam diakui oleh negara meskipun hanya berlaku bagi pemeluknya.http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jpp/article/view/9386islam, politik islam, politik indonesia |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Abduh Wahid |
spellingShingle |
Abduh Wahid PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA JPP (Jurnal Politik Profetik) islam, politik islam, politik indonesia |
author_facet |
Abduh Wahid |
author_sort |
Abduh Wahid |
title |
PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA |
title_short |
PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA |
title_full |
PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA |
title_fullStr |
PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA |
title_full_unstemmed |
PERGUMULAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA |
title_sort |
pergumulan islam dan politik di indonesia |
publisher |
Department of Political Science Ushuluddin Faculty and Philosophy Alauddin State Islamic University of Makassar |
series |
JPP (Jurnal Politik Profetik) |
issn |
2337-4756 2549-1784 |
publishDate |
2019-06-01 |
description |
Hubungan agama dan politik telah lama diperdebatkan. Bagi pandangan Integralistik memahami bahwa agama dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, namun bagi pandangan sekularisme memahami bahwa agama bersifat teologis dan privat sementara itu politik murni berbicara keduniawian. Perdebatan ini juga merangsek masuk dalam diskursus keislaman dan politik di Indonesia. Sejarah perjalanan politik Indonesia menunjukkan sebuah pergumulan yang sangat panjang dan variatif. Kenyataan tersebut, dapat dilihat sejak masa kesultanan, masa penjajahan, dan masa kemerdekaan dengan berbagai gerakan politik yang mewarnai masa-masa tertentu. Visi politik yang disodorkan paling tidak ada tiga model, yaitu: 1) Islam sebagai kultur politik, di mana simbol-simbol yang tidak terdapat dalam doktrin, tetapi diwariskan dari generasi terdahulu, 2) Islam sebagai etika politik di mana nilai-nilai etika yang terdapat dalam doktrin, dan 3) Islam sebagai ideologi politik, di mana Islam diperjuangkan menjadi dasar negara atau setidak-tidaknya syari’at Islam diakui oleh negara meskipun hanya berlaku bagi pemeluknya. |
topic |
islam, politik islam, politik indonesia |
url |
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jpp/article/view/9386 |
work_keys_str_mv |
AT abduhwahid pergumulanislamdanpolitikdiindonesia |
_version_ |
1724475128151015424 |